(11)

84 23 1
                                    

Keesokan harinya Jelita yang dijemput oleh Wendy baru saja tiba disekolah.
Vino yang baru tau tentang hal yang menimpa Jelita kemarin malam segera berlari menghampiri sang sahabat.

“Lo nggak apa-apa? Mana yang ketusuk?” tanyanya khawatir

Wendy yang mendengar suara Vino cukup keras langsung memukul kepala pria itu
“Suara lo pelanin bego!” ucapnya

Vino hanya menatapnya kesal, lalu kembali fokus ke Jelita
“Nggak ada yang ketusuk, cuma kegores aja” jawab Jelita sembari menunjukkan lukanya.
“Si Aldo balik lagi?”
Jelita mengangguk. Ketiganya sama-sama menghela nafas kasar.

Aldo, musuh Jelita itu sepertinya sudah kembali menetap di Jakarta setelah awal tahun ajaran baru kemarin pindah ke Medan.

“Lo tenang aja Je, mulai sekarang gue bakal ngelindungin lo” ucap Vino

Plak! Lagi-lagi Wendy memukul kepalanya

“Lo kenapa suka banget mukul kepala gue!” sungut Vino tidak terima
“Itu karena omongan lo yang ngeselin. Sok-sok an mau ngelindungin Jeje, pas dulu dia di keroyok aja lo malah sembunyi”
“Ya...waktu itu kan gue masih kecil. Sekarang gue udah gede, gue bisa ngelindungin kalian”
“Berisik! Udah bel noh, yuk masuk” ucap Jelita lalu berjalan masuk ke kelasnya

***
“Ada apaan sih?” tanya Wendy saat melihat banyak siswa yang berkumpul di depan mading

Entah kenapa Jelita merasa para siswa disana sedang membicarakannya.
Terbukti, saat dia melihat beberapa siswa berbisik sambil melihat ke arahnya.

Jelita pun berjalan ke arah mading, dan betapa terkejutnya dia saat melihat fotonya bersama Rafa di hotel kemarin lusa.

Jelita yang kesal langsung merobek foto itu.
“Siapa yang nempel?” tanyanya marah pada kerumunan siswa disana

Bersamaan dengan itu, Rachel datang dan langsung menamparnya.

Plak!

“Dasar cewek murahan!” ucapnya

Untuk sepersekian detik Jelita terdiam ditempatnya. Dia sangat terkejut dengan apa yang baru saja menimpanya.

Setelah tersadar, Jelita pun membalas tamparan Rachel.

Plak!

“Gue bukan cewek murahan!” serunya

Saat Rachel hendak balas menamparnya lagi, Jelita langsung menahan tangan gadis itu dan mencengkramnya.
Keduanya kini saling melempar tatapan tajam.

“Lo ke hotel berdua sama cowok kalo bukan murahan terus apa?” tanya Rachel sembari menepis kasar tangan Jelita

Jelita menatapnya tajam
"Terus urusannya sama lo apa?”
“Gara-gara lo Rafa jadi di cap cowok nakal. Padahal gue yakin pasti lo yang ngerayu Rafa buat ke hotel bareng lo kan?”

Jelita melihat Rafa yang datang dari kejauhan bersama Chan dan Ken.
Dengan perasaan kesal luar biasa dia segera menghampiri mereka
“Ada apa Je?” tanya Chan

Jelita memberikan foto yang dilepasnya tadi dan memberinya ke Chan.
“Raf..” Chan memberikan foto itu ke Rafa.

Rafa terkejut
"Siapa yang ngambil foto ini?" batinnya

“Lo..” Jelita menatap tajam Rafa
“Sekarang gue tanya, apa gue pernah ngerayu lo buat ke hotel bareng?” tanyanya

Rafa menggeleng
“Lo emang minta di anter ke hotel, tapi..”
“See? Kalian denger kan yang Rafa bilang, kalo cewek gatel ini minta di anter ke hotel” potong Rachel

My Privat Teacher Became My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang