22.🐥

9.7K 1.1K 82
                                    

.
.

Pukul 13.54

Di taman samping mansion Cavis kini di penuhi dengan suara pekikan dan tawa lucu dari seorang anak kecil yang memilik tubuh yang mungil dengan pipi yang bulat serta rona merah alami di kedua pipinya membuat si kecil semakin tampak menggemaskan.

" Kinci kejal Cekai! Hihi. "

Sky berlari kesana-kemari dengan 3 ekor kelinci yang mengejarnya dengan cepat. Pipi Sky bergoyang-goyang mengikuti guncangan yang diakibatkan oleh si kecil yang berlari dengan penuh semangat.

Cuaca panas tidak membuat si kecil mengurungkan niatnya untuk bermain bersama kelinci. Awalnya Sehan sempat melarang si kecil untuk bermain, tapi Sky merengek dan membujuk abangnya itu agar mengizinkannya bermain.

Sky pun mengeluarkan jurus tatapan lucunya agar sang abang luluh dan akhirnya Sehan pun hanya bisa mengangguk dengan pasrah.

Si kecil berlari tanpa tau jika ia sudah jauh dari tempat abangnya itu.

" Cetop! Cekai lelah, kita ictilahat duyu dicini. " Sky duduk di atas rumput hijau yang lembut dengan kelinci yang berada di kanan-kirinya, ketiga kelinci itu seolah mengerti dengan ucapan Sky.

Mata bulat Sky menatap ke depan dengan penasaran, ia bisa melihat sebuah kolam kecil dengan dikelilingi bebatuan yang cukup besar dan di hiasi beberapa tanaman dan juga bunga yang indah.

Seketika manik si kecil berbinar cerah, " Kita kecana yuk! "

Rasa lelah Sky langsung hilang begitu saja saat melihat sesuatu yang menarik perhatiannya, dirinya sangat semangat untuk melihat kolam itu dari jarak yang dekat tanpa menghiraukan kehadiran Sehan dan Pandu yang tengah duduk di gazebo dekat air mancur yang cukup jauh dari tempat Sky berada.

Tempat itu tidak terlalu kelihatan karena terhalang tembok putih yang terdapat tanaman rambat di sekitar tembok itu dan juga Sky kini berada di belakang taman.

Kaki mungil Sky melangkah dengan hati-hati ketika ia melihat sekumpulan kupu-kupu di dekat kolam, Sky takut membubarkan kerumunan kupu-kupu itu.

" Cuut, nda boleh belicik. Nanti peli na kabul. " Peringat si kecil pada ketiga kelinci yang mengikutinya. Ya, walaupun kelinci itu tidak mengeluarkan suara sedikit pun.

Semakin dekat dengan kolam, Sky tidak bisa lagi menyembunyikan kekagumannya. Seolah lupa dengan peringatannya tadi, Sky berlari dengan cepat ke arah kolam itu sehingga membuat kupu-kupu pergi berterbangan lantaran terkejut dengan aksi si kecil.

Sky tidak menghiraukan kupu-kupu yang telah pergi itu. Dirinya malah berjongkok di pinggir kolam dan melihat-lihat ke dalam kolam yang jernih.

" Em, nda ada ikan? Di lumah na Cekai ada, dicini kok nda ada. Cepelti na ikan dicini bulung yang ambil. " Ucap Sky dengan bingung dan bergumam lesu di akhir kalimatnya.

Reyker pernah bilang jika ikan yang kemarin sempat Sky tangkap dan si kecil taruh di bak mandi itu hilang di ambil burung. Jadi, Sky beranggapan jika ada ikan yang hilang berarti ikan itu di ambil burung.

Padahal yang sebenarnya terjadi ikan itu Reyker berikan kepada salah satu penjaga di mansionnya agar hewan air itu hilang dari pandangan sang adik. Reyker merasa tidak suka karena kehadiran ikan itulah Sky jadi melupakan keberadaan dirinya dan para saudaranya.

Si kecil terlalu asik bermain dengan ikan-ikan kecil yang di ambil dari kolam milik Sergio.

Rencana itu tentu saja di dukung oleh yang lain.

Hal itu sempat membuat si kecil menangis dengan heboh, tapi si kecil bisa mengikhlaskan ikannya itu lantaran mendengar ucapan Sagan.

" Burung itu ingin mengantarkan ikan-ikan itu kepada ibunya. "

Dunia Skyler! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang