(12)

80 19 0
                                    

Flashback
Satu tahun setelah kejadian sang ayah yang kepergok selingkuh, Jelita mulai mencoba membuka diri terhadap cowok.

Karena saat ada satu cowok yang selalu ada disamping Jelita, bahkan cowok itu yang membantunya membalas dendam sang bunda pada pelakor.

Cowok itu adalah Aldo.

"Gimana? Lo lega udah buatpelakor itu babak belur?" tanya Aldo

Jelita mengangguk
"Puas banget" ucapnya seraya tersenyum

"Untuk ngerayain keberhasilan kita, gimana kalo kita ke makan-makan di rumah gue?" tanya Aldo
"Rumah lo? Jauh banget. Mending di rumah gue aja"
"Tapi kan ada bunda lo"
"Dia lagi ke luar kota"
"Oke kalo gitu"
"Kita ajak Wendy sama Vino juga gimana?" tawar Jelita

"Jangan, nggak seru kalo ada mereka. Ntar kalo Wendy tau lo habis mukul orang, lo bakal diceramahin habis-habisan"
"Bener juga sih. Ya udah kita berdua aja kalo gitu"

***
Kini keduanya sudah duduk bersama di ruang tamu Jelita. Mereka bercerita banyak hal, hingga tiba-tiba kepala Jelita terasa pusing.

"Lo kenapa Je?"
"Nggak tau, kepala gue pusing. Mungkin kurang tidur semalem"
"Ya udah, lo istirahat, gue balik dulu kalo gitu"
"Iya, lo...bruk!" tiba-tiba Jelita tak sadarkan diri

Aldo yang melihat itu langsung tersenyum miring
"Habis ini kita bakal seneng-seneng Je" gumamnya lalu membawa Jelita ke kamar.

***
Disisi lain Wendy berdecak kesal karena sejak tadi Jelita tak kunjung mengangkat telponnya.
Dia khawatir karena sejak kemarin Jelita tidak ada kabar. Dia takut sahabatnya itu membuat masalah lagi.

"Vin, Jeje ada ngehubungin lo nggak?" tanya Wendy
"Nggak. Chat gue dikacangin seharian sama tu anak"
"Perasaan gue nggak enak deh, kita ke rumah Jeje yuk"
"Bentar, nanggung, tinggal dikit lagi" ucap Vino yang sibuk dengan gamenya

Wendy yang kesal pun segera merebut ponsel itu.
"Lama, keburu mati gara-gara khawatir gue" ucapnya lalu berjalan meninggalkan Vino
"Anjirlah Wendy, tinggal dikit lagi menang gue" gerutu Vino

"Buruan Vin!"
"Iya iyaaa. Bawel banget lo jadi cewek"

***
Begitu sampai di rumah Jelita, Wendy menatap bingung sebuah motor yang terparkir disana.

"Itu bukannya motor si Aldo?" tanyanya
"Kayaknya iya"
"Anjir, ngapain tu cowok malem-malem disini? Tumbenan banget bunda bolehin temen cowok Jelita main sampe malem kecuali lo Vin"
"Wen, bunda bukannya lagi di luar kota ya?" tanya Vino yang ingat jika bunda Ica pergi keluar kota dua hari yang lalu

Wendy membulatkan matanya
"Astaga iya! Berarti Jeje cuma berdua doang bareng Aldo di dalem Vin" ucapnya
"Perasaan gue nggak enak Wen" ucap Vino
"Ayo cepet masuk" keduanya pun segera berlari masuk ke rumah

"Jeje?" panggil Wendy

Kosong, di ruang tamu tidak ada orang. Mereka pun pergi ke ruang keluarga, dan tidak ada orang juga disana.

"Kamar" ucap mereka bersamaan.
Dengan segera mereka berlari menuju kamar Jelita

***
"Aldo!"

Aldo yang saat itu hendak berbuat mesum pada Jelita langsung berhenti begitu Vino memanggilnya.

"Anjing lo!"

Bugh!
Vino yang marah segera berjalan menuju Aldo dan memukulnya, hingga pria itu jatuh dari ranjang

"Je, bangun Je!" Wendy berusaha membangunkan Jelita dengan menepuk pipinya

"Lo mau apain Jeje hah! Vino kembali hendak memukulnya, tapi Aldo segera bangkit dan melarikan diri
"Jangan lari lo bangsat!"
"Vin udah, sekarang kondisi Jeje lebih penting" Wendy menahan Vino yang akan mengejar Aldo

My Privat Teacher Became My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang