4: Tidur Sekamar

14.5K 729 18
                                    

🦋🦋🦋🦋

Asmara masih duduk di sofa menunggu kedatangan Dewa, perempuan itu melihat beberapa kertas-kertas yang tidak ia mengerti berserakan di atas meja. Sekejap Asmara melirik laptop Dewa yang masih menyala, dahinya mengerut setelah ia melihat tampilan grafik serta tabel-tabel di sana.

Suara langkah kaki membuat Asmara menoleh ke arah sumber suara, Dewa datang dengan wajah masamnya. Lalu pria itu memberikan kantung plastik hitam pada Asmara bersamaan dengannya yang kembali duduk di samping Asmara.

"Terima kasih Mas."

"Sama-sama" balas Dewa yang sudah kembali fokus pada pekerjaannya.

Tak ingin mengganggu suaminya Asmara pun memilih naik ke kamarnya untuk membersihkan tubuhnya kembali sebelum tidur.

Mata Dewa melirik mengikuti Asmara yang sedang melangkahkan kakinya naik ke atas tangga, cukup lama ia memperhatikan Asmara hingga tak sadar jika gadis itu sudah tak ada lagi di sana. Embusan nafas ia keluarkan saat kembali melihat ada banyak pekerjaan yang harus ia kerjakan hari ini juga, Dewa menggaruk kepalanya asal hingga membuat rambutnya yang semula tertata rapi kini jadi berantakan.

Dewa menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa, sungguh sangat melelahkan. Apa yang harus Dewa lakukan agar lelah ini menjadi nikmat? Sungguh ia sudah sangat muak terus menerus seperti ini.

Sedangkan di kamar Asmara baru saja selesai membersihkan tubuhnya, Asmara berniat ingin kembali turun ke bawah untuk membuat susu hangat. Ia pun melangkahkan kakinya keluar kamar, saat Asmara turun dari tangga ia melihat Dewa yang sedang bersandar di sofa dengan satu lengan yang menutupi wajahnya. Apa dia kelelahan? Sampai-sampai tertidur di sana.

Asmara menggelengkan kepalanya ia pun melanjutkan langkah kakinya menuju dapur, tak butuh waktu lama untuk Asmara membuatnya. Dua gelas susu putih hangat sudah tersaji di depan mata, Asmara sengaja membuatkannya untuk Dewa entah ada dorongan dari mana tiba-tiba Asmara membuatkan susu hangat untuk suaminya.

Sebelum pergi memberikannya pada Dewa Asmara terlebih dahulu meminum susu hangat miliknya sehingga tersisa setengah. Setelahnya Asmara membawa tubuhnya untuk melangkah mendekati Dewa yang posisinya masih sama seperti tadi. Asmara menyimpan satu gelas susu hangat di meja yang ada di hadapan Dewa, namun pria itu belum juga tersadar.

Asmara berinisiatif untuk menyentuh lengan suaminya yang sedang menutupi wajahnya.

"Mas Dewa."

Hanya satu kali Asmara memanggil Dewa langsung tersadar, pria itu membenarkan posisi duduknya.

"Hm, iya? Ada perlu lagi?" Dewa bertanya sembari merapikan rambutnya yang berantakan.

"Aku bikin susu buat Mas Dewa"

"Susu apa?" Pertanyaan Dewa terdengar sedikit ambigu di telinga Asmara.

Asmara mengalihkan pandangannya saat kedua mata Dewa yang sayu menatapnya.

"Susu putih pakai air hangat." Balas Asmara sembari menjatuhkan pandangannya pada segelas susu hangat yang tersimpan di meja.

"Oh, terima kasih Asmara."

Asmara membalasnya dengan anggukan kepala lalu perempuan itu berdiri yang membuat pandangan Dewa mengikuti.

Dewa Asmara (in another universe) | TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang