TYPO MAAFIN🙏🏻
*****
Hari ini genap satu bulan keduanya tinggal di rumah baru ini sebagai sepasang kekasih, dan kini ia tengah dilanda perasaan kesal sebab Oline terlihat sangat sibuk dengan pekerjaan yang Wiratama beri. Belum lagi dalam waktu dekat ini Oline akan di sibukkan dengan kegiatan kuliahnya.
Sekitar pukul 9 malam, keduanya kini tengah berada di ruang kerja milik Oline, gadis tinggi dengan piyama satin berwarna hitam senada dengannya itu kini tengah sibuk berkutat dengan laptopnya.
Erine masih betah berada di single sofa yang berada di sudut ruangan, ia duduk dengan meluruskan kakinya sembari menonton kartun di i pad milik Oline.
Sudah hampir dua jam ia duduk diam menunggu kekasihnya itu selesai dengan pekerjaannya, sebenarnya kini ia benar benar merasa bosan dengan kartun yang ia tonton. Berkali kali ia menghirup nafas dan menghembuskannya, berharap Oline menoleh kearahnya.
Ia kini berjalan mendekat kearah Oline dan beranjak naik ke pangkuan gadis itu setelah melepas alas kakinya.
"Bosen." ucapnya dengan bibir manyun menatap Oline lekat lekat.
Gadis itu sejenak membenarkan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya.
"Sebentar ya, sedikit lagi." Ujarnya.
Oline mengecup bibir bawahnya sekilas, kemudian kembali mengetikkan sesuatu pada laptopnya.
Sekitar lima menit berlalu, ia baru saja selesai dengan pekerjaannya lalu menutup laptopnya dan menyimpan kembali kacamata nya. Ia menoleh kearah Erine yang tengah bersandar nyaman pada dadanya.
Di usapnya surai kekasihnya perlahan.
Cup.
"Ayo jalan jalan." Rengeknya.
"Udah jam segini, besok aja ya?"
"Maunya sekarang."
"Tapi-"
"Kamu udah gak sayang lagi sama aku?"
"Ya udah ayo, kamu siap siap dulu gih. Aku turun dulu mau manasin mobil." Ucapnya pada akhirnya.
"Ga mau naik mobil, Oline." Ucapnya melengkungkan bibirnya kebawah.
Oline menghembuskan nafasnya kasar.
"Mau jalan jalan di taman komplek?"
"Maunya motoran."
"Kamu kan tau sendiri, motor aku ringsek bekas jatuh..."
"Yah udah gak usah, aku mau tidur." Ucapnya hendak beranjak turun dari pangkuan Oline.
"Jangan marah, aku pinjem motornya Delynn aja gimana?"
"Gak usah repot repot, aku mau tidur."
Ucapnya kemudian menghentakkan kakinya berjalan menjauh dari Oline.
*****
Pagi harinya, keduanya masih enggan untuk turun dari tempat tidurnya, bukan. Sebenarnya hanya Erine, sebab Oline baru saja selesai mandi pagi.
Ia pun juga sudah selesai membuatkan susu ibu hamil untuk Erine dan memasak nasi goreng bersama bi Ani, dan saat hendak membangunkan Erine. Kekasihnya itu malah kembali menariknya untuk tidur disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPOSIBLE (ORINE)
Teen Fiction"Bahkan saat masa depan lo hampir hancur ditangan dia, lo masih bisa ngomong kaya gini? Cewe kaya lo emang gampang buat dimanipulasi, gue jadi nyesel suka sama orang yang salah." -Oline "A-apa?" -Erine ⚠️❗FIKSI ❗⚠️