23

726 112 3
                                    

Pukul 16.45 WIB

Pintu kembali terbuka menampakkan Lulu yang datang sendirian ke ruang rawat Oniel.

"Kak Lulu? Ke sini juga?" Tanya Freya.

"Iya Fre, biasalah, ngewakilin anak lain" sahutnya sambil mendudukkan diri.

"Kalo kak Lulu di sini aku mau pulang aja ya kak.. Udah sore, aku belum ngasih makan kucingku di rumah" pamit Freya.

"Eh? Buru-buru banget Fre, santai aja padahal, aku seneng kok kamu temenin di sini" tawarnya.

"Gak papa kak.. Kalo aku gak punya anabul aku bakal lebih lama di sini"

"Walaupun kucing gua bisa apa-apa sendiri, tapi ya pengen rebahan aja, udah ngerasa lengket banget lagi ni badan" batin Freya.

"Yaudah, hati-hati di jalannya ya Fre.." Freya mengangguk sebagai jawaban.

Saat hendak ke luar..

Freya berpapasan dengan Raisha yang hendak memasuki ruangan.

"Raisha?" Heran Lulu karena tadi sebelum dirinya berangkat, kekasihnya itu bilang bahwa dirinya tidak bisa ikut ke rumah sakit, tapi sekarang..

"Heheh mana bisa aku biarin kamu shift sendirian" cengirnya.

"Shift?" Tanya Freya.

"Eh nggak-nggak, pulangnya ku anterin yuk daripada naik kendaraan umum" tawarnya.

Freya melirik ke arah Lulu, melihat wajahnya takut-takut jika ia menerimanya Lulu akan marah.

"Gak papa, terima aja Freya ajakannya, aku seneng kok kalo kamu dianter selamat sampe rumah" ucap Lulu saat melihat keraguan Freya saat menatapnya.

"Beneran gak papa nih? Jangan anggap aku pelakor yaa.."

"Nggak akan Freyana.. Astaga.."

"Hahaha yaudah iya boleh Rai" sahut Freya sambil berjalan ke luar.

Raisha hanya tersenyum ke arah Lulu, sebelum dirinya menyusul Freya ke luar.

Begitupun Lulu, membalas senyumannya tepat sebelum pintu tertutup.

"Hm.. Bau-baunya aku bakal ngenyamuk" keluh Indah.

"Hehe nggak, nanti kita berdua jaga di luar kok" jawab Lulu.

"Kenapa? Apa sesuatu yang besar akan terjadi?" Tanya Indah.

"Aku gak tahu, tapi sepertinya akan terjadi sesuatu malam ini"

"Sesuatu yang membahayakan Freya?" Lulu mengangguk sebagai jawaban.

"Huft.. Aku kasian ke anak itu, padahal anak sebaik itu.. Kenapa.. Kenapa harus banyak banget masalahnya"

"Yah sebenarnya dia udah cukup sabar sama sumber masalahnya, tapi kakak tahu sendiri kan.. Selama Glea hidup kayaknya Freya bakal terus terancam" Indah mengangguk setuju dengan raut wajah yang ditekuk itu. Entah mengapa ia tak suka jika seseorang menyakiti seorang Freya yang amat baik hati menurutnya.

***

Di perjalanan..

Freya terus memandangi pemandangan city light yang menyilaukan mata.

"Kapan kamu kembali padaku Florein?" Batin Freya.

Hening tak ada percakapan yang berarti antara Freya dan Raisha.

"Kak apa kakak udah makan?" Tanya Raisha berbasa-basi memecahkan keheningan.

"Udah makan kok ta..
Belum selesai ia menyelesaikan ucapannya..

Cat LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang