27

1 0 0
                                    

Keesokan hari, Alea bimbang akan ikut kedua orang tuanya mengantarkan keluarga Radeo apa tidak. Keluarga mereka memang sudah saling mengenal dari semasa mereka berdua masih awal masuk sekolah dasar.

"katanya gak mau ikut?" Tanya Radeo.

"diem gak lo!"

"bimbang dia tadi dirumah yo" Celetuk ayah Alea.

"iya nih om gengsinya tinggi banget"

"Alea, maafin ya bawa nomaden Radeo lagi"

"nomaden?"

"katanya kamu bilang kita nomaden"

"ah itu, keceplosan tante hehehe"

"bisa aja kamu tuh"

"tuh udah dipanggil kalian kesana gih" Ujar ibu Alea.

Mereka saling berpelukan dan berpamitan. Alea hanya bisa memaksakan senyumannya karena ya mau bagaimana lagi, Radeo baru saja kembali sudah pergi lagi. Tapi yang lebih ia pikirkan adalah, apakah selama ini pembelajaran sekolah masuk diotak laki-laki itu?

"sini lo gak mau peluk gue"

"cariin gue mas mas jepang ya" Ujarnya sembari memeluk erat.

"ck enak aja lo, jaga diri ya. Maaf bikin gak nyaman, gue tau lo sebenarnya peka sama perasaan gue, tapi karena lo udah nganggep gue sebagai kakak lo jadinya menghindar, eh gue tambahin ngomong langsung lagi"

"gak masalah, dah lepas ish"

"cari cowok yang bisa jaga lo dan harus seiman ya, gue tunggu kabar baiknya, dah"

"udah kan? Ayo balik, Alea jangan lama-lama dia bolos sekolah"

"ish ayahhh"

***

Sudah 3 bulan lamanya ia berpisah dengan Radeo, namun hari-harinya bukan malah tenang tapi menimbulkan emosi yang berlebihan seperti saat ini.

"astaga lo dari 3 bulan lalu loh Brian masa gak kelar-kelar!"

"kan gue susah buat ininya"

"gak mau tau lo harus ngebut, ini kurang banyak banget dan minggu depan udah dikumpulin"

"iya, bantuin ya ya ya"

"udah ah lo isi yang bagian ini dulu kalau udah bilang"

"bany-"

"gak usah banyak protes cepetan!"

"tap-"

"tapi apa lagi? udah ah cepetan, selama ini lo bukan ngerjain malah gangguin guee mulu"

"iya siap bos"

Saat ini mereka berdua sedang melakukan zoom. Ya seperti ini lah hari-hari Alea yang penuh dengan emosi disetiap malamnya.

"Al udah"

"Al"

"lo ngapain sih!"

"bentar, gue bales chat temen gue dulu"

"cowok?"

"iya"

"oh yaudah" Ia memilih diam sembari menunggu Alea selesai dengan urusannya.

"lo tadi bilang apa?"

"udah"

"nah kalau gitu sekarang lo copas yang bawahnya itu, udah deh selesai"

"serius?"

"dua rius malahan"

"bentar gue kerjain"

Dengan semangat pemuda itu mengerjakan sesuai apa yang diarahkan oleh Alea. Karena membuat laporan seperti ini adalah kelemahannya, maka mau tidak mau ia harus menurut daripada tugasnya tidak jadi.

Y.O.U (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang