23

0 0 0
                                    

Setelah mengantarkan Reva, Elfan kembali dan ternyata dirinya tidak mendapati Alea berada disana. Lelaki itu menghela napas kasar, kenapa Alea semakin kesini semakin membangkang.

Pernah suatu hari saat ia mengajak Alea untuk bermain dengan teman-temannya agar gadis itu tidak bosan, tetapi nyatanya Alea terus mendesaknya untuk pulang dengan alasan tidak bisa terkena asap rokok. Dan karena dirinya yang lama tidak bertemu teman-temannya menolak permintaan Alea. Kemudian gadis itu memilih untuk pulang sendiri ntah menggunakan apa tanpa sepengetahuan Elfan.

"halo Vin"

"....."

"oke makasih bro"

Mendengar kabar dari Kevin jika Alea telah diantarkan oleh temannya itu dengan selamat membuatnya lega. Lain kali ia akan membicarakan dengan Alea agar gadis itu bisa mengerti situasi.

***

Beberapa minggu telah terlewati, beberapa kelas angkatan Alea juga sudah melakukan praktik drama mereka. Minggu ini adalah giliran kelompok Alea, maka dari itu hari ini akan diadakan gladi bersih untuk mempersiapkan mereka tampil esok hari.

"wah gak kerasa ya ternyata udah lama kita latihannya. Dan selama itu lo selalu sendiri karena temen lo pada sibuk masing-masing" Celetuk Okta.

"ya mau gimana kita udah ada bagiannya masing-masing kan. Alam juga masih handle operator, yang lain juga latihan, buat bahkan ngehias properti gitu"

"lo doang yang nyantai"

"enggak lah, ini lo juga nyantai"

"ck itu karena gue tampil cuman diawal doang"

"sama aja kan sekarang nyantai. Eh tapi kostumnya gimana?"

"oh iya masih diambil sama anak-anak, habis ini kita bagi tapi gak boleh bawa pulang takut rusak"

"I see"

"woy Okta sini lo, kita mau ngulang sekali lagi" Teriak seseorang dari kejauhan yang memanggil Okta.

"iya tunggu. Gue kesana ya Al"

"oke"

"ngapa tuh anak lari-larian"

"aaaa setan jelek!" Kaget Alea.

"jahat banget cantik gini di kata setan jelek"

"lagian elu sih ah ngagetin gue mulu"

"yaelah Al, lo aja yang bengong"

"mana ada orang gue liatin si Okta"

"nah kenapa tuh dia?"

"di panggil buat latihan sekali lagi. Lo udah selesai Fir?"

"udah kita tinggal nunggu yang ambil kostum doang kok. Eh Al, lo tau gak sih kalau Brian udah jadian sama Rhea?"

"tau"

"dari Okta?"

"enggak"

"terus dari mana?"

"udah keluatan lah, siapa sih yang gak nyadar?"

"iya juga. Nah itu kostumnya udah dateng ayok Al"

Mereka berdua akhirnya menghampiri temannya yang membawa kostum banyak. Sepertinya kostum ini juga sudah ditata rapi per set dan per karakternya, jadi akan lebih mudah untuk membagikan kepada yang memerankan drama.

"nah dengerin gue ya teman-teman. Ini kostumnya tolong nanti dicoba, seumpama ada yang kekecilan atau gimana bisa segera konfirmasi biar kita bisa ganti" Ujar Gabriel.

Satu persatu dari mereka mulai mencoba kostum-kostumnya, hingga selesai semua mencoba ternyata tidak ada yang harus ditukarkan.

"ditata yang rapi terus kasih kertas buat nama dan diiket taroh tempatnya lagi. Gak boleh ada yang dibawa pulang"

Selesai itu, mereka dibolehkan pulang agar besok bisa lebih vit karena akan tampil. Semua properti juga sudah disiapkan rapi agar lebih mudah untuk disiapkan besok.

"gue duluan ya Al"

"oke"

Dimalam hari, tiba-tiba Alea ingin sekali makan sate, ia meminta ijin kepada ibunya karena sang ayah belum pulang kerja.

"aku berangkat dulu bu"

"jangan lupa martabak manisnya ya"

"siapppp"

Pertama Alea akan pergi ke penjual martabak, kebiasaan aneh keluarganya kali ini adalah lebih suka makan martabak manis saat dingin daripada masih panas ataupun hangat, maka dari itu saat sampai rumah bisa langsung memakan martabak manisnya.

"mang sate nya seporsi kayak biasanya ya, makan sini"

"siap siap neng Alea tunggu bentar ya"

Sambil menunggu, tak sengaja netranya melihat dua orang yang sangat dikenalnya. Jadi dugaannya selama ini benar kalau pacarnya selingkuh dengan temannya itu? Wah sangat membagongkan sekali.

"ini neng satenya seporsi ya"

"oh oke makasih mang"

Saat asik-asik makan orang dibelakangnya yang baru saja datang memesan membawa-bawa namanya. Alea positif thinking aja karena nama Alea bukan hanya dirinya saja, tetapi satu kalimat membuat Alea seketika menoleh.

"aku gak nyangka aja mah Elfan kayak gitu, kan kasian Aleanya"

"kak Elisa? Mama?"

"Alea?" Ucap mereka barengan dengan wajah shock.

"oh duduk dulu aja sini" Ajak Alea.

Mereka berdua hanya diam dan saling melirik. Alea yang kesal karena anak dan ibu tersebut masih terdiam segera mencairkan suasana.

"sini aja gak papa sambil liatin drama tuh" Tunjuk Alea menggunakan dagu ke arah yang dituju membuat dua orang tadi membelalakan matanya.

"kamu dari tadi liatin mereka?"

"iya ma, kayaknya seru"

"kenapa gak kamu samper aja sih Al!" Kesal Elisa.

"maaf permisi ini mbak sama ibunya mau makan disebelah mana ya?"

"taroh sini aja mang, sama Alea"

"woke, ini silahkan"

"makasih pak" Ucap Elisa.

"udah mama sama kak Elisa duduk aja dulu sambil makan ini"

"kamu tau dari lama?"

"enggak ma, kalau kalian?"

"baru sekarang, tapi kita udah curiga dari lama makanya mama takut kalau anak mama nyakitin kamu"

"Mau aku bantu gebukin gak Al?"

"hahaha gak usah kak, Alea bisa handle sendiri. Sebenernya ini bukan pertama kali Alea liat mereka berdua"

"maksudnya?"

"jadi gini, beberapa waktu lalu Alea jalan-jalan ke taman dan liat Elfan sama Reva, aku kira waktu itu cuman salah liat atau orang yang mirip mereka aja. Terus pas aku sama Elfan jalan, dia ijin ke kamar mandi dan nitip hp ke aku, terus ada yang nelpon cuman dikasih emot love. Aku sengaja angkat eh ada suara cewek dan pas aku ngomong langsung dimatiin. Lagi pas nganterin aku ke Mall buat beli sesuatu dia nelpon seseorang manggil sayang, pas aku tanya katanya keponakannya"

"dan ya, sekarang ini lebih jelasnya" Lanjutnya.

"maafin anak mama ya nak, kamu boleh marah sama dia gak masalah"

"emang sialan tuh anak"

"aman ma, kak. Alea bisa ngatasin kok, tenang aja"

Y.O.U (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang