Tak lama, flora serta Chika pun datang.
"Loh mas? Mas freyan gakpapa kan?" Ucap flora khawatir.
"Gakpapa kok sayang, tadi udah di periksa juga sama dokternya" jawab freyan.
"Beneran udah gak ada yang sakit?" Timpal Chika bertanya.
"Beneran kok mah"
"Yasudah istirahat dulu, nanti papa mu bakal nyusul ke sini" balas Chika. "Bunda kok gak istirahat?" Lanjut Chika bertanya.
"Bunda gak cape chika" jawab shani tersenyum.
"Istirahat aja dulu bunda, nanti kalau bunda sakit juga gimana?" Sahut flora yang baru saja masuk dengan Syifa di dekapannya.
"Loh nak? Kok Syifa ada di kamu?" Tanya Chika.
"Ah ini tadi mah, kang ojak sama bi Rini datang, katanya Syifa rewel" jawab flora. "Tapi pas disini udah berhenti rewel nya, heran deh"
"Ikatan batin antara bapak sama anak kuat banget ya" balas Chika.
Freyan sedari senyum. "Ya, gimana ya mah, Syifa aja mirip bapaknya"
"Pantes kamu mirip sama papa mu itu" ucap Chika.
"Udah-udah mending kalian istirahat dulu" sahut Shani yang sedari menyimak obrolan mereka.
"Kalau begitu Chika balik dulu ya bunda, tadi habis di chat sama mas Aran. Katanya gak bisa kesini, Christy juga nyariin" jelas Chika berpamitan pada Shani.
"Mama balik dulu ya bang, Flo" pamit Chika.
"Hati-hati ya mah" ucap flora.
Chika pun pergi, kini tinggal berempat di dalam ruangan.
"Permisi" sahut dokter.
"Eh dokter" ucap flora memberi luang untuk dokter nya.
"Gimana keadaan suami saya dok?" Tanya flora.
"Keadaan suami ibu udah membaik, mungkin besok udah bisa dipulangkan" jelas dokter.
"Makasih dokter" ucap Shani memberi senyum pada dokter tersebut.
"Iya sama-sama, kalau begitu saya permisi dulu" ucapnya lalu berpamitan.
.....
ㅤㅤㅤㅤ ㅤㅤ [ZEESHA]
"Meng, aku mau ngomong sesuatu boleh gak?," tanya zean pada Marsha.
"Ngomong aja sayang!?," jawab Marsha.
"Em..anu..aku boleh jual mobil kamu gak?," zean sedikit ragu akan hal itu, mengapa tidak? Zean terpaksa ingin menjual mobil pemberian freyan untuk Marsha.
"Loh sayang? Kok di jual? Kan itu mobil kesayangan aku," balas Marsha cemberut.
"Maaf sayang, kalau kamu gak mau juga gakpapa kok," ujar zean.
"Kamu sebenarnya kenapa sih!? Akhir-akhir ini gak tenang banget," balas Marsha bertanya.
"Huftt.." zean menjeda. "Sebenarnya perusahaan aku bangkrut."
"Hah!?!? Kok bisa?," kaget Marsha.
"Maaf! Aku benar-benar gak becus ngurus perusahaan, kalau kamu mau marah juga gakpapa, aku siap" jelas zean menunduk.
Marsha memeluk. "Kenapa gak ngomong sayang? Aku bisa kok bantu kamu, seharusnya kita saling jujur kan? Kita pasti bisa jalanin ini bareng-bareng sayang" jelas Marsha dengan mata berkaca-kaca.
"Aku takut kamu marah! Aku takut, kamu gak mau hidup begini sayang! Maafin aku, maaf" balas zean.
"Sebagai keluarga kan saling membantu? Buat apa aku marah?," ujar Marsha.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan Paksa (FreFlo)
Narrativa generaleBaca aja! Siapa tau kalian tertarik