20

2K 254 23
                                    




Freen menghindari kontak mata dengan becky setelah perkataan nya semalam, seperti saat ini freen pura-pura sibuk dengan selai dan roti nya, ia berbicara dengan becky tapi tidak menatap matanya, becky menyadari hal itu ia ingin tersenyum namun becky tetap memasang wajah datar nya.

"Aku berangkat"

Freen hanya mengangguk, becky ingin memberikan sebuah kecupan di kening freen namun di urungkan lagi-lagi karena rasa gengsi nya yang terlalu tinggi, tapi ia merasa sangat bahagia dengan pernyataan freen tadi malam andaikan ia punya rekaman saat itu ia ingin merekam suara gadis itu dan wajahnya yang memerah karena cemburu, freen menaikan sebelah alisnya becky masih berdiri di depan nya.

"Kenapa masih disini? Sudah sana pergi"

Becky menghela nafas nya, padahal ia berharap freen yang memberikan nya ciuman di pipi nya saat ini.

"Tidak kah kau melupakan sesuatu?"

"Sesuatu apa? Sepertinya tidak ada dan sekarang kau sebaiknya pergi, sudah sana cepat pergi"

"Dasar tidak peka!"

Setelah mengatakan hal itu becky langsung memasang wajah kesal kemudian ia keluar dari apartemen dan itu membuat freen menghela nafas lega, setidaknya ia sudah bebas berekspresi freen berjalan ia memastikan bahwa becky benar-benar sudah pergi.

Freen melirik jam, hari ini ia ada janji dengan Leo pria itu mengajak nya jalan-jalan hari ini freen tidak membutuhkan ijin dari becky sama seperti becky yang tidak pernah meminta ijin kepadanya juga kan? Lagipula ia sudah bosan di apartemen mau keluar tidak ada teman dan teman satu-satunya hanya Leo walaupun lawan jenis Leo cukup menyenangkan dan tampan tentunya.

°

Leo sudah menunggu freen diluar ia mencium pakaiannya sendiri sudah wangi, Leo mengeluarkan ponselnya dan membuka kamera nya, ia melihat rambutnya sudah rapih.

Seorang Leo Andiko memang dasarnya tampan dari lahir.

Suara pintu yang dibuka membuat Leo cepat-cepat menutup kamera nya ia tidak ingin ketahuan narsis, freen muncul dibalik pintu gadis itu terlihat cantik dengan dress sederhana berwarna putih dan rambut kuncir kuda nya, freen terlihat santai dengan sneaker dan slingbag kecilnya gadis itu sangat cantik dan fresh.

"Hai Leo, sudah lama menunggu?"

"Aku baru saja berdiri disini, kau terlihat sangat cantik"

Freen memutar bola matanya malas saat mendengar pujian Leo.

"Aku tau kau sedang gombal, ayo berangkat" ucap freen sambil terus melangkah ke depan Leo tersenyum dan mengekori nya.

"Hei aku serius, kau cantik sekali tapi sayang nya istri orang"

Freen tertawa mendengar gurauan Leo.

Leo menyetir mobilnya menyusuri jalanan kota Thailand di siang hari, mereka memutuskan datang ke restoran pangsit milik ibunya Leo.

"Leo, ibu mu galak tidak? Nanti aku dikira pacar mu"

"Biarkan saja, lagipula sepertinya kau tipe menantu ibu ku"

Freen tersenyum dan menoleh ke kaca mobil cuaca siang hari lumayan panas, freen melihat pohon-pohon daunnya berwarna emas berjatuhan di jalanan, Leo tersenyum ia merasa bahagia bisa membawa freen bersamanya dan hari ini adalah kesempatan besarnya.

Tak lama kemudian Leo menghentikan mobilnya di sebuah restoran yang terlihat lumayan ramai karena ini jam makan siang restoran pangsit itu sangat besar dan sepertinya cukup populer.

Love Comes After Marriage (futa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang