14

760 119 4
                                    

Sudah terhitung seminggu Freya izin tidak masuk sekolah, namun hari ini ia sudah terlihat menghela nafas kasar, sebelum memasuki koridor sekolah.

"Eh? Neng Freya? Sudah sembuh neng? Kalo masih sakit jangan memaksakan diri ya, mending istirahat lagi aja di rumah" nasihat Pak Yanto yang terlihat hendak menutup gerbang sekolah.

"Ah tak apa pak.. Kalau begitu aku masuk dulu ya pak.." pamitnya, Pak Yanto pun mempersilahkan Freya masuk.

Tak sampai 5 langkah sebelum masuk koridor..

"FREYAA!!" Panggil seseorang, tentu membuat Freya terdiam saat melihat orang yang berdiri di hadapannya tak jauh dari tempatnya berdiri.

Pria itu terlihat sedikit berlari dengan wajah yang terlihat senang?

Saat sudah dekat..

Brukk

Tubuh Freya sedikit terhuyung karena tubrukan seorang pria yang memeluknya begitu erat sekarang.

Tentu tubuh Freya sulit menolak, terkejut karena adegan yang sedang ia alami sekarang, membuatnya membeku dipelukan pria yang sedang memeluknya itu.

"Maafin aku Fre.. Aku.. Aku gak bisa lindungin kamu" lirihnya.

"Kak? Lepasin, malu diliatin orang" peringat Freya yang merasa tak nyaman.

"Ah, maaf.. Aku senang kamu baik-baik aja.. Maafin aku ya waktu itu..

"Tidak usah dibahas, kalau begitu aku pamit kak" pamit Freya tanpa menghiraukan ucapan Maaf pria di hadapannya itu.

"Apa dia marah padaku? Karena aku meninggalkannya? Atau dia tahu yang sebenarnya?" Batinnya sambil melihat punggung Freya yang mulai menghilang dari pandangannya.

***

Freya berjalan memasuki ruang kelas, Fiony yang melihatnya masuk pun berlari ke arah Freya dann..

Brukk

"Aduhh.." ringis Freya.

"HUAA FREYANAA SELAMAT DATANG KEMBALI" Sambut Fiony memeluk Freya erat.

"Hari ini kenapa orang-orang suka sekali menubruk untuk berpelukan sih" gerutunya.

"Heheh maaf, yaudah ayo duduk, aku gak nyuruh siapapun duduk di bangku kamu loh, aku setia kan?" Tanya nya dengan wajah yang membanggakan diri itu.

"Iya, terserah Cepio aja" pasrahnya.

"Hm dingin banget, kamu masih kepikiran ya?" Tanya Fiony memelankan pertanyaannya di akhir.

Freya mengangguk lesu, "aku gak bisa semudah itu lupain pengalaman pertamaku, apalagi soal hati, kamu tahu kan maksudku"

Fiony mengangguk, ia kembali menarik Freya ke dekapannya, "yaudah, aku gantiin dia dulu gimana? Aku siap kok perhatiin Freyana yang manis semanis karamel ke manapun, kapanpun, dan di manapun, gimana?" Tawarnya.

"Aku tim pasrah aja, kalopun aku nolak, kamu pasti tetep lakuin kan?"

"Heheh u know me so well Freyana.." cengirnya sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Tak lama kemudian, guru sejarah masuk, dan jam pelajaran di mulai.

Di sisi lain..

Cat LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang