Hallo semuanya! Jangan lupa Vote dan Komen, ya! Untuk meninggalkan jejak.
Terima kasih !!Tissa mulai membalas satu per satu komentar di media sosialnya, mereka tampak memberikan komentar positif serta dukungan dari berbagai Fens nya. Mereka membaca postingan yang baru saja Tissa publikkan. Tissa memutar balikkan fakta di sana, Alin di tuduh sebagai perusak hubungannya bersama Reyhan, lantaran Tissa tak mau jika Reyhan kembali kepada Alin.
Tetapi, Reyhan langsung menghampiri Tissa saat itu juga, gadis itu tengah santai membaringkan tubuhnya di atas sofa kesayangannya.
"Gila lo, Sa! Udah gue bilang, jangan ganggu kehidupan Alin!" Teriakan itu mampu membuat Tissa menoleh dengan senyuman manis di wajahnya.
"Gak akan ada yang bisa misahin kita, sayang..." jawab Tissa sambil beranjak dan menghampiri Reyhan. Reyhan mengulas wajah marah saat itu juga.
"Dasar cewe gila!" grutu Reyhan. Seketika Tissa langsung menghentikan langkahnya. "Aku gila karna kamu, sayang... Kamu yang akan menjadi milikku selamanya. Tidak boleh ada yang mengganggu kebahagiaan kita," ujar Tissa.
Reyhan langsung mengambil vas bunga di sampingnya, laki-laki itu langsung melempar dan memecahkan vas itu. Tentu, Tissa langsung menatap Reyhan dengan tatapan khawatir.
"Sekali lagi lo berani ganggu Alin, abis lo!" ancam Reyhan sambil menunjuk ke arah Tissa. Tissa hanya bisa terdiam saja, jantungnya berdetak sangat cepat, wajahnya terlihat sangat gelisah.
"Kalo begitu, biarkan ibu mati bunuh diri!" ucap Tissa. Reyhan langsung terdiam, suasana di sana tampak mencekam, mereka menaruhkan nyawa demi keinginannya.
📖📖📖
Alin langsung terdiam menatap ponselnya yang selalu terdengar beribu-ribu notifikasi. Gadis itu memeluk lututnya sendiri saat membaca beberapa komentar menyakitkan di sana. Alin sudah membaca postingan yang di unggah oleh Tissa, ia juga mengetahui bahwa dirinya yang di salahkan di sana.
Sesekali, Alin mengusap air matanya dengan kasar, gadis itu hampir membenarkan masalah ini, bahwa dirinya lah yang sudah bersalah.
"Aku salah apa?" tanya Alin kepada dirinya sendiri. Perasaannya kembali bercampur aduk, pikirannya kembali memutar dan mendengar beberapa komentar negatif di sana, bayangan-bayangan menakutkan mulai ia rasakan kembali.
Kepalanya terasa sakit lagi, saat ini semua mulai menenggelamkan dirinya kepada kegelapan, rasa sakit itu memang tak se keras kemarin, namun cukup membuat ia susah menghentikan semuanya. Ia juga tak mengingat obat yang harus ia konsumsi saat dalam masa seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUPA
Teen FictionAlinne Laucner- Seorang gadis berusia 20 tahun kerap mengidap penyakit Alzheimer akibat trauma kepala di masa lalunya. Seiring berjalannya waktu, ingatan gadis itu kian menghilang sedikit demi sedikit. Hingga akhirnya, semuanya sudah ia lupakan. T...