(16)

79 20 1
                                    

Sepulang sekolah mereka pergi mencari power bank. Tapi sebelum itu mereka memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu.

"Lusa gue ada pertandingan basket, lo harus nonton"
"Kata bang Chan lo udah keluar dari tim basket, kok bisa ikut tanding?"
"Temen gue cidera, jadi pelatih minta tolong ke gue buat gantiin"
"Si Darel juga ada di tim lo?"
"Iya"

Jelita terdiam. Dia teringat cerita Chan tentang Rafa dan Darel.

Flasback
Setelah kejadian di mana trauma Jelita yang kambuh, Chan, Wendy, dan Vino berkumpul di rumah Jelita.

"Si Darel kayanya tertarik sama lo Je" ucap Chan
"Iya ih, masa dia nggak mau lepasin tangan Jeje. Untung ada kak Rafa yang bantuin lo" sahut Wendy

"Kenapa dia bisa tertarik sama Jeje? Perasaan kak Rachel sama Jeje beda banget" celetuk Vino
"Lo kenapa jadi bandingin kak Rachel sama Jeje anjir" balas Wendy
"Ya kan kak Rachel mantannya bang Darel, berarti tipe ceweknya dia yang kaya kak Rachel dong"
"Nggak make sense banget kalo tipe dia berubah dari kak Rachel ke Jeje dalam waktu singkat" jelas Vino

"Itu karena Jeje deket sama Rafa" timpal Chan
"Jadi bener yang waktu di mall itu lo bilang kalo apapun yang dimiliki kak Rafa harus jadi milik kak Darel?" tanya Wendy

Chan mengangguk.
"Gue nggak tau kenapa Darel benci banget sama Rafa. Dia nggak pernah suka liat Rafa bahagia" ucapnya
"Banyak hal yang dia lakuin, mulai dari sabotase hasil ulangan Rafa, buat kotor lokernya Rafa, rusakin meja kelasnya Rafa, sampe yang paling parah masalah basket dan Rachel"

"Awalnya Rafa nggak terlalu ambil pusing, karena selain males, dia juga nggak mau buat mama nya kecewa karena berantem di sekolah. Tapi Rafa mulai keganggu waktu pemilihan ketua basket"
"Waktu itu semua anggota tim pilih Rafa buat jadi ketua, tapi sehari setelah itu pelatih tiba-tiba umumin kalo Darel yang jadi ketuanya"
"Rafa yang suka banget sama basket kecewa, dia protes, tapi pelatih tetep kekeh buat jadiin Darel ketua tim"

"Semua anggota tim juga kecewa, termasuk gue sama Ken, kita sampe mogok latihan 2 minggu. Tapi karena waktu itu perlombaan antar sekolah udah semakin deket, mau nggak mau kita harus balik latihan"

"Pas hari perlombaan, Darel mainnya kacau banget, tapi untungnya bisa di cover sama Rafa. Waktu di menit-menit akhir, Darel terus aja maksa ambil bola dari Rafa, nge dorong Rafa, dan yang paling parah dia sengaja nginjek kaki Rafa sampe Rafa jatuh dan teriak kesakitan"

"Setelah di bawa ke rumah sakit, kata dokter cidera Rafa cukup parah, ligamennya robek, dan dia harus berhenti untuk main basket dalam beberapa bulan"
"Padahal sebulan lagi dia ada perlombaan di tingkat nasional, dan itu harus pupus karena kondisi kakinya"
"Rafa kecewa banget, dia marah, impiannya di rusak gitu aja sama Darel"

"Rafa yang saat itu buat jalan aja susah langsung nyamperin Darel dan nanyain semuanya. Alasan Darel benci sama dia, apa salah dia ke Darel"
"Tapi pas gue sama Ken samperin dia di tempat Darel, dia udah pingsan. Kondisinya parah banget, darah di mana-mana"

"Karena kejadian itu, Rafa sampe koma 2 minggu. Ada pendarahan hebat di kepalanya. Beruntung Tuhan masih sayang sama dia, karena itu dia bisa hidup sampe sekarang"

Chan menutup cerita panjangnya.
Flashback End

"Bisa nggak lo jangan ikut pertandingan basket itu?" tanya Jelita kemudian
"Kenapa?"
"Gue udah denger cerita tentang lo sama Darel. Gue takut dia celakain lo lagi"

Rafa tersenyum
"Lo khawatir sama gue?" tanyanya

Jelita tanpa sadar mengangguk
"Lo udah suka sama gue?" tanya Rafa lagi
"Hah??"
"Itu barusan lo khawatir sama gue. Tandanya lo udah suka sama gue"
"Dih, PD banget lo. Gue cuma..." Jelita mendadak bingung harus menjawab apa

My Privat Teacher Became My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang