Selesai makan malam bersama mark langsung mengantar haechan dan chenle pulang. jangan tanyakan bocah 7 tahun itu pasti ia sudah terlelap tidur.
"gimana perasaan kamu?"
haechan menatap mark dengan lembut.
"gimana perasaan kamu saat ini berarti itu juga yang aku rasakan." mark tersenyum mendengar ucapan haechan.
"haechan"
"iya mas?"
"boleh sekarang aku panggil kamu sayang?"
deg
jangan tanyakan jantung haechan saat ini, tapi haechan tetaplah haechan yang tidak mudah salting di luar tapi di dalam salting benget.
mungkin itulah yang membuat mark tertarik, haechan itu tipe yang tidak lebay, menunjukkan ekspresi seadanya dan pastinya membuatnya tertantang untuk meluluhkan hatinya."terserah mas aja."
"oke sayang." ucap mark seraya menjahilinya.
tapi haechan? hanya terkekeh pelan.
"mas, boleh aku minta satu hal sama kamu?"
"what?"
"tolong jangan beritahu dulu orang orang di kantor tentang hubungan kita." ucap haechan
"memangnya kenapa, hm?"
"aku tidak ingin orang orang akan menggunjing mu mas, atau rumor rumor jelek nanti kamu dengar."
mark meraih jemari haechan kemudian ia tautkan dengan jemarinya sesekali ia kecup pelan.
"aku bos disana sayang, don't worry tidak ada berani menggunjing ku ataupun kamu." ucap mark dengan lembut.
"meski begitu aku tak mau mas, tolong.. hanya saat persiapan pernikahan kita aja setelah kita menikah terserah mas mau memberitahukan semua orang pun aku tidak apa-apa." ucap haechan sembari mengusap lengan mark lembut.
"ya sudah apapun untuk mu akan aku lakukan."
"terima kasih mas."
"tapi jika mereka tau sendiri maka jangan salahkan aku." ucap mark
haechan memutar bola matanya "ya mas jangan genit di kantor ataupun jangan terlalu dekat denganku."
"mana bisa seperti itu?" tolak mark
"kalo begitu sama aja di publish dong namanya."
mark menghela nafas panjang kemudian tersenyum kecil. "iya iya! mas ga akan lakuin itu kok."
haechan tersenyum bahagia mendengar ucapan mark. "terima kasih mas."
"sama sama sayang."
🐻🐯
"kiw kiw calon bu boss."
haechan menolehkan kepalanya ke arah pintu masuk pantri, ternyata itu suara jaemin yang membawa secangkir teh menghampiri haechan yang juga tengah menyeduh teh hangat.
"jangan keras keras jem, nanti ada yang dengar."
"memangnya kenapa kalo ada yang dengar? siapa yang berani ngejulidi ku?"
haechan hanya terkekeh pelan mendengar ucapan jaemin.
"kapan kalian akan menikah?" tanya jaemin
haechan meneguk teh yang tadi ia buat kemudian menatap jaemin sejenak. "bulan depan, aku belum tau tanggalnya."
"sejujurnya aku sangat senang kamu akan menikah dengan mark."
"kenapa?"
"kita jadi semakin dekat echan! kita bisa pergi ke mall, aku bisa ke rumahmu saat libur, aku bisa bermain dengan keponakan ku nanti." ucap jaemin antusias.

KAMU SEDANG MEMBACA
I got you Haechan!
FantasiaHaechan single parent yang mengharuskan menghidupi anaknya chenle tak sengaja betemu dengan pria blasteran canada bos nya di sebuah kantor tempat ia bekerja. "Kapan kau akan menerimaku?" -mark "maaf, aku butuh waktu mas" -haechan "mom, om malk tadi...