Love Comes After Marriage (futa)

23

🔞💦

Freen membuka pintu apartemen nya dan melihat becky yang basah kuyup, ini sudah jam 7 malam becky memang mengatakan ada pertemuan bisnis dengan klien pentingnya dari luar negeri namun ia tidak menduga becky akan terjebak hujan seperti ini.

"Becky ayo masuk, bagaimana bisa kau kehujanan?"

"Aku kehujanan saat membelikan ini"

Becky menyerahkan sebuah bungkusan plastik di depan freen lalu freen membuka nya dan tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya saat melihat isinya ternyata Tom yam, freen memesannya saat becky berangkat kerja becky mengatakan tidak mau tapi freen tidak percaya becky benar-benar membeli jajanan pinggir jalan ini.

"Seharusnya jika hujan kau tidak usah membelinya"

"Tidak bisa, kau selalu mengganggu pikiran ku sepanjang hari"

Freen tersenyum ia meletakkan Tom yam tersebut di atas pantry kemudian freen mengikuti langkah becky masuk kedalam kamar, diluar sedang hujan deras freen tidak bisa membayangkan becky yang membeli itu hujan-hujanan hanya demi dirinya entah mengapa ia merasa tersanjung.

Becky duduk di ranjang dengan freen yang mengeringkan rambutnya, kepalanya terasa nyaman jika disentuh oleh freen sejak mereka memutuskan ingin membangun rumah tangga yang sesungguhnya disaat itu juga Becky dan freen memutuskan tidur bersama dalam satu kamar.

Becky akui pertahanan nya luar biasa, tidur bersama freen tak jarang gadis itu menggunakan piyama tipis yang terkadang membuat betis mulus itu tersingkap, freen memiliki lekuk tubuh yang menggiurkan terkadang gadis itu berhasil membuat becky horny namun becky menahannya dan berakhir dengan permainan solo yang sama sekali tidak menyenangkan.

Belum lagi freen yang sering lalu lalang di depannya hanya dengan handuk yang melilit tubuh seksi itu, rasanya bagian bawah becky benar-benar di buat menjerit.

Becky telah termakan omongan nya sendiri bahwa ia tidak ingin menyentuh freen faktanya sekarang ia sangat ingin menyentuh gadis itu.

"Freen"

"Hm? Ada apa, kau mengantuk?"

Becky menggeleng ia memegang tangan freen yang sedang mengeringkan rambutnya hal itu membuat gerakan freen terhenti lalu becky membalikkan tubuhnya menghadap freen masih dengan posisi duduk.

"Aku ingin melakukan nya dengan mu sekarang"

Wajah freen memerah pertanyaan itu terlontar untuk kesekian kalinya, wajah Becky selalu tersiksa saat meminta hal itu freen juga iba dengan poriin yang sudah menginginkan cucu? Apakah mereka harus melakukan nya sekarang.

Freen yang diam membuat Becky menghela nafas pasrah ia cukup paham dengan hati gadis itu yang masih ragu.

"Maaf, aku tau kau belum siap seharusnya aku tidak meminta sekarang, sebaiknya kita tidur saja ya"

Freen kembali menggenggam tangan Becky dan menatap iris hitam kelam itu, sepertinya tidak ada yang perlu di tahan lagi sudah waktunya ia menjalankan kewajiban nya sebagai istri kemudian freen menggeleng.

"Kita lakukan sekarang becky, ini adalah kewajiban ku sejak awal melayani mu dan kau sudah saatnya menerima hak mu sebagai suami"

Baru mendengar kalimat itu saja becky sudah merasa gairahnya langsung naik, darahnya langsung berdesir tatapan dari iris coklat itu sangat teduh.

"Apakah kau yakin? Aku tidak akan memaksa mu jika kau belum siap" ucap Becky dengan lembut.

"Aku siap becky, malam ini aku adalah milik mu sepenuhnya"