Cklett
"Assalamualaikum."
"Loh?! mama, papa?" Sahut freyan yang baru saja datang."Faren?" Freyan berjalan ke arah faren yang sedang terduduk memegangi sudut bibir nya yang berdarah.
"Gila nih pukulan bapak-bapak ternyata sesakit ini," gumam Faren meringis sakit memegangi perutnya yang terkena pukulan serta tendangan dari Aran.
Freyan merangkul faren untuk membantunya berdiri. "Sorry. Gara-gara gua lu kek gini," ucap freyan tak enak hati.
"Yoi, gakpapa bro! Anggap aja gua pelampiasan bapak lo," balas faren tersenyum.
"F-freyan?" Sahut Aran tak percaya, begitupun dengan Chika.
Chika berjalan mendekati kedua lelaki itu. "M-mama gak mimpi kan?"
Freyan mengangkat alisnya, ia bingung dengan ekspresi wajah chika dan Aran saat memandangi mereka berdua.
Kini freyan mengerti. Ia mendudukan faren terlebih dahulu, lalu mengajak kedua orang tuanya berbicara.
Ia menjelaskan semuanya sampai tak ada satupun kata yang ia lupakan.
"Jadi gitu pah, mah. Freyan, juga kaget pas flora nuduh freyan selingkuh," jelas freyan.
"Bang? Trus yang tadi itu siapa? Kenapa mirip sekali sama kamu?" Ucap Chika bertanya.
"Yang papa pukul tadi? Kalau itu namanya faren. Freyan juga gak tau, kenapa semirip itu freyan sama dia," jawab freyan.
"Faren?" Sahut Aran, bingung.
"Nama itu!? Kenapa seperti tidak asing lagi dengan nama itu?" Batin Aran bertanya.
"Kenapa pah? Emang papa kenal sama faren?" Ucap freyan bertanya pada Aran.
Lamunan Aran pun buyar. "E-eh e-enggak fre, papa gak kenal." Ucap nya gugup.
"Mungkin cuman mirip doang nama nya, mana mungkin dia masih hidup. Tapi jika anak itu beneran masih hidup? Gak gak, gak mungkin. Palingan kebetulan doang," batin Aran.
"Pah??" Aran tersentak saat freyan tiba-tiba memanggil nya.
"I-iya kenapa fre?" Ucap Aran dengan nafas tak karuan.
"Papa gakpapa?" Tanya freyan.
"Papa gakpapa. Tadi cuman kepikiran berkas di kantor kok," jawab Aran berbohong.
"Yasudah kita ke ruangan flora, papa onel udah ada katanya," ajak freyan.
Aran mengangguk dan berjalan, sekali-kali ia menatap faren lalu berjalan santai ke arah ruangan.
"Hahaha tegang sekali wajahnya, tapi tak apa. Dengan ini, perlahan kau pasti mengingat ku,"
....
"Udah lama nel disini?" Tanya Aran yang baru saja datang dengan freyan.
"Kagak. Gua juga baru nyampe," ujar onel.
___
"Gua duluan ya bro! Sorry kalau ada keributan," pamit faren.
"It's okey bro! Gua juga minta maaf sama kelakuan bokap gua," ucap freyan tak enak hati.
"Kalau gitu gua pergi dulu, nitip salam juga sama bokap nyokap elu," ucap faren berpamitan.
"Hati-hati lu!" Balas freyan.
Setelah itu, freyan berjalan masuk ke ruangan.
"Habis dari mana, kok lama?" Tanya flora pada freyan.
Freyan tersenyum. "Dari lobby sayang, habis antar faren sama Yori" ujar freyan.