29

1.7K 225 18
                                    

Becky dan primiily berjalan beriringan di sebuah jalanan kecil yang kiri kanan nya Padang rumput, senyuman itu tak pernah luntur dari wajah primiily ia merasa sangat bahagia beberapa Minggu ini becky selalu mau meluangkan waktu bersama nya.

"Becky ibu ku sangat senang bisa melihat mu"

"Setidaknya kondisinya baik, aku merasa senang" ucap becky 

Beberapa hari ini memang ada hal yang becky lakukan bersama primiily, gadis itu meminta bantuan becky untuk menemaninya menemui ibunya yang akhir-akhir ini jatuh sakit, primiily mengatakan bahwa ibunya ingin sekali bertemu dengan becky awalnya becky ingin menolak tapi ia merasa tidak tega akhirnya ia menyetujui permintaan primiily.

Ibu primiily terlihat sangat senang saat becky berkunjung, becky tau nyonya prima sudah menganggap nya seperti anak sendiri sejak dulu bahkan dia berharap besar bahwa primiily akan menikah dengan nya namun semua itu tidak bisa becky lakukan, jika seandainya mereka berdua saling jatuh cinta pun keluarga becky belum tentu menerima primiily menjadi menantu bahkan friend saja ditolak oleh poriin karena gadis itu tidak memiliki darah bangsawan bukan keturunan darah biru.

"Becky kau tau, aku merasa bahagia jika kita bisa seperti ini"

Becky menghentikan langkahnya dan langkah primiily juga ikut terhenti.

"Primiily, aku hanya menganggap mu teman"

"Aku tau, tapi itu tidak bagi ku becky, aku masih menganggap mu seperti dulu walaupun status mu saat ini sudah berbeda"

Becky menghela nafas nya, tatapan primiily menyiratkan rasa putus asa, primiily mendedikasikan sebagian hidupnya hanya untuk becky bahkan ia berusaha dengan keras belajar alat musik dan terlihat menawan seperti friend namun nyatanya hal itu sama sekali tidak membuat becky melihat ke arahnya.

"Tapi aku sudah memiliki freen"

"Hati mu belum tentu untuknya becky, aku masih memiliki kesempatan jadi biarkan aku terus berusaha"

Becky mendekati primiily dan memegang kedua pundak gadis itu dan menatap matanya.

"Primiily, jangan buang waktu mu untuk mengejar ku yang belum pasti bisa membalas perasaan mu, kau cantik dan masih banyak yang menginginkan mu diluar sana"

Mata primiily mulai berkaca-kaca ia menggelengkan kepalanya dan memeluk becky dengan erat.

"Aku hanya menginginkan mu becky, kau cukup diam aku akan berusaha menggenggam hati mu seperti friend, aku tidak masalah kau tidak mencintaiku biarkan aku berusaha"

Becky diam, ia tidak tau harus mengatakan apalagi becky tidak bisa membalas perasaan primiily dan hal yang dilakukan untuk menghargai perasaan wanita itu hanya seperti ini, becky hanya menjadi teman baik untuk primiily.

Disaat itu langit berubah menjadi gelap dan rintik air hujan pun turun membasahi bumi primiily melepaskan pelukan becky, hujan turun dengan deras becky melepaskan jas kerjanya dan menarik mily mendekat.

"Kita harus kembali sekarang"

Becky menjadikan jas kerjanya sebagai payung dan mereka berlari menembus hujan hal seperti ini membuat primiily bahagia kebersamaannya dengan becky hanya mereka berdua tidak ada yang lain.

Becky dan primiily masuk kedalam mobil rambut primiily basah terkena hujan sama halnya dengan becky, becky merasa kasihan kepada primiily ia juga tidak ada baju ganti di dalam mobil.

"Pakai saja jas nya, kau kedinginan"

"Terimakasih becky"

"Kita pulang sekarang"

Primiily mengangguk kemudian becky melajukan mobilnya mengantar primiily pulang, primiily merasa senang setidaknya ia bisa merasakan sedikit perhatian hangat Becky.

Love Comes After Marriage (futa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang