9

1 0 0
                                    

"cuman lo yang pas kencan dijemput gak dirumah Al"

"ya gimana Pir gue belum bisa make up yang bagus kayak lo, kan gak mungkin gue tampil jelek saat ngedate pertama"

"ck, lain kali kalau mau make up dulu tuh jangan mepet napa"

"iya iya maap, gue tau make up tuh lama tapi gue pikir bisa lah 15 menit"

"mana bisa!" Kesalnya.

"iya maap untung kan gue dateng gak mepet 15 menit tuh"

"nah udah nih cakep gila lo beuh"

"efek make up juga nih, sama skill make up lo"

"lo juga cantik anjir, kalau gak cantik mana mau Rey sama lo mah"

Tiiin Tiiin

"nah itu kayaknya dia udah di depan, gih sana"

Saat Alea keluar dari rumah, tatapan Rey tak lepas memandang, ia sangat takjub meskipun kesayangannya itu sudah cantik namun, dengan sedikit riasan yang membuat wajah bulat itu semakin bersinar.

"ehem, tau kak pacarnya cantik. Tapi sebaiknya cepetan berangkat deh daripada kemaleman"

"ah iya bener juga ayok sayang"

Dengan romantisnya Rey membukakan pintu mobil dan menuntun Alea dengan lembut.

"hati-hati ya, nitip temen gue kak" Teriak Fira.

"oke"

Melihat mobil yang telah melaju, Fira berlalu memasuki rumahnya. Sementara di dalam mobil saat ini masih dalam keadaan hening.

"kamu cantik" Ucap Rey tiba-tiba. Ia tidak berani menatap, sungguh gadisnya sangat cantik membuat jantungnya berdegup lebih kencang.

"makasih" Balasnya.

"mmm kita mau kemana kak?"

"nanti kamu tau sendiri"

Setelahnya tidak ada percakapan sama sekali diantara mereka. Hingga kini tiba disuatu tempat dataran tinggi dimana terlihat lampu-lampu warga yang menyala indah.

"wahh"

"suka?" Pertanyaannya diangguki keantusiasan Alea.

"ayok kesana" Lanjutnya.

Mereka menuju tempat duduk yang masih memghadap pemandangannya, bahkan Alea masih memandangi pemandangan indah itu. Hal yang sama dilakukan oleh Rey, netranya tak lepas menatap raut bahagia kekasihnya yang sedari tadi tak melunturkan senyum manisnya.

"mau makan apa?"

"samain aja deh kak, aku males mikir"

"oke-oke aku pesan dulu ya sayang" Ucapnya terkikik geli dengan jawaban Alea, dengan gemas ia mengacak rambut gadisnya dan segera berlalu sebelum kena marah.

"ish kak rusak nantiiiii"

"Kak Rey"

"hmm?"

"pindah kesitu yuk kak lebih bagus"

"ayok"

Mereka memutuskan berpindah tempat ke yang lebih terlihat indah setelah menghabiskan makanannya.

Kursi panjang dengan diapit oleh lampu taman membuat begitu indahnya suasana malam lebih terasa, apalagi setelah lama di rumah sakit, ia kini bisa menikmati dua macam keindahan tuhan.

"lihat bintangnya kak, banyak banget"

"iya banyak, tapi cobak tebak bintang mana yang paling terang?"

Y.O.U (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang