8

0 0 0
                                    

"kamu gak mau jalan-jalan emang"

"bukan gak mau, tapi kamu masih belum boleh kecapekan kak"

"lusa gimana?"

"ck ngeyel mulu pokoknya kalau udah sehat baru kita jalan"

"yaudah lusa aja sayanggg"

"terserah kamu deh kak"

"kangen, kamu gak kesini?"

"besok aja ya, capek tadi banyak tugas"

"aku mau kesitu kamu larang"

"udah malem kak"

"masih jam 3 sore tadi"

"mana ada, kamu bilang mau kesini jam 5 tadi"

"gara-gara kamu tu"

"kok aku?"

"iya, soalnya kalau liat senyum kamu jadi pikun dadakan"

"dari pada ngegombal mending kamu tidur udah malem"

"besok kesini ya janji"

"iya sayangkuu besok kesitu pulsek tapi"

"iya gapapa"

"yaudah kamu tidur ya kak, telponnya aku matiin dahhh"

"dah sayang love you"

Setelah panggilan video selesai, Alea memilih untuk membuka bukunya karena ada beberapa tugas yang belum ia kerjakan.

"wah ternyata banyak juga"

Maklum, orang biasa sepertinya juga sering malas mengerjakan tugas. Baginya sekolah waktu belajar dan dirumah waktu istirahat.

Tetapi entah akhir-akhir ini banyak sekali tugas yang harus dikerjakan di rumah. Tetapi tetap saja, ia akan memilih metode kebut semalam.

Tak lama kemudian semua tugasnya selesai. Karena kantuk mulai menyerang, ia pun segera merebahkan badan ke ranjang.

Tidak butuh waktu lama bagi Alea untuk tidur. Ia bahkan sering ketiduran di semua area mana saja jika merasa badannya lelah atau kurangnya istirahat.

Keesokan paginya, Alea memutuskan sarapan dengan roti selai. Karena kedua orang tuanya belum juga berniatan untuk pulang, maka mau tidak mau harus menyiapkan makanan sendiri.

Setelah selesai sarapan dan membereskan segalanya, ia bergegas berangkat menuju sekolah dengan naik angkot. Kenapa motornya tidak dipakai? Karena ia tidak telat, masih banyak waktu sebelum jam masuk pelajaran, mengurangi polusi, dan alasan utamanya akan pergi ke rumah kekasihnya.

Tibanya di sekolah, seperti biasa ia akan disambut dengan temannya tercinta.

"bawa apa tuh Pir?"

"nah ini buat lo"

"hah?"

"gratis tenang aja"

"bukan itunya, maksudnya dalam rangka apaan nih lo tiba-tiba baik gini"

"mak gue nih inget pas nyoba buat nih roti lo mau incip udah abis doang trus lo nangis gegara lagi dapet"

"ish malu banget"

"emang malu-maluin"

"tapi heran gue tuh Pir, kenapa cengeng banget yak"

"wajar aja sih, udahlah kuy kelas"

"kuy"

***

"beh akhirnya penderitaan gue berakhir"

Y.O.U (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang