Freyan, dan zean menuju ruang tengah, tepatnya ruang tamu.
"Ehemm udah baikan nih ceritanya?" Ucap flora berdehem.
Mereka berdua saling menatap dan tersenyum.
"Gitu dong, kan kalau gini enak liat nya" timpal Marsha.
"Bisa aja lu sha!" Balas freyan. "Oh iya sha, mobil lu gak usah dijual" lanjut freyan.
"Kenapa emang?" Tanya Marsha.
"Perusahaan aku bakal kerja sama dengan perusahaan freyan sayang" timpal zean.
"Makasih ya kak! Kak freyan sama kak flora terlalu baik sama kita" ujar Marsha tersenyum.
"Santai ae sha, gua kan ponakan yang paling baik hati, dan paling ganteng" balas freyan menyombongkan dirinya.
"Dih! PD nya ya ampun manusia ini" flora menggeleng.
Semua tertawa. Freyan menatap flora begitu malas karna ucapannya.
"Kenapa kamu natap aku gitu? Gak suka?" Tanya flora.
"Eh e-engga sayang, aku suka kok SUKA BANGETT!!" balas freyan dengan penekanan.
Drtt.. drtt.. drtt..
"Siapa yang nelfon meng?" Tanya Zee.
"Atin. Halo kenapa tin?"
"Lo dimana sha? Sini kerumah mommy, yang lain udah pada disini"
"Gue dirumah kak freyan, gue otw sekarang"
Tutt.
"Atin ngapain nelfon sha?" Tanya flora.
"Kita disuruh kerumah mommy kak, yang lain katanya udah disana" jawab Marsha.
"Yaudah kita kesana aja sekarang," timpal freyan.
"Aku sama Marsha ambil anak-anak dulu di kamar" balas flora.
Setelah semuanya siap, kini mereka berada di teras rumah freyan.
"Lo naik apa Zee? Kok mobil Lo gak ada?" Tanya freyan.
"Gue pake motor fre, tuh motor gua" ucap zean menunjuk motor yang terparkir rapih.
"Pake mobil gua aja," ujar freyan.
"Gak usah fre, gua pake motor aja sama marsha" tolak zean.
"Gak! Kasian anak lo, nanti kalau masuk angin gimana?" Balas freyan. "Ini kuncinya, gak usah gak enakan ama gua" lanjut freyan.
"Makasih ya fre," ucap zean.
"Iya sama-sama," balas freyan. "Lo duluan aja Zee, gua mampir dulu beli pizza."
"Gk ngerepotin kan?" Tanya Zee ragu.
"Ngerepotin gimana sih? Udahlah, jangan gitu lu Ama gua" omel freyan.
"Hehe iya deh, maaf ya babang ganteng" cengir Zee.
Mereka pergi membawa mobil masing-masing. Freyan berhenti di toko pizza langganannya, kemudian membeli pizza itu. "Ini gak kebanyakan mas?" Tanya flora.
"Gak lah! Dirumah papa kan banyak orang sayang," jawab freyan.
"Yaudah," balas flora singkat.
"Udah nih, yuk lanjut lagi" ajak freyan membawa kardus besar berisi pizza.
Mereka berdua melanjutkan perjalanannya menuju rumah family ondah.
Sesampainya mereka disana, freyan dan flora masuk. Freyan mendorong stroller berisi Syifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan Paksa (FreFlo)
Aktuelle LiteraturBaca aja! Siapa tau kalian tertarik