12.🐰

14.1K 1K 7
                                    

.
.

" Reyker. " Ucap Seno, ia benar-benar merasa terkejut saat melihat sepupunya berada di Mall yang sama dengan dirinya dan sang adik.

Tidak berbeda Jauh dengan, Reyker Osav Damor. Niat hati Reyker ingin membelikan sebuah hadiah untuk sepupu barunya sebelum ia pergi ke mansion Opanya. Tapi, Rekyer tidak menyangka bisa bertemu dengan Abang sepupunya dan juga sepupu barunya di Mall ini.

Reyker berdiri, ia merapihkan bajunya yang terlihat kusut.

" Bang Seno." Netra Reyker memandang seseorang yang Seno gendong. Ia jadi merasa bersalah karena berjalan tanpa mlihat kedepan.

" Bagaimana bisa kamu disini? " Tanya Seno bingung.

Reyker menggaruk lehernya yang tidak gatal, " Aku kabur, heheh. "

Seno memutar bola matanya malas, ia sudah sangat hafal dengan kelakuan anak kedua pamannya ini.

Disaat Seno ingin kembali membuka suara, ia langsung mengurungkan niatnya ketika mendengar suara lirih dari sang adik.

" Mbang. " Ucap Sky lirih.

Si kecil memeluk leher abangnya dengan erat, Sky tidak menangis. Ia hanya merasa terkejut.

Seno langsung tersadar kembali, ia lupa jika adiknya sedari tadi hanya diam.

" Ada yang sakit? Sini abang lihat. " Seno membalikkan tubuh adiknya. Hal itu membuat wajah lucu Sky terlihat lebih jelas, kedua pipi gembulnya memerah dengan mata yang berembun tipis.

Mendengar pertanyaan abangnya, Sky hanya menggeleng. Ia tidak merasakan sakit di area tubuhnya, manik polosnya menatap ke arah depan memandang seorang pemuda yang menatap dirinya dengan penasaran.

" Capa, mbang? " Sky mendongakkan kepalanya, menatap Seno meminta jawaban.

Sebelum Seno menjawab, Reyker lebih dulu melangkah mendekati Sky dan memegang tangan mungil Sky.

" Aku Reyker, abang sepupu mu. Reyker Osav Damor, adek bisa panggil abang Rey. " Ucap Reyker dengan senyuman manis yang mampu membuat si kecil ikut tersenyum.

Tubuh Reyker terpaku, ia memegang hidungnya ketika ia merasa ada yang mengalir dari sana.

" DALAHH, MBANG LEY BELDALAH. " Si kecil berteriak dengan panik. Matanya mulai berkaca-kaca, Sky takut jika abang barunya itu sakit.

Tangan kecilnya menarik-narik kerah Seno, lalu jari telunjuknya mengarah pada Reyker. " Mbang, olongin hic... " Sky mulai terisak membuat keduanya panik.

" Aduh adek, abang baik-baik aja. " Reyker langsung menghapus darah yang mengalir dari hidungnya, tapi hal itu tidak membuat tangisan Sky berhenti.

" Bang, tenangin adek dong. Jangan diem aja." Ucap Reyker geram, ia cukup kesal dengan keterdiaman abang sepupunya itu.

Sontak Seno langsung memperbaiki posisi gendongan Sky menjadi koala kembali, ia mengelus punggung si kecil sambil mengucapkan kata-kata penenang.

" Dasar lemah. " Seno menatap sepupunya dengan malas, ia mengayunkan tubuh si kecil agar merasa lebih tenang.

Alis Reyker menukik tajam, ia memang tidak bisa menerima serangan kelucuan adik sepupu barunya. Jangan salahkan Reyker, salahkan hidungnya yang terlalu baperan. Nanti harus bilang daddy buat bikin yang kayak adek.

Tapi, memang si kecil terlalu imut untuk seseorang seperti Reyker.
...

Kring

Kring

Kring

Bell istirahat berbunyi dengan nyari di sekolah D'Amor High School.

Segerombolan pria dengan wajah yang tampan berjalan dengan aura yang kuat, kelima pemuda itu memperlihatkan ekspresi yang berbeda-beda.

Dunia Skyler! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang