Tok Tok Tok
Terdengar suara ketukan pintu di luar kamar Oline yang membuat dirinya bangun dari kasur untuk melihat siapa yang mengetuk pintu kamar nya.
"Ada apa Pah?" Tanya Oline pada Oniel yang berdiri di ambang pintu kamarnya.
"Turun, ajak juga Erine buat makan malam bareng kita." Ucap Oniel lalu setelah itu pergi dari kamar anaknya.
Oline pun kembali menutup pintu nya, "Siapa?" Tanya Erine yang sedang merias diri didepan cermin. "Papa, katanya turun buat makan malem." Jawab Oline.
Oline menghampiri Erine yang sedang duduk di depan meja rias dan memeluk nya dari belakang, "awas ih!" Ucap Erine mencoba menyingkirkan tangan Oline yang memegang pinggang nya.
"Cuma gini masa gaboleh." Jawab Oline.
Terlihat wajah Erine yang masam di cermin membuat Oline tertawa pelan, "yaudah deh tapi cepet ya, kasian papa nungguin." Jawab Oline yang di angguki oleh Erine.
Setelah beberapa saat Erine pun selesai dengan acara merias nya, lalu setelah itu ia mengajak Oline untuk turun. Mereka berdua pun turun dengan Oline yang memegang pinggang Erine. "Waduh waduh, apenih maksud nya?" Tanya Oniel yang sudah siap di meja makan.
Oline hanya terkekeh dan mempersilahkan Erine untuk duduk terlebih dahulu di sebelah kursi nya. Setelah mempersilahkan Erine duduk, Oline pun menyusul duduk disamping Erine.
"Ayo dimakan ya mantu kuuu." Ucap Oniel mempersilahkan Erine untuk makan, Erine hanya tersenyum canggung.
"Jangan so asik deh pah!" Ketus Oline yang membuat Oniel tertawa renyah di sela sela makan nya.
"Cemburu? Bilang bos!" Jawab Oniel dengan nada tengil nya.
Oline memutar bola mata nya malas, "Makanya jangan jomblo mulu!" Ucap Oline.
Oniel hanya tersenyum mendengar hal itu, "Papah masih belum bisa lupain Bunda kamu lin." Ucap Oniel.
Oline yang sedang memotong daging di piring milik Erine pun lantas menoleh kearah Oniel yang berada disebrang nya. "Kenapa?" Tanya Oline.
"Papa masih yakin kalau Bunda kamu itu masih hidup." Ucap Oniel menatap dalam Oline.
Oline menghela napas nya pelan, "Pah... Bunda itu udah ga ada... Kita sendiri kan yang liat jasad nya?" Jawab Oline dengan suara yang mulai serak menahan gejolak rindu yang begitu bergemuruh ketika mengingat bunda nya itu.
"Kamu yakin itu Bunda? Wajah nya aja udah ga kebentuk gitu. Bisa jadi kan itu orang lain?" Ucap Oniel dengan rasa yakin nya yang kuat itu.
"Pah, udah ya? Biarin bunda tenang disana." Ucap Oline yang berhenti menyuapkan makanan milik nya.
Erine yang mendengar sedari awal percakapan antara anak dan ayah ini hanya diam tak berani membuka suara.
"Aku udah kenyang, kamu abisin aja terus susul aku keatas." Ucap Oline lalu setelah itu pergi keatas meninggalkan Erine dan Oniel berdua disini.
Erine melihat Oniel yang menghela napas nya berat, "Oline selalu gitu kalau Papa bahas Bunda." Ucap Oniel tiba-tiba.
"M-mungkin Oline mencoba buat lupain Bunda Pah." Jawab Erine gugup.
"Jangan gugup gitu sama Papah, Erni." Jawab Oniel.
"Erine pah." Ralat Erine memperbaiki nama yang Oniel sebutkan.
"Heleh, sama saja toh?" Jawab Oniel yang hanya di balas senyuman paksa dari Erine.
'Karepmu Pah.' Batin Erine.
•••
up? spam komen yaa cintakuu🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSED (Orine)
Teen FictionApa yang terjadi ketika ada seseorang yang terobsesi padamu?