selamat membaca semua dan semoga suka❤️
FOLLOW DULU BOSSS!
RAMEIN KOMEN KALIAN SEBANYAK-BANYAKNYA DI TIAP PARAGRAF🔥
JANGAN LUPA VOTE🔥
───
HAPPY READING
───
17. Harga Sebuah Keputusan
•••
Kelas MIPA-B telah selesai melakukan praktek kimia di laboratorium tepat pada jam istirahat. Ivory berniat untuk kembali ke kelas setelah menaruh jas lab-nya di loker. Biasanya Ivory akan mengajak Rana ke kantin bersama, dan berbicara ringan tentang hal-hal yang telah mereka lalui pada hari itu. Namun, ketika mengetahui bahwa Rana sedang di rawat di rumah sakit membuat Ivory merasa kesepian.
Rana sudah menceritakan dari awal melalui telepon ketika dia di pukul dari belakang hingga bagaimana dia di rundung habis-habisan setelahnya. Ivory bisa merasakan luka yang di alami oleh Rana. Darahnya mendidih setiap kali dia membayangkan betapa kejamnya mereka yang menyakiti Rana. Ivory ingin sekali menjambak orang-orang itu, membuat mereka merasakan sedikit dari penderitaan yang Rana alami.
Namun, ada hal yang mengganggu Ivory. Rana tidak ingin menyebutkan siapa pelaku dari semua kejadian itu. Gadis itu memilih untuk menutupi identitas para pengecut yang telah menyiksanya.
Satu nama yang muncul dalam benak Ivory yaitu hanya nama Ratu. Gadis itu bukan hanya populer di kalangan siswa, tetapi juga sangat berpengaruh. Ada beberapa alasan mengapa Ivory menganggap Ratu sebagai kandidat utama. Pertama, Ratu dendam karena Rana telah menggeser peringkat SIXTH. Kedua, Rana dengan berani menolak tawaran persahabatan dari Ratu. Ketiga, Ratu cemburu karena Raja terlihat sering mendekati Rana akhir-akhir ini.
Tapi, apakah mungkin Ratu berbuat hal keji semacam itu yang mampu mengancam citra baiknya selama ini yang gadis itu bangun sesempurna mungkin? Ratu sangat berhati-hati dalam menjaga reputasinya dan mustahil dia akan mengambil risiko besar hanya untuk membalas dendam pada seseorang seperti Rana.
Ini semakin membuat Ivory merasa terjebak dalam teka-teki yang tidak kunjung terpecahkan. Namun, Ivory tidak akan berhenti sampai dia tahu siapa yang bertanggung jawab atas perundungan yang menimpa Rana. Ia akan memaksa Rana untuk membuka mulut dan memberitahunya siapa pelaku dari kejadian kejam itu.
Ivory melipat jas laboratoriumnya dengan rapi dan meletakkannya di dalam loker. Tepat ketika gadis itu menutup pintu loker dengan sedikit keras, ia di kejutkan oleh kehadiran Samudera yang bersandar santai pada loker di sebelahnya. Wajah laki-laki itu tampak basah dengan keringat, seolah baru saja berlari.
"Eh, ayam, ayam!" seru Ivory terkejut melihat kemunculan Samudera. "Ngagetin aja sih lo muncul tiba-tiba udah kayak setan!" gerutunya sambil memukul Samudera dengan kesal.
Samudera mengelap keringatnya yang menetes di pelipis, "Siapa suruh lo ngelamun?"
Mata Ivory mendelik tajam, "Apaan, sih?! Nggak usah sok akrab, kita nggak kenal," desis Ivory meskipun sebenarnya dia sudah mengenal Samudera lewat sosial media. Tapi, Ivory hanya sedang bersikap jual mahal, pura-pura tidak peduli.
Samudera mengendikkan bahunya seolah tak peduli, "Lo Ivory 'kan?"
"Iya, gue Ivory. Ada apa lo nyamperin gue?" tanya Ivory mencoba terdengar acuh tak acuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE SIXTH [END]
Teen Fiction#THE SIXTH SERIES BOOK 1 Kisah ini menceritakan tentang murid-murid genius yang memiliki privilege di sekolah : 1. Sadewa Bagaskara, peringkat pertama. Sang pemilik nilai sempurna. Dingin, tidak tersentuh, misterius dan jenius. Jangan meragukan IQ s...