5.🐏

18.8K 1.3K 18
                                    

Selamat membaca ♥

.
.
.

Berbagai macam hidangan sudah tersedia dengan rapi di meja makan. Iruka, Stevan, dan Sagan menunggu para pangeran-pangeran kecil mereka turun.

" Mengapa mereka lama sekali."

Iruka memusatkan pandangannya ke arah anak keduanya yang sedang memandangnya dengan penuh tanya.

" Mandiin adek dulu, bang. " Jawab Iruka dengan senyum. Ia sedang mempersiapkan makanan khusus anak-anak untuk si kecil Skyler.

Omong-omong mereka belum berkenalan dengan resmi. Mungkin nanti sehabis makan malam.

Tak
Tak
Tak

Suara langkah kaki terdengar dari arah lift. Sehan bejalan ke arah ruang makan bersama Sky yang berada di gendongan Sehan, sesekali tangan mungil itu menekan-nekan pipi yang sedikit berisi milik Sehan.

Sepertinya si kecil merasa gemas.

" Selamat malam ma, pa, bang. "Ucap Sehan ketika dirinya dan Sky sampai di meja makan.

Sky menoleh ke belakang, tangan kecilnya memeluk leher Sehan. Sky bisa melihat tante cantik, om seram, dan satu pemuda yang asing menurutnya. Ia sama sekali belum pernah bertemu dengan pemuda itu sebelumnya.

Manik si kecil bertubrukan dengan tatapan tajam milik Sagan. Sky yang merasa kurang nyaman dengan tatapan itu langsung menyembunyikan wajahnya pada perpotongan leher Sehan.

Sky sedikit takut.

Sagan tersenyum miring saat melihat 'adik' barunya itu mengalihkan pandangnnya. Cukup lucu.

" Malam sayang-sayangnya mama, ayo duduk. " Balas Iruka, jangan berharap banyak dengan manusia kulkas. Mereka hanya menganggukan kepalanya.

Sehan berjalan ke arah kursi yang biasa ia duduki, bersebelahan dengan Iruka. Sedangkan Sagan berhadapan dengan Sehan dan Stevan yang berada di tengah-tengah mereka.

Sky duduk di pangkuan Sehan, si kecil sedari tadi hanya diam dan menundukkan kepalanya.

" Adek kenapa? Ayo makan. " Tanya Sehan saat melihat adiknya hanya diam.

Sky memainkan bajunya, " Cekai atut mbang tu. " Dengan bibir yang cemberut Sky menunjuk ke arah Sagan dengan bibirnya. Sagan hanya mengangkat alisnya dengan bingung.

Sehan terkekeh, " Tidak usah takut, itu abangku. " Sky mendongakkan kepalanya menatap Sehan dengan polos.

" Oou, yacudah cekai belani. " Perkatan Sky sontak membuat mereka semua tertawa kecil.

" Sudah-sudah, ayo kita mulai makannya. " Lerai Iruka ketika melihat Sky yang tengah memandang dengan binar makanan yang ada di hadapannya.

Iruka menyiapkan makanan untuk suaminya, kedua anaknya sudah terbiasa menyiapkan makannya sendiri. Mereka tidak mau di ambilkan. Iruka juga menyiapkan makanan Khusus untuk si kecil.

" Acih, ante canci. " Ucap Sky pada Iruka dengan senyum manis.

Dsngan gemas Iruka mengusap kepala Sky, " Sama-sama anak manis. ".

Sky makan dengan tenang, ia melahap makanannya sambil bersenandung kecil.

Biasanya setiap mereka makan tidak ada yang boleh mengeluarkan suara, tetapi suasana malam ini sangat berbeda. Suara si kecil membuat mereka gemas bukan main, bahkan Sehan sudah mencium pipi bulat milik Sky. Hal itu membuat seseorang di sebrang mereka menatap dengan kesal.

Dia juga mau mencium buntalan itu.

Berbeda dengan Sky yang hanya diam dan menikmati makanannnya.

...

Dunia Skyler! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang