"Gua seneng kok bang, gua bahagia banget liat ponakan gua, tapi..lu gak boleh ada di sini, kita beda! Gua sekarang bukan di dunia melainkan di alam lain, jadi gua mohon sama Abang, jangan buat istri sama anak Abang sedih. dadah bang freyan nanti ada waktunya kita berkumpul kembali" ucap Ferrell lalu pergi.
....
"Sekarang Lo tau kan Zee kenapa freyan larang Lo buat kerja sama dengan Arif?" Tanya Aran dengan tatapan tajam.
"Maaf...gua benar-benar bodoh! Seharusnya gua gak berurusan sama orang yang udah bunuh opa" ucap zean dengan amarah yang memuncak hingga memukul pohon yang berada di sana.
"Berhenti zean! Gak ada gunanya lu menyesal toh udah terjadi juga" ucap Aran.
"Sekarang gua harus gimana bang!?"
"Gua mau lo berhenti kerja sama dengan Arif"
"Oke! Gua bakal berhenti kerja sama dengan perusahaan bajingan itu!!"
"Bagus! sekarang gua mau lo kembali ke rumah sakit, lakuin yang harus lu lakuin!" Tegas Aran
"Iya bang! Gua bakal donorin darah gua buat freyan"
Zean pun pergi, sedangkan Aran masih saja berada di tempat yang sama.
"BANGUN LO!!" Teriak Aran
Setelah itu, Aran mengangkat kerah baju Arif dan mencengkram kuat leher Arif.
"Akhh uhuk....uhuk.."
"Rif! Sebenarnya gua gak nyangka aja kita bisa ketemu, gua pikir lu udah pergi dan gak muncul lagi"
"Sebelum dendam papa gua belum terbalaskan gua bakal tetap berada di sini, ngerti Lo"
"Tapi...kalau kata gua keberadaan lu sekarang adalah tempat terakhir Lo"
"Ran pliss gua mohon!"
"What!? Di saat gini baru lu mau minta permohonan ke gua? Hahahaha Arif jangan bodoh! Lu tuh seharusnya sadar kalau bapak Lo itu brengsek" ucap Aran
"Maksud Lo apa ran!!"
"Bapak Lo si Berman itu, dia yang udah hancurin perusahaan opa Lo sendiri, dan sebelum gua habisin dia gua udah dengar percakapan bapak Lo sama bokap nya si Badrun"
"Gak mungkin!!"
"Apanya yang gak mungkin? Kalau Lo mau bukti, silahkan ke kantor saya!"
Arif pun terdiam, lalu Aran melepas cengkramannya dan pergi meninggalkan Arif yang berada di halaman itu.
"Cihh dasar bodoh!" Gumam Aran
....
"Mah..hiks hiks kak freyan mah" isak tangis flora yang bersandar di bahu Chika.
"Kita berdoa untuk keselamatan freyan ya sayang" ucap Chika
Tak lama dari itu zean pun datang.
"Gimana keadaan freyan!?" Tanya zean dengan muka khawatir nya
Aldo pun berdiri menghampiri zean.
"Ngapain Lo di sini?" Tanya datar Aldo
"Do! Gua mohon gimana keadaan freyan sekarang?"
"Gak usah sok peduli" ucap Tian yang ikut berdiri
Justin pun mendorong zean hingga mundur beberapa langkah.
"Pergi! Di sini kita gak butuh orang seperti anda!" Tegas Justin
"Maksud lu apa tin?" Marah Marsha
"Sha udah sha, di sini gua yang salah" ucap zean yang menahan langkah Marsha