21 Rival

7.6K 404 40
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Siapa yang nungguin Darren dan Ariana? Udah mulai greget kan kisahnya???

Yuk duduk manis, siapin cemilan kesukaan kalian. Tekan VOTE dan komen hadir di sini

Langsung aja kita baca sama-sama. Hope you guys enjoy it, let's check this out.

Enjoy and happy reading.

*
*
*

Ariana sampai di rumahnya jam 6 sore. Setelah menghabiskan waktu untuk berlibur kemarin ternyata hari ini dia memiliki kesibukan yang padat. Wanita itu meletakkan seluruh bawaannya di atas meja dan langsung merebahkan dirinya di atas ranjang. Tenaganya benar-benar terkuras habis.

Sebuah notifikasi muncul di ponselnya membuat istirahat Ariana terganggu. Ketika dilihatnya isi notifikasi itu Ariana menghela napas sebelum membukanya. Sebuah notifikasi email yang berisi informasi tertentu. Kening Ariana mengerut membaca informasi itu. Segera ia telepon si pemberi informasi.

"..."

"Kamu yakin nggak ada yang terlibat?" tanya Ariana begitu sambungan terhubung.

"..."

"Saya juga tau itu makanya saya minta kamu selidiki, gimana sih," protes Ariana.

"..."

"Gini aja deh, cari salah satunya dan tanyain langsung, kamu kasih apa kek biar dia mau ngomong, paling nggak info tentang kepalanya," usul Ariana.

"..."

"Saya percaya kamu karna branding yang udah kamu buat itu. Jangan sampe masalah ginian saya sampe harus minta bantuan Papa atau Kakek saya ya," ujar Ariana lagi.

"..."

"Oke," ucap Ariana sebelum menutup sambungan teleponnya.

Wanita itu meletakkan ponselnya lagi sembarangan. Belum hilang rasa lelahnya setelah bekerja dirinya dibuat harus kembali berpikir mengenai masalah baru. Lagipula kenapa informasi mengenai satu orang yang tidak penting sampai harus terlalu tersembunyi seperti ini?

Ariana mendatangi dapur setelah membersihkan dirinya dan merasa lebih segar. Wanita itu melihat makanan yang sudah disiapkan Nikmah masih utuh. Tentu saja karena hari ini dirinya tidak mempersiapkan bekal makanan untuk Darren. Selain jadwal Darren yang meeting di luar bersama klien, Ariana juga malas harus bersikap baik pada orang yang tidak bersikap baik padanya.

Ariana bergerak menyiapkan makan malam dengan cepat karena semua sudah disiapkan. Wanita itu langsung menyajikan makanan di atas meja begitu selesai menyiapkan semuanya. Namun bukannya duduk di ruang makan, Ariana memilih mengambil makanan untuk dirinya sendiri dan membawanya ke kamar. Malam ini ia ingin bersantai menenangkan pikiran sejenak sebelum digunakan kerja keras lagi besok pagi.

Tak lama dari sepeninggalan Ariana dari ruang makan, Darren datang. Pria itu tidak melihat siapapun di sana, hanya meja yang sudah terisi makanan di atasnya. Darren duduk di salah satu kursi dan memandangi makanan yang tersaji di depannya. Lagi-lagi makanan yang tidak begitu disukainya. Kali ini ada beberapa jenis makanan yang tersaji.

Darren sempat menoleh ke kiri dan kanan sebelum akhirnya mulai menyantap makanan di depannya. Suasana malam ini begitu sepi. Entah kemana wanita yang berstatus sebagai istrinya itu berada. Tapi dilihat dari makanan yang tersaji, wanita itu sudah pulang. Lagipula Darren juga mendengar deru mesin mobil yang masuk ke kediamannya tadi.

Entahlah sepertinya wanita itu tidak mau menemuinya setelah perselisihan mereka tadi malam. Tapi Darren sama sekali tidak perduli, Ariana juga tidak penting untuknya. Selagi tidak merugikan untuknya maka Darren tidak akan perduli.

Not A Surrogate Wife [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang