Hallo semuanya! Jangan lupa Vote dan Komen, ya! Untuk meninggalkan jejak.
Terima kasih!!
"Alin?" Seketika, Farhan langsung menghampiri mereka berdua dengan langkah yang perlahan, benaknya sempat bertanya-tanya tentang keberadaan Alin di klinik ini."Nenek," panggil Farhan sambil menghentikan langkahnya. "Farhan beli kue lapis," lanjutnya. Lalu Nenek tampak menatap Farhan, dan menyuruhnya untuk duduk.
"Iya, Cu. Duduk dulu sini," pintanya. Lalu laki-laki itu memanuti Neneknya, sambil menatap Alin seklilas. Alin hanya tersenyum saja saat melihat Farhan, gadis itu tidak mengingatnya sama sekali.
"Kenalin, ini Alinne namanya. Cantik 'kan?" seru Nenek sambil memperkenalkan Alin kepada Farhan. Lalu Alin tampak tersenyum kikuk menatap Farhan yang sedari dari menatap dirinya.
"Makan dulu, Nek, kuenya," pinta Farhan sambil membuang tatapannya ke arah sang Nenek. Akhirnya, Nenek memakan kue lapis itu, sambil tersenyum riang. Entah penyakit apa yang di idap oleh Nenek itu. Tetapi, setelah Farhan menghampirinya, sikapnya berubah menjadi seperti anak kecil.
"Ibu Dur Marwati, silakan masuk ke ruangan saraf 1." Panggilan itu membuat sang Nenek langsung beranjak dari duduknya, lalu Farhan tampak memegangi tangan Nenek agar tidak terjatuh, akhirnya Nenek berjalan tanpa berpamitan kepada Alin.
"Alin, tunggu di sini. Gue mau ngomong sama lo," ucap Farhan sambil menatap Alin yang masih terduduk di kursi itu. Sontak, Alin langsung menatap Farhan kembali, gadis itu mengerutkan dahinya. Emang kita kenal? Pikirnya.
"Alinne Laucner, silakan masuk ruang saraf 3." Namanya terdengar, akhirnya Alin beranjak dari duduknya dan berjalan menuju ruang saraf nomor 3.
Saat Alin memasuki ruangan itu, terlihat seorang Dokter dengan paras yang begitu cantik sedang duduk rapih di meja yang tersedia di sana. Sepertinya, Alin harus berbicara dengan dokter itu.
"Hallo, Alin." Dokter itu hanya tersenyum saja menatap Alin. Ada rasa yang yang sulit di jelaskan, seperti gugup saat di tatap seperti itu. "Saya sedikit kaget, usia kamu masih muda, ya?" ucapnya lagi.
"Iya, Dok... Sayamasih muda," jawab Alin sambil menduduki kursi yang berhadapan dengan Dokter itu, lalu ia tersenyum simpul sambil menatapnya.
"Emm... aku baru aja baca keluhan kamu. Sering mulai selalu lupa, ya? Selalu delusi juga, dan selalu tidak mengenal apa pun yang terjadi?" ujar Dokter itu, Alin hanya mengangguk saja saat ucapannya terdengar begitu nyata, tetapi Dokter itu langsung menatap Alin.
"Pernah terbentur sesuatu?" tanya Dokter. Lalu Alin mengangguk saja. "Pernah, Dok."
"Baik kalau begitu, ikut saya untuk cek beberapa kondisi tubuh kamu, ya." Akhirnya Dokter itu beranjak dari kursinya, dan mengajak Alin untuk memasuki ruangan yang berada di sala satu pintu di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUPA
Teen FictionAlinne Laucner- Seorang gadis berusia 20 tahun kerap mengidap penyakit Alzheimer akibat trauma kepala di masa lalunya. Seiring berjalannya waktu, ingatan gadis itu kian menghilang sedikit demi sedikit. Hingga akhirnya, semuanya sudah ia lupakan. T...