🐻🐯

2.8K 113 0
                                    

Sekujur tubuh haechan sakit hingga sampai pagi ini matanya belum terbuka sama sekali sebelum satu kecupan dirasakan oleh haechan tepat di keningnya.

"eungg?"

"good morning babe"

perlahan mata si cantik terbuka, pemandangan pertama yang ia lihat adalah wajah tampan suaminya yang tengah duduk di tepi ranjang dengan pakaian sudah lengkap.

"Mas.."

cup!

kali ini kecupan manis tepat di bibir bengkak haechan.

"mau mandi atau lanjut tidur?"

haechan mengusap wajahnya pelan, kemudian mulai membenarkan posisi duduknya. dengan cepat mark membantu sang istri untuk duduk.
selimut sebagai penutup tubuh polos haechan, saat kesadaran penuh haechan menyandarkan punggungnya di kepala ranjang.

"maaf ya, apa masih sakit?" tanya mark seraya mengelus jemari haechan.

jemari lentik itu terangkat mengusap rahang sang suami kemudian ia kecup lembut.

"mas.."

"sayang, terima kasih ya sudah memberikan segalanya untuk ku. kemarin benar benar hari pada bahagia yang pernah aku rasakan."

mark terkekeh pelan melihat ekspresi haechan sedari tadi terpejam kemudian membuka mata berulang-ulang sepertinya masih mengumpulkan nyawa.

"kalo masih ngantuk tidur lagi aja sayang."

"mau mandi."

"ya sudah mas gendong ya."

haechan merentangkan tangannya menerima pelukan mark, dengan sekejap tubuh polos itu kembali berada dalam gendongan mark.

"mas tunggu di luar aja."

"iyaa sayang."

haechan menutup pintu kamar mandi ia berjalan pelan sekali karena di bawah masih amat sakit, ia berjalan mendekati kaca kamar mandi melihat leher dadanya penuh dengan tanda kemerahan akibat suaminya.

ah haechan jadi teringat kegiatan semalam, suaminya itu tak habis tenaga menyetubuhinya bahkan sampai pagi rasanya haechan mau mati.

"aishh sampe ke lengan jemari ku aja merah semua, kayak di aniaya aja." ucap haechan sembari mengusap lengannya.

tapi tak apa pikir haechan, ia sudah lama tak di sentuh jadi rasanya amat menyenangkan apalagi yang menyentuhnya sekarang adalah orang yang ia cintai untuk kedua kalinya.

sudah 30 menit haechan di kamar mandi akhirnya ia membuka pintu, sudah dengan pakaian lengkap. lengan panjang celana panjang mungkin terasa nyaman saat ini karena seluruh tubuhnya penuh merah.

cklek

haechan melihat mark tengah membaca surat sepertinya, sebab matanya fokus pada kertas lembar di tangannya.

"mas."

mark menoleh kemudian tersenyum menghampiri haechan, ia gendong haechan kemudian ia dudukan haechan di pangkuannya.

"bajunya panjang banget, ga panas?" tanya mark seraya mengusap rambut haechan.

"banyak banget bekas ciuman kamu mas, nanti kita jemput chenle aku malu kalo di liat mama nanti."

"hahah maaf ya sayang, semalam mas bahkan ga sadar kewarasan mas udah hilang saat kita bercinta."

haechan menggeleng pelan harap maklum suami nya ini masih membara bara nafsunya. "gapapa mas."

"tapi kamu cuma satu kasih ciuman di leher mas." mark mendongak memperlihatkan bekas merah di lehernya.

haechan mengelus bekas merah itu, mengingat apa ia yang membuatnya?

I got you Haechan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang