Haechan single parent yang mengharuskan menghidupi anaknya chenle tak sengaja betemu dengan pria blasteran canada bos nya di sebuah kantor tempat ia bekerja.
"Kapan kau akan menerimaku?" -mark
"maaf, aku butuh waktu mas" -haechan
"mom, om malk tadi...
sudah satu bulan mereka tinggal di canada, mungkin awalnya haechan belum terbiasa dengan culture di sana tapi sekarang ia mulai membiasakan diri dengan lingkungannya saat ini untungnya di depan rumahnya adalah orang korea juga jadi ia tidak merasa asing.
kandungan haechan kini sudah beranjak 2 bulan (anggap aja deh) mark melarang haechan untuk keluar rumah untung saja ia punya teman tetangganya orang korea itu, namanya renjun.
biasanya ia akan menjemput chenle pulang sekolah tapi karena perutnya sedikit membuncit padahal sedikit belum terlalu besar jadi mark khawatir, padahal haechan biasa saja karena sudah terbiasa tapi suaminya itu posesif sekali. ya sudah tidak apa apa yang penting ga buat suaminya marah.
Mas mark♥️ sayang.. mas jalan pulang ini lagi jemput chenle
Me oke mass mau makan apa?
Mas mark♥️ apa aja sayang mas suka semua masakan kamu
Me ya sudah cepet pulang ya
Mas mark♥️ oke sayang, ilove you
Me too
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
St. Lambert (anggap aja sekolah chenle ya)
"DADDY!"
Mark menatap chenle yang tengah berlari menghampiri nya, mark tengah berdiri di depan mobil merentangkan kedua tangannya menerima pelukan sang putra.
"kenapa daddy yang jemput? mana mom?"
"sekarang dad yang jemput, mom akan istirahat sampai melahirkan adik." ucap mark sembari menuntun chenle masuk dalam mobil.
"oh gituu"
"gimana hari ini jagoan? apa ada yang sulit?" tanya mark sembari melajukan mobilnya
"tidak ada dad, disini ternyata tidak terlalu buruk chenle banyak teman dan semuanya ramah."
mendengar ucapan chenle mark merasa lega, awalnya ia takut chenle sulit berinteraksi dengan orang canada tapi ternyata anaknya itu sangat pintar fyi chenle juga sudah fasih bahasa inggris setelah 8 bulan les di korea saat itu.
"adik kapan lahirnya, dad?"
mark terkekeh mendengar ucapan chenle.
"masih lama sayang, sabar kita habiskan dulu waktu bertiga nanti kalo adik sudah lahir oasti sibuk chenle juga akan bantu mommy ngurus adik." ucap mark
chenle mengangguk angguk paham. "oh gitu ya dad, tapi chenle pengen main sama adik kalo udah gede."