PROLOGUE

31.4K 615 19
                                    

Hey Guys...!!! Welcome to my new story...!!!

Hari ini author balik lagi dengan 1 cerita baru tentang pernikahan nih. Kemaren kita punya Mega dan Kaivan yg punya pernikahan kontrak. Nah kali ini author bawa Ariana dan Darren nih yang punya kisah unik lagi.

Siapa pecinta cerita duda di sini? Mari merapat karna author punya duda hot di sini. Tambahin dulu ke perpustakaan kalian biar gak ketinggalan tiap cerita ini update.

Not A Surrogate Wife bakal hadir setiap hari selasa setelah My Powerful Wife yah. Jadi mulai rapat jadwal kita ini guys.

Langsung aja kita perkenalan dulu sama ceritanya ya. Hope you guys enjoy it, let's check this out.

Enjoy and happy reading...

*
*
*

Ariana G. Koesnadi adalah seorang pengacara muda yang namanya sedang naik daun saat ini. Dia adalah putri tertua dari pasangan David B. Koesnadi dan Melati Anggita yang merupakan pengusaha kuliner. David yang dulunya adalah seorang koki di sebuah hotel ternama memilih membuka usaha sendiri di bidang kuliner yang kini sudah berkembang sangat pesat. Hampir semua jenis makanan instant atau bahan makanan berasal dari brand miliknya.

Terlahir dari keluarga berada tidak menjadikan Ariana memiliki sifat sombong dan malas. Gadis itu memilih mengejar karier atas keinginannya sendiri hingga berhasil menjadi seorang pengacara sukses. Tapi hal itu membuatnya tidak memiliki waktu luang untuk keluarganya. Kalaupun ada akan sangat jarang, seperti saat ini contohnya.

Ariana berada dalam satu lokasi yang sama dengan kedua orang tuanya setelah dipaksa ikut ke sebuah acara pernikahan sepupunya di sebuah halaman rumah yang besar. Tema pernikahan ini adalah outdoor sehingga terkesan lebih kekeluargaan.

"Apa Mama bilang, nggak kerja sehari nggak akan buat kamu mati kan?" ejek Melati, ibundanya Ariana. Pasalnya Ariana ini sangat sulit kalau dimintai waktu untuk sekedar berkumpul.

"Iya Ma, tapi besok aku lembur jadinya," protes Ariana menghela napas memikirkan tumpukan pekerjaannya besok.

"Kalo nggak sanggup lempar ke pengacara lain aja sih, repot banget," ujar Melati lagi.

"Nggak bisa gitu dong Ma. Aku kan lagi nyari duit sebanyak-banyaknya sekarang," protes Ariana lagi.

"Ah duit Papa aja nggak akan abis kalopun kamu hambur-hamburin tiap hari kok," ujar Melati lagi enteng.

"Itu kan duit Papa. Bukan duit aku. Beda dong Ma rasanya, pencapaiannya tu nggak selevel," balas Ariana mencebik.

"Iyadeh terserah kamu. Pokoknya jangan sampe kabur sebelum acaranya selesai. Mama mau nemuin temen Mama dulu sekalian jagain Papa kamu dari Tante-tante girang," ujar Melati yang mulai celingukan mencari dimana keberadaan sang suami tercinta.

Ariana hanya memutar bola matanya bosan. Ia sudah bosan mendengar keposesifan mamanya terhadap papanya, padahal papanya itu bucin akut sama mamanya. Tapi ya demi keharmonisan rumah tangga kedua orang tuanya, Ariana sih tidak masalah, hanya saja terkadang ia merasa geli sendiri melihat kebucinan kedua orang tuanya.

Setelah Melati pergi meninggalkan Ariana, sang pengacara memilih untuk mencari tempat yang agak tenang untuk sekedar melepas lelah karena sejak tadi mondar-mandir mengikuti mamanya.

"Yang, ikut ih," ucap seorang laki-laki dengan nada setengah merengek yang tertangkap telinga Ariana.

Ariana pun menoleh untuk menemukan sepasang laki-laki dan perempuan yang sedang berjalan pelan sebelum berhenti tepat di samping tempat duduk Ariana.

Not A Surrogate Wife [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang