16

1 0 0
                                    

Jantung Elfan bedetak lebih cepat saat ini, apalagi melihat wajah bunda yang tadinya menampilkan senyum manis kini terganti wajah serius.

"maksud kamu?"

"Elfan suka sama Alea bun" Jawabnya lirih tapi tetap menatap wajah bunda.

"sejak kapan?"

"pertama kali ketemu"

"udah lama ya"

"...."

"nak, kalau kamu serius jangan sakiti dia ya. Buat dia bahagia dan bisa ngelupain anak bunda. Lakuin apa yang pengen Alea lakuin semasa ada Rey. Bunda gak ngelarang kamu sama Alea, bunda malah seneng kalau ada yang jagain dia. Tapi bunda gak bisa maksain kalau Alea mau, dan jika dia mau, bunda seneng banget malahan"

"jadi bunda ngijinin Elfan?"

"yang penting kamu jaga dia ya"

"makasih bun" Ucap Elfan dan memeluk bunda.

"sama-sama. Inget kata bunda, Alea udah kayak anaknya bunda sendiri. Bunda gak mau kalau sampai denger kamu buat dia nangis"

"iya bun, Elfan janji"

***

"makasih ya Vin, udah sore jadi gak gue ajak mampir"

"santai aja, kalau gitu gue balik dulu"

"ya, tiati"

"assalamu'alaikum"

"waalaikumsalam"

"loh tante, om"

"baru pulang Al?" Tanya tantenya yang merupakan ibu Allan.

"iya tan dari rumah temen, Allannya mana?"

"dikamar kamu dia tidur, yaudah kalau gitu tante sama om tinggal, titip Allan ya Al. Dia katanya kangen kamu, pumpung libur sekolah dia"

"iya tan pasti, tante sama om pulangnya hati-hati. Alea ke kamar dulu"

Alea meninggalkan mereka diruang tamu dan menuju ke kamarnya. Ia melihat Allan yang meringkuk sambil memeluk boneka pinguin kecil milik Alea.

"ish gemes banget sih Allan, pengen kakak gigit pipinya ini" Gumamnya.

"apa gue bangunin aja ya? tapi kasian dia kalau capek. Ah gue mandi dulu aja deh"

Alea memutuskan untuk mandi dan setelahnya akan membangun kan Allan. Sepertinya bocah krucil itu sangat rindu dengannya.

"Allan, bangun yuk dek"

"eugh"

"hey ayo bangun, kakak udah nyampe rumah nih masa kamu tinggal tidur"

Tak ada respon dari Allan karena bocah itu lelap tertidur. Alea menerawang waktu setelah meninggalnya Rey yang saat itu masih ada Allan yang sering berusaha menghiburnya namun ia acuhkan, lalu 2 hari kemudian Allan dijemput oleh orang tuanya. Ah Alea jadi merasa bersalah.

Ia melihat Allan yang masih tertidur pulas, kemudian ia menggendongnya untuk dipindahkan ke kamar yang biasa Allan tempati.

"lah bahkan gue pindahin aja dia gak keusik sama sekali"

"capek ya Allan ya perjalanan jauh"

Sebelum Alea meninggalkan kamar itu, ia menyempatkan untuk mencium kening sepupu mungilnya itu dengan gemas.

"tidur nyenyak ya adek"

Lalu Alea beranjak keluar dari kamar menuju ruang tengah.

"minta yah"

Y.O.U (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang