Stranger.

1K 136 19
                                    

~***~

Jakarta Indonesia, Pukul 06:50.
Wiratama HS.

Kini keduanya berjalan menuruni bis kemudian segera bergegas berjalan masuk menuju gerbang sekolah.

Ia merasa Lion sangatlah pintar dalam hal berkomunikasi dengan orang baru, buktinya baru berkenalan beberapa waktu lalu saja sudah membuatnya merasa seperti sudah berteman lama.

Tadi Lion sempat bercerita padanya, bahwa ia juga penggemar novel dan berniat mengajaknya untuk pergi ke perpustakaan kota bila ada waktu senggang, Erine hanya mengiyakan saja toh belum tentu dan belum tau kapan bisa terealisasi.

"Boleh minta tolong anter gue ke ruangan kepsek?" Ucap Lion.

"Boleh, yuk." ucapnya lalu berjalan mendahului Lion.

Sesampainya didepan pintu ruang kepala sekolah, Lion meminta Erine menunggunya terlebih dahulu untuk kemudian mengantarkannya ke kelasnya.

Erine menunggu di kursi panjang depan ruangan sembari menyapa beberapa guru yang kebetulan lewat di hadapannya.


Cklek.


"Udah?" Tanya Erine.

"Udah, yuk." Lion mengulurkan sebelah tangannya pada Erine yang masih terduduk.

Erine tentu menerima baik uluran tangan Lion. "Kelas berapa?" Tanyanya.

"XII IPS 1" jawabnya.


"Ajaib banget, kita bisa sekelas." Ucap Erine membuat Lion terkekeh.







---

Ketika keduanya bersamaan masuk kedalam ruang kelas, itu berhasil membuat seisi kelas yang tadinya sangat berisik menjadi lebih tenang.

Erine berjalan menuju bangkunya. "Lo ngapain disini?" Ucapnya kala sudah terduduk di bangkunya dan mendapati Lion yang tengah berdiri tegap disampingnya.

"Hehe, gue kan ga punya temen." Ucapnya.


"Kenalan makanya, udah ah sana pergi." ucapnya mendorong lengan Lion agar menjauh.


Lion menggaruk tengkuknya menjauh dari Erine, kemudian Miss Feni datang untuk memulai kelas.

"Kamu anak baru yang dari bandung?" tanya Miss Feni, Lion mengangguk sopan. "Mari, maju ke depan perkenalkan diri." titahnya.

"Perkenalkan, saya Lion Mahatma, saya berasal dari bandung, semoga kita bisa menjadi teman baik kedepannya." Ucapnya di akhiri senyum tipis.

"Baik, Lion boleh duduk di sebelah Raegan, Raegan bisa tolong angkat tangan?"

"Terimakasih, Miss." ucapnya lalu beranjak menuju bangku Raegan.

Erine melihatnya seperti flashback ke beberapa bulan lalu saat dirinya pertama kali menginjakan kaki di kelas ini dan memperkenalkan diri, sudah ia tak ingin mengingat hari itu lebih dalam lagi.

Seisi kelas kompak menoleh kearah pintu yang terbuka menampilkan seorang gadis dengan nafas yang tak beraturan.

"Adeline, kenapa bisa telat?" tanya Miss Feni.

"Anu, Miss. Saya habis dari rumah sakit, jenguk temen." Delynn tidak berbohong ia memang terlambat sebab terlebih dahulu pergi ke rumah sakit untuk sekedar menjenguk Oline.

"Beneran?"

"Bener Miss, kan Oline lagi di Rs." ucap Delynn, membuat Miss Feni menepuk dahinya.


IMPOSIBLE (ORINE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang