Chapter 25 (END)

20 1 0
                                    

Hallo semuanya! Jangan lupa Vote dan Komen, ya! Untuk meninggalkan jejak.
Terima Kasih !!

Terdengar deburan suara petir begitu besar saat mobil yang di kendarai Reyhan melaju di perjalanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terdengar deburan suara petir begitu besar saat mobil yang di kendarai Reyhan melaju di perjalanan. Alin yang sedang bersandar di belakang kursi mobil pun tampak sedikit tersentak kaget.

"Kamu takut?" tanya Reyhan sambil melirik ke arah Alin. Gadis itu menjawab hanya dengan anggukan saja. Akhirnya Reyhan mengelus tangan milik Alin, lalu ia menarik tubuh gadis itu untuk dekat dengannya.

Hujan mulai merintik membasahi kaca mobil di hadapan mereka, suara air yang berjatuhan di atap mobil pun sudah terdengar memenuhi isi telinga. Reyhan sedikit melirik ke arah Alin, laki-laki itu mengulas senyuman tipis saat melihat Alin sudah tertidur di samping tangannya.

Tiba-tiba saja sebuah mobil hitam tampak melaju kencang melewati mobilnya, lalu berhenti di depan sana. Tampak seperti mencegat. Reyhan langsung menginjak rem mobil, hingga tubuh nya tampak sedikit maju ke depan. Seseorang tampak keluar dari mobil hitam di hadapannya, memakai pakaian serba hitam, wajahnya tertutup oleh masker, yang terlihat hanyalah sorot mata tajam menatap mobil Reyhan.

Reyhan langsung mematikan lampu mobilnya, membiarkan seseorang itu tak terkena sinar dari mobil ini. Seseorang itu tampak melangkahkan kakinya menuju samping dirinya. Hingga ia berdiri cukup lama di depan pintu mobil itu. Reyhan hanya bisa terdiam saja, tatapannya ia gunakan untuk melihat sekitar. Sebelum ia kabur, Reyhan melirik sedikit kepada seseorang yang berada di samping mobilnya.

"Sial!" umpat Reyhan.

Dengan cepat, Reyhan langsung menyalakan mobilnya, menancap gas untuk melewati mobil di hadapannya. Ternyata mobil hitam itu sudah menutupi akses jalannya. Depan mobil milik Reyhan tampak sedikit menabrak sisi mobil hitam itu. Alin langsung membuka matanya saat mendengar suara tabrakan itu.

"Kenapa?" tanya Alin sambil menatap Reyhan. Terlihat Reyhan sedang memasang wajah yang serius, laki-laki itu mengerutkan dahinya sambil menatap tajam ke arah depan.

Alin ikut melihat ke arah depan, matanya terbuka lebar saat melihat seseorang membawa pisau daging yang berukuran besar, di todong ke arah mereka.

"I-itu apa? Kita lagi di mana, Rey?" tanya Alin sambil menatap Reyhan. "Kamu tenang aja, jangan buka pintu!"

Reyhan masih berusaha mengatur posisi mobilnya, ia memundurkan mobil sambil melihat seseorang yang membawa pisau itu melangkahkan kakinya. Alin hanya bisa terdiam saja, jantungnya berdebar hebat saat melihat hal ini, tubuhnya sedikit mendekat ke arah Reyhan, sambil memegang erat tangan laki-laki itu.

Seketika, kaca mobil yang berada di pintu mobil sebelah kanan yang di duduki oleh Reyhan, tampak di pecahkan oleh sala satu orang berpakaian hitam itu. Pecahan itu mengenai wajah Reyhan bagian kanan, dan mengenai dahi milik Alin. Darah segar langsung mengalir membasahi pipi milik Reyhan, karena pecahan kaca itu cukup besar. Namun tidak dengan Alin, gadis itu sedikit mengeluarkan darah di dahinya.

LUPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang