Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!
Ada yang nungguin Ariana dan Darren? Kemaren author bikin kuis di instagram dan ternyata kalian banyak yg nungguin ini ya.
Okelah karna kalian banyak yg nungguin ini jadi simak baik-baik ya. Cari posisi yang nyaman, dan kasih VOTE nya jangan lupa komen yang banyak.
Hope you guys enjoy it, let's check this out.
Enjoy and happy reading...
*
*
*Darren masuk ke dalam rumah dan dikejutkan dengan keberadaan Ariana yang sudah berdiri di depan pintu dan menatapnya dengan ekspresi sulit diartikan.
"Kenapa?" tanya Darren yang bingung.
"Kamu dari mana aja?" tanya Ariana membuat Darren semakin bingung.
"Dari kantor," jawab Darren singkat.
"Kamu tau sekarang jam berapa?" tanya Ariana lagi.
Darren tak langsung menjawab melainkan menatap perempuan di depannya heran. Sudah seminggu mereka tinggal bersama dan baru kali ini Ariana menginterogasinya seperti ini. Ia pun melihat jam di pergelangan tangannya.
"Jam 10," jawab Darren akhirnya. Ariana langsung mengangguk setelah mendengar jawaban Darren.
"Udah jam 10 dan kamu baru pulang? Jam pulang kantor di jam 4 sore," tanya Ariana lagi.
"Ada masalah?" tanya Darren yang bingung sejak tadi.
"Saya pikir kita udah sepakat sama perjanjian kita sebelumnya Darren Atmaja?" tegas Ariana.
"Terus?" tanya Darren dengan alis terangkat sebelah.
"Bukannya udah jelas di sana dicantumkan kalau kemanapun kamu pergi kamu harus kabarin saya?" tegas Ariana lagi.
"Apa itu penting?" tanya Darren.
"Jelas itu penting. Saya harus tau dimana keberadaan suami saya jadi kalau keluarga kita ada yang nanya saya bisa jawab. Dan juga itu udah tercantum di perjanjian kita. Kalau kamu keberatan kenapa tidak bilang dari awal? Perjanjian kita tidak bisa diganggu gugat sekarang," jawab Ariana yang mulai emosi.
"Saya udah bilang saya di kantor," ujar Darren.
"Apa itu berguna sekarang? Kamu udah pulang, saya nggak perlu tau kamu dimana kalo kamu udah di rumah," sindir Ariana.
"Baik, besok saya kabari," ujar Darren memilih mengakhiri percakapan dengan Ariana dan beranjak masuk lebih dalam.
"Bahkan kamu nggak bisa hargai saya di rumah ini. Kamu jelas-jelas meremehkan perjanjian kita Darren," ujar Ariana melirik Darren yang sudah berjalan melewatinya.
Darren yang baru melangkah melewati Ariana pun berhenti mendengar ucapan perempuan itu. Ia menghela napas sebelum mulai membalikkan tubuhnya secara perlahan. Ditatapnya punggung Ariana yang berdiri tegap di depannya. Perlahan gadis itu mulai membalikkan tubuhnya juga.
"Apa kamu nggak bisa bersikap layaknya suami pada umumnya? Saya pikir kamu paham apa itu perilaku suami yang benar. Kamu pernah jadi suami sebelumnya. Tapi apa yang saya rasa, kamu justru berperilaku seperti orang asing di sini," tanya Ariana tenang.
"Kamu mau saya bersikap layaknya suami yang mencintai istrinya? Ariana, saya tidak mencintai kamu, apa yang kamu harapkan?" Darren balik bertanya.
Pertanyaan Darren membuat ego Ariana benar-benar tersentil. Apa-apaan pria itu berkata seperti itu? Meskipun kenyataannya Darren memang tidak mencintainya, tapi cara pria itu bertanya seakan-akan Ariana lah yang meminta dicintai olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not A Surrogate Wife [COMPLETED]
RomanceMenikah dengan duda gamon yang ditinggal mati istrinya? Ariana tidak pernah menyangka ia harus menikah dengan seorang pria yang benar-benar membuatnya ilfeel. Pasalnya wanita yang berprofesi sebagai pengacara ini melihat dengan mata kepalanya sendi...