19 I'm Not Ralinda

9.1K 410 33
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Ada yang nungguin Ariana dan Darren??

Kayaknya makin hari Darren makin ngeselin ya. Biar gak bikin penasaran langsung aja tekan VOTE nya sekarang juga. Tinggalin komentar juga biar makin seru kita di sini.

Hope you guys enjoy it, let's check this out.

Enjoy and happy reading...

*
*
*

Hari minggu yang biasanya adalah hari menyenangkan untuk Ariana kini berubah menyebalkan. Penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah Darren Atmaja, suaminya sendiri. Karena kesal pada Darren, Ariana jadi malas untuk satu rumah dengan pria itu dan memutuskan untuk keluar rumah sendiri saja.

Sendiri yang dimaksud Ariana tentu tidak benar-benar sendiri sebatang kara. Ariana memutuskan untuk membawa pak Kadir bersamanya untuk berjaga-jaga agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Ariana adalah seorang pengacara, bisa saja ada rival kliennya yang akan berbuat baik padanya meskipun saat ini dirinya hanya menangani kasus ringan saja.

Ditengah rasa kesalya, Ariana teringat dengan Emerald yang bertemu dengannya beberapa hari lalu. Jika diingat dari riwayatnya, Emerald jelas memiliki hubungan dengan Ralinda, setidaknya begitulah yang pernah diketahui Ariana 1 tahun lalu. Karena pertengkarannya dengan Darren membuat Ariana jadi ingin mengorek seperti apa sosok Ralinda itu. Meskipun sosoknya sudah tidak ada, entah kenapa jadi begitu menyebalkan meski hanya mendengarkan namanya saja keluar dari mulut Darren. Cara Darren menyebut nama Ralinda seolah-olah dia adalah wanita terbaik saja di bumi.

Ariana memutuskan untuk menggali informasi lagi lebih dalam mengenai Ralinda. Gadis itu mulai tenggelam dalam tablet yang ia bawa. Pak Kadir sampai terheran melihat nyonya rumah yang hanya meminta berkeliling tanpa tujuan yang jelas. Mobil mereka bahkan hanya menyusuri jalan perkotaan sampai 1 jam berlalu.

"Pak, kita ke Panti Asuhan Kasih Bunda ya," ujar Ariana setelah lama berkutat dengan tabletnya.

"Dimana tu Nya?" tanya pak Kadir yang memang tidak begitu paham dengan panti asuhan.

"Sebentar Pak, saya cari jalannya dulu ke sana," jawab Ariana sambil mencari jalan menuju tempat yang dituju.

Setelah melalui perjalanan yang memakan wakt lama, akhirnya Ariana sampai di tempat yang dituju. Sebuah panti asuhan yang terletak jauh dari kota, berjarak sekitar 2 jam dari kota tempatnya tinggal. Panti asuhan sederhana namun sangat terawat.

Ariana masuk ke dalam panti itu dan melihat-lihat sekeliling dengan seksama. Banyak anak-anak yang bermain di halaman asri itu. Melihat keceriaan anak-anak itu membuat senyum Ariana tanpa sadar mengembang.

"Selamat datang Bu Ariana, saya tidak menyangka akan kedatangan orang terkenal seperti Ibu," ucap ibu panti setelah menyambut kedatangan Ariana.

"Saya bukan orang terkenal Bu, darimana Ibu tau tentang saya?" balas Ariana cukup heran.

"Saya cukup sering melihat berita tentang kasus asusila dan anak-anak. Banyak kasus yang ditangani sama Bu Ariana sejak 3 tahun lalu. Saya sangat kagum dan berterimakasih kepada wanita baik seperti Ibu yang bersedia pasang badan demi menegakkan keadilan bagi anak-anak tak berdosa," jawab ibu panti menjelaskan.

"Oh saya hanya menjalankan tugas Bu," ucap Ariana merendah. Ia mengerti alasan ibu panti ini mengetahui tentangnya.

"Tetap saja Ibu banyak berjasa untuk anak-anak yang membutuhkan. Ngomong-ngomong apa yang membawa Bu Ariana sampai ke sini ya?" tanya ibu panti yang tidak dapat menahan rasa penasarannya.

Not A Surrogate Wife [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang