03

1.9K 239 8
                                    



Suasana sarapan pagi di kediaman keluarga chankimha terlihat begitu sepi dan senyap, freen memperhatikan wajah kedua orang tuanya yang terlihat lesu, sejak Angeline menghilang dan sampai sekarang belum ditemukan freen benar-benar tidak tega ia sudah memikirkan dengan matang sekarang soal rencananya sepertinya freen harus membuat keputusan dengan cepat.

Freen meletakkan sendoknya di atas piring dan menghentikan acara makan nya, freen menarik napas beberapa kali lalu menghembuskan nya.

"Aku menerima perjodohan itu"

Sontak Richard berhenti mengunyah sarapannya, sedangkan Sonya menatap freen tidak percaya ia masih mengira ini semua mustahil.

"Apa kalian mendengar ku?"

Richard yang tersedak lalu meminum air putih dengan cepat, ia mendengar dengan sangat jelas Richard terlalu shock untuk mencerna semua ini, sedangkan Victoria yang berada di sudut ruangan juga merasa terkejut ada angin apa seorang freen chankimha yang hatinya sekeras batu sangat mudah menuruti kemauan orang tuanya.

"Freen kau serius? Maksud ayah kau tidak bercanda kan?"

Freen tersenyum ia memandang wajah terkejut kedua orang tuanya secara bergantian.

"Tentu saja aku serius, maaf aku sudah membantah kalian, selama ini aku selalu memberontak jadi kali ini aku ingin menjadi penurut"

"Freen ya tuhan terimakasih anakku, kau telah memikirkan semuanya dengan matang, ibu senang kau memberi keputusan yang tepat"

Sonya menggenggam tangan putrinya itu freen hanya tersenyum padahal dalam hati dan otaknya sudah merencanakan sesuatu yang ia sangat yakin becky Armstrong akan menolaknya mentah-mentah.

"Ayah akan menghubungi pihak keluarga Armstrong dan kau akan bertemu dengan calon mu lusa"

"Ap-apa? lusa?? Bukankah itu sangat cepat?"

"Lebih cepat lebih baik anakku, nama calon mu adalah becky Armstrong dan dia saat ini sedang berada di Amsterdam untuk perjalanan bisnis, kalian bisa bertemu dulu untuk saling mengenal"

Freen merasa sangat bingung dan ia tidak menyangka akan secepat ini, freen hanya mengangguk dan ia melihat senyum bahagia memancar dari wajah kedua orang tuanya.

"Terimakasih freen, kami merasa sangat bahagia kau menerima perjodohan ini"

°°°

"Nona anda yakin berpakaian seperti ini? Kau terlihat sangat buruk rupa"

"Ini adalah cara terakhir ku menggagalkan perjodohan ini Vic"

"Tapi penampilanmu sangat hancur bahkan rakyat jelata saja aku rasa tidak akan mau kenalan dengan Anda nona"

"Itu lebih bagus"

Victoria tidak habis pikir apa yang dilakukan oleh majikannya, saat ini freen mengenakan pakaian usang dan Kumal milik Victoria yang sangat kuno, rok panjang melewati mata kaki yang sudah lusuh, blouse yang sudah terlihat serat benang nya, belum lagi make up yang sangat menor seperti badut dan kacamata dengan minus yang sangat tebal untuk semakin memperjelek penampilannya, freen membuat tahi lalat palsu yang besar di pipi kirinya.

Freen melihat penampilan nya di cermin dan ia merasa geli namun kemudian ia tertawa, Vic menggelengkan kepalanya tidak percaya.

"Aku yakin becky Armstrong langsung kabur saat melihat penampilan mu nona"

"Sudah aku katakan ini akan berhasil, ayo kita pergi"

Akhirnya freen berangkat bersama Victoria mereka menaiki mobil, tidak mungkin ia ke Amsterdam menaiki kuda, becky mengatakan mereka akan bertemu di De silveren Spiegel sebuah restoran bintang lima yang sangat mewah di Amsterdam, freen tau tempat itu hanya di khususkan untuk orang-orang besar.

Love Comes After Marriage (futa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang