16. 🐿

16K 1.5K 76
                                    

.
.

Suasana di ruang keluarga cukup mencengkram, Stevan beserta anak-anaknya memberikan tatapan ketidaksukaannnya pada seseorang yang memangku bayi mereka. Sama seperti ketika Reyker pertama kali datang ke mansion.

Bahkan Sehan dan Sagan tidak ingin berangkat ke sekolah, begitupun dengan Stevan yang tidak mau berangkat kerja. Berbeda dengan Seno yang memang masih belum kembali bekerja.

" Kembalikan anakku. " Ucap Stevan dan di angguki oleh ketiga putranya. Ia menatap abangnya itu dengan datar, melihat bolunya yang tenang di pangkuan Rowan membuat hatinya terbakar api cemburu.

Rowan mengabaikan ucapan adiknya itu dan tatapan kesal yang di layangkan oleh ketiga keponakannya. Dirinya di buat gemas oleh si kecil lantaran sedari Rowan mengambil alih tubuh Sky, si kecil terus menatapnya dengan raut penasaran.

Cup

Sky yang merasakan kecupan di kepalanya  menatap polos wajah rupawan pria yang tengah menatapnya dengan senyum tipis.

Stevan berdecak pelan. Apa-apaan itu, seperti adegan haru antara ayah dan anak saja. Tekat Stevan sudah bulat, ia akan menjauhkan si kecil dari jangkauan abangnya itu.

" Capa? " Tanya si kecil dengan nada yang pelan, karena ia masih belum sembuh sepenuhnya.

Tangan kecilnya mengelus rahang tegas Rowan dengan lembut, Sky terkekeh kecil saat mengusap kumis tipis milik pria itu.

Tidak tahan dengan keimutan buntalan di pangkuannya ini, Rowan langsung saja menyerang si kecil dengan kecupan bertubi-tubi di pipi bulatnya.

Mereka semua terkekeh gemas, begitupun seorang pria dengan jas hitam memandang si kecil dengan tatapan yang sulit di artikan.

...

Seorang gadis cantik keluar dari mobilnya dengan perasaan kesal, ia menutup pintu mobil dengan kasar. Gadis itu menatap bangunan mewah di depannya ini dengan dada yang bergemuruh kencang. Kedua tangannya mengepal.

" Liat aja nanti. " Lirihnya dengan nada yang dingin.

Gadis itu berjalan dengan tegas dengan di selimuti aura yang gelap.

Pintu mansion terbuka dengan lebar, gadis itu hanya mengangguk ketika mendapatkan sambutan dari para pelayan dan penjaga yang berada di pintu utama.

Netra tajam itu memperhatikan keluarganya yang sedang berkumpul di ruang keluarga dengan suasana yang lebih cerah dan oh! Alisnya mengkerut saat melihat keluarganya tertawa.

Apa dirinya salah masuk mansion?

Gadis itu menatap sekelilingnya, dia menggaruk kepalanya dengan bingung. " Ini bener mansion, Opa. Tapi, pemandangan horor apa itu. "

Langkah gadis itu perlahan mendekat, ia bisa melihat Daddynya memangku sebuah buntalan yang bergerak kesana kemari dengan suara pekikan kecil yang sangat merdu.

" OMAYGAT! OMO OMO, BAYII SIAPA ITU!!" Teriakan menggelegar itu membuat semua orang yang berkumpul tersentak kaget, begitupun di kecil yang menatap polos ke arah sumber suara.

Mereka semua melihat ke arah pintu utama, bisa mereka lihat seorang gadis yang merupakan cucu perempuan satu-satunya keluarga Damor berlari ke arah mereka. Ah tidak! Lebih tepatnya ke arah Rowan dan si kecil.

" Omo, gemes banget bayi! Anak siapa ini? Buat Mora aja! " Heboh Moraine anak dari Rowan dengan menekan-nekan pipi memerah si kecil yang gembil.

Sky hanya menatap bingung pada gadis cantik yang memainkan pipinya. Si kecil terlihat malu-malu lantaran di perhatikan oleh gadis cantik. Ihi, bayi tau-tauan aja yang cantik!

Dunia Skyler! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang