25[END]

1.1K 147 42
                                    

Ciuman Alex turun ke leher Freya, ia menyesapnya kuat membuat banyak tanda di sana.

Alex mulai menelusupkan tangannya ke arah perut rata Freya. Freya menggeleng, dengan tangisannya, ia berharap seseorang menolongnya sekarang. Saat hendak menyentuh aset milik Freya..

Brughh

Tatapan tajam berwarna merah terpancar dari arah pintu ke luar.

Pintu masuk sudah rusak karena tendangan seseorang, orang itu berjalan dengan kepalan tangan yang kuat sampai melukai tangannya sendiri.

Darah bercucuran seiring dengan tatapan tajam seseorang itu. Tangan orang itu terangkat.

Pranggg

Tubuh Alex terbanting ke arah kaca besar yang sudah pecah, kacanya terlihat semakin pecah karena tubrukan dari tubuh Alex.

"Flo-Florein?" Lirih Freya menatap Florein yang masih memasang wajah penuh amarahnya.

"Cowok sialan kayak lo gak pantes hidup Alex!!" Geramnya sambil terus mengarahkan tangannya ke arah Alex. Tubuh Alex terangkat, seolah dirinya tercekik di udara.

"Akhhh.. S-sialan" erangnya.

Florein kembali mengarahkan tubuh Alex ke arah lain.

Brughh

Tubuhnya menubruk tembok sekarang. Tembok itu sampai hancur.

"Arghh hahh.. hahh.. Sialan! Kau masih hidup rupanya"

Florein menghiraukannya, matanya menyorot berwarna merah sekarang, di tengah temaramnya lampu membuat wajah itu terlihat mengerikan.

Freya yang melihatnya hanya meneguk salivanya kasar, ia baru melihat Florein terlihat semarah ini.

Florein hendak memukuli wajah Alex yang tergeletak, namun saat menyadari sesuatu..

Dengan sigap ia bergerak cepat ke arah Freya.

Srekkk

"Aghhh!!"

"FLOREIN!" Teriak Freya saat melihat sebuah anak panah tepat menancap dipunggung Florein karena ia menghalangkan tubuhnya ke arah Freya yang menjadi target anak panah tersebut.

Prokk

Prokk

Prokk

"Ramai sekali di sini.. Tidakkah kalian ingin mengajakku juga?" Suara gadis yang membawa anak panah mulai memunculkan dirinya ke ruangan itu.

"Sayang sekali aku tak mengenai jantungnya" timpalnya lagi.

Srett

Anak panah dicabut sendiri oleh Florein, ia kembali menatap tajam ke arah Glea yang datang dengan anak panah dipunggungnya.

"Kenapa? Alex! Bangun! Lo udah minum bekas penelitian kakaknya anomali satu ini kan?" Tanya Glea.

Alex pun kembali bangun, "berisik.. Gua sengaja ngebiarin dia mukulin gua" gerutunya.

"Thanks ke kakak lo ya anomali! Karena dia udah bikinin sesuatu yang berharga buat kita.." sarkas Glea.

"Kali ini gua serius.. Maju lo! Anomali sialan!!" Tantangnya. Tentu Florein maju, ia mulai menyerang dengan jabnya bertubi-tubi. Alex berhasil menghindarinya, bahkan menepisnya tiap kali Florein melancarkan serangan.

Saat kedua tangan mereka saling bertubrukann..
(🤜🏻🤛🏻 kayak gini.. Tahu kan?")

Bughhh

Cat LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang