27 Perduli

8.3K 477 50
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my story..!!!

Siap untuk baca kisah Darren dan Ariana malam ini?? Mana suaranya??

Seperti biasa tekan VOTE nya wahai pembaca yang budiman... Jangan lupa kasih komentar yang bagus dan keren ya. Hope you guys enjoy it, let's check this out.

Enjoy and happy reading....

*
*
*

Darren tak mengerti mengapa berada di atas ranjang yang sama bersama Ariana terasa begitu canggung. Jika sebelumnya berada seranjang bersama Ralinda terasa nyaman dan damai karena ia mencintainya, seharusnya bersama Ariana akan biasa saja karena ia tidak punya perasaan apapun untuknya.

Nyatanya bukannya merasa biasa saja dan cepat terlelap, Darren justru berbaring kaku layaknya batang pohon. Ia sama sekali tidak nyaman bergerak meskipun tubuhnya sudah pegal berada di posisi yang sama terus menerus. Pria itu mulai melirik ke sebelahnya tempat dimana Ariana berbaring. Darren merasa kesal karena Ariana justru bisa tertidur dengan lelap. Wanita itu tidak merasakan kecanggungan seperti yang Darren rasakan. Bukankah itu tidak adil?

Dengan kesal, Darren membalik tubuhnya dan menarik selimut sebanyak yang ia mampu. Ia harus tertidur secepatnya atau Ariana akan meledeknya jika sampai tahu dirinya tidak bisa tidur semalaman.

***

Ariana membuka matanya dengan malas merasakan sesuatu yang memerangkapnya, sangat mengganggu. Wanita itu melihat lengan kekar yang sedang melingkari tubuhnya berikut dengan sebelah kaki yang menimpa tubuhnya. Ketika ia menoleh dapat dilihatnya Darren sedang terlelap nyenyak tanpa menyadari posisi tubuhnya yang hampir membuat Ariana sesak napas.

"Ini orang kenapa sih," gumam Ariana malas sambil mencoba menyingkirkan Darren dari tubuhnya. Tapi bukannya menyingkir, Darren justru lebih mengeratkan pelukannya.

"Darren, minggir dulu," pinta Ariana kesal. Sialnya si Darren sama sekali tak mendengarnya dan tidur layaknya orang mati.

"Darren! Saya nggak bisa napas ini," keluh Ariana mulai meninggikan suaranya. Sayangnya hal itu masih tak berpengaruh terhadap Darren.

Karena kesal, Ariana memilih menggigit lengan Darren yang dapat ia jangkau. Baru setelah mendapat gigitan dari Ariana, Darren terbangun dan langsung bersikap waspada menegakkan tubuhnya serta menarik tubuh Ariana ke belakang tubuhnya.

"Aduh Darren kamu gila ya," kesal Ariana karena didorong begitu saja.

"Diam, ada yang gigit saya barusan," ujar Darren sambil menatap ke sekitar ranjang dan lantai dengan waspada.

Tidak menemukan apa yang dia cari, Darren beralih menatap Ariana karena ia pikir ada sesuatu di sekitar Ariana. Dengan cepat Darren langsung menyibak selimut yang menutupi tubuh Ariana dan juga dirinya. Namun ia tidak menduga kalau akan dihadapkan pada pemandangan menakjubkan di baliknya. Tentu saja karena Ariana tidak mengenakkan bawahan, kausnya sudah pasti tersingkap saat tidur, menyisakan pemandangan paha mulus yang masih diselamatkan kain segitiga di pangkalnya.

"Darren!" teriak Ariana syok. Darren menatapnya dengan fokus tepat di bagian bawahnya.

Sementara Darren justru meraih kaus Ariana dan menaikannya untuk mencari sesuatu yang ia pikirkan. Tentu saja tangannya menyentuh kulit halus milik istrinya yang berada di balik kaus.

"Kamu gila ya!" pekik Ariana lagi sambil memukul bantal ke wajah Darren.

"Saya lagi nyari hewan, barusan saya digigit, siapa tau ada kelabang atau kalajengking di sini," balas Darren menyingkirkan bantal yang dilempar Ariana.

Not A Surrogate Wife [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang