4

1.8K 221 32
                                    

*Florein POV

Saat aku sedang menuju ke area pertempuran Freya, aku menjumpai seorang teman Freya yang terlihat berlari ke arah perkemahan dengan wajahnya yang terlihat panik.

Namunn..

Seseorang menarik teman Freya, ke balik pohon, aku yang penasaran pun mengubah wujudku menjadi kucing dan berjalan ke arah pohon di mana kedua orang itu berada.

"Mau ngapain lo?!"

"Mau balik ke perkemahan Ge, Freya..

"Freya masuk jebakan? Jangan kasih tau pembina! Kalo lo berani-beraninya nyelametin Freya! Lo tahu kan akibatnya?!" Ancam gadis yang membelakangiku itu.

"Tapi Ge.. Freya..

"Gak ada tapi-tapian Fiony, inget! Aib lo, ada ditangan gua, jadi.. Selama aib itu masih gua simpen, lo harus patuh sama gua!!"

Fiony menghela nafas lelah, "kerja bagus, kemaren lo bisa ngelemparin batu ke Freya sampe kepala dia berdarah, dan sekarang! Biarin dia ada di jebakan yang gua buat, dan jangan berani-beraninya lo nentang gua Fiony!! Inget itu!!" Tegasnya sambil menghempaskan tangan Fiony yang ia genggam erat.

"Awhh.. I-iya Glea" lirihnya sambil menunduk.

"Oh ya.. Lo kasih tau ke temen-temen jamet lo itu, kalo Freya udah diselamatin sama pembina, dan lagi dibawa ke Rumah sakit! Sana pergi! Lo kan udah out dari permainan? Cih.. Dasar Cupu!!"

Kulihat Fiony hanya terus menunduk, Glea pun pergi meninggalkan Fiony sendiri di sana, "hiks.. Fre.. Maafin aku.." suaranya bergetar, dengan tubuhnya yang ikut bergetar karena tangisannya.

Hm.. Aku tidak menyangka, bahwa teman Freya sendiri lah yang melakukan hal jahat itu pada Freya.

Dan aku sangat mengerti kenapa ia melakukannya, sumber masalah di sini adalah gadis yang bernama Glea.

Baiklah, sekarang aku harus mencari Freya, sudah kuduga dia tak bisa menjaga diri jika dibiarkan sendiri.

Aku terus berjalan menelusup hutan, mencari Freya, dengan wujud kucingku, agar tak ada yang mencurigaiku..

Berjam-jam aku berjalan menelusup hutan, sambil mengeong-ngeong karena aku yakin Freya akan mengetahui suara kucingku.

Sampai..

"TOLONG!! Hiks siapapun.. Tolong aku!!"

"Itu suaranya!" Aku berlari ke arah sumber suara.

Brakk

Aku masuk ke lubang jebakan dengan wujud manusiaku.

"Kamu ini.. Ceroboh seperti biasa" ucapku sambil berusaha memangku tubuh Freya.

"S-siapa k-kamu?" Tanyanya dengan nada yang terlihat lirih, dan ia juga mulai pucat pasi.

Sedetik kemudian, ia tak sadarkan diri. Mungkin efek gigitan ular di kakinya.

Setelah sudah menemukan posisi memangku Freya yang nyaman, aku pun menjentikan jariku untuk melakukan teleportasi ke rumah.

*Florein POV End

***

"Si Glea itu, aku masih penasaran, motif seperti apa dia melakukan hal seperti ini pada Freya?" Monolog Florein, sambil memandangi tubuh pingsan Freya, kakinya sudah Florein perban, dari sejam yang lalu, ia sibuk membuang racun yang ada dalam tubuh Freya, beruntunglah bisa ular tadi, belum menyebar luas di seluruh aliran tubuh.

"Nghh.. D-dimana ini?" Lenguh Freya yang baru sadarkan diri.

"Di istanamu tuan putri.." sahut Florein.

Cat LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang