16

4.1K 296 15
                                    

"Erine aku mau pergi keluar." Ucap Oline yang menyambar helm nya di atas lemari.

Erine yang sedang fokus ke ponsel nya pun lantas beralih menatap Oline, "Kemana?" Tanya Erine.

"Intinya keluar." Jawab Oline.

"Ya tapi kemana?" Tanya Erine.

"Udah gausah bawel, ga lama ko." Ucap Oline lalu setelah itu mengecup pipi Erine sekilas dan pergi meninggalkan Erine sendiri.

"Aneh." Gumam Erine.

Erine pun membuka Room Chat nya dengan teman teman nya itu. Ternyata di grup Kimmy mengajak nya untuk pergi keluar.

"Gimana ya? Kalau gue pergi nanti si Oline Oline itu ngamuk." Gumam Erine merasa bimbang.

"Apalagi ini udah malem, pasti makin di larang. Tapi kalau ga ikut kapan dong gue main nya?" Gumam Erine semakin ragu.

Erine pun mencari aman dengan meminta izin pada Oline, dengan segera dia menelpon nomer Oline untuk meminta izin.

"Kenapa sayang?"

"Emm...."

"Ada apa? Kamu kangen ya sama aku" Ucap Oline di balik telepon.

Erine merotasikan mata nya malas, "Jangan GE ER deh!" Balas Erine yang menekan kan kata 'GE ER'.

Oline terkekeh di balik telepon, "Terus kenapa?" Tanya Oline lembut.

"Aku..." Ucap Erine menggantung kalimat nya.

"Iya, kamu kenapa?"

"Tapi kamu gaboleh marah ya."

"Ga janji."

Erine berdecak kesal, "Ih Oline mah..." Ucap Erine kesal.

Lagi lagi Oline tertawa, "Terus apa sayangkuu, cintakuuu, semestakuu, cintaa nyaa Olineee." Balas Oline panjang di balik sana.

Mendadak Erine senyum senyum sendiri ketika mendengar hal itu, "Udah ah jangan gitu. Aku mau minta izin." Ucap Erine mulai serius.

"Izin apa?"

"Aku mau keluar sama temen temen aku."

"Ga! Udah malem Catherine. Stay there." Jawab Oline yang terkesan dingin, nada yang hangat seperti tadi mendadak hilang ketika Erine memulai topik nya.

"Oline please.... Aku ga bakal kabur, aku cuma cari makan sama belanja bentar." Mohon Erine.

"Be quiet sayang, i will be there." Tegas Oline dan langsung memutuskan sambungan telepon nya.

Erine menghela napas lagi dan lagi, "Terus aja gini." Gumam nya kesal.

Erine pun mengabari teman teman nya bahwa dia tidak ikut dengan mereka.

Sementara di sisi lain ada Oline yang buru buru memakai jaket nya dan mengambil helm nya.

"Kemana Lin?" Tanya Delynn pada Oline.

"Pasti ngurusin cewe nya." Sambung Amanda yang asik bermain uno dengan Indira, pacarnya sendiri.

"Brooline jangan pocecipp amat, kasian eyin nyaa." Ledek Regie.

Sementara yang lain tertawa mendengar hal itu, "Wajar sih, Catherine kan emang cantik banget. Kalau ga Oline pacarin udah gue gas." Timpal Shasa dengan enteng nya.

Oline yang mendengar hal itu pun lantas menoleh kearah Shasa dan menatap nya dengan tatapan tajam dan tak bersahabat.

"Maksud lo apa Sha?" Tanya Oline dengan nada tinggi.

Semua orang yang berada di BaseCamp pun lantas tutup mulut mendengar keributan yang di pacu oleh Shasa.

"Wess santai bro, gue bilang kan kalau ga lo pacarin." Jawab Shasa yang sama meninggi kan nada bicara nya.

Oline yang akan memakai helm nya lantas menghempaskan helm nya begitu saja dan menghampiri Shasa yang sedang bermain kartu dengan Nachia.

"Lo suka sama cewe gue hah?!" Bentak Oline yang mencengkram erat kerah baju Shasa.

Terlihat di manik mata nya menyimpan sedikit ketakutan pada Oline, dengan berani nya dia menjawab. "Kalau iya kenapa? Lagian Catherine juga gamau kalau punya pacar Obsesi kaya lo!" Jawab Shasa membentak.

Tak dapat di bendung, sisi arogan Oline pun keluar. Dengan sekali hempasan Oline menarik kerah Shasa ke bawah hingga membuat tubuh Shasa tergeletak di lantai.

Tidak ada berani yang menghentikan Oline bahkan sekalipun kaka kaka senior nya termasuk Amanda yang sedari tadi hanya diam.

Tak cukup sampai di situ, dengan tega Oline menarik kembali tubuh Shasa yang sedang terbatuk batuk itu untuk bangun.

"Ini yang kata nya pantes buat cewe gue?" Ledek Oline tepat di hadapan wajah Shasa.

Shasa tersenyum miring, "Lo kira gue lemah?" Ucap Shasa. Lalu setelah itu Shasa menendang tubuh Oline hingga tubuh Oline terpental ke lantai.

Oline pun bangun dan memukul rahang, pipi serta perut Shasa secara brutal. Hingga pada akhir nya seseorang datang menghentikan Oline yang sudah lepas kendali.

"Oline lepasin ga!" Teriak Erine di dekat pintu ruangan.

Oline yang sudah siap melayangkan pukulan nya pun tiba tiba berhenti dan menoleh ke arah sumber suara. "Erine?" Gumam nya pelan.

"Lepasin! Aku gasuka ya kamu kaya begini!" Ucap Erine.

Oline pun melepaskan cengkraman nya pada Shasa lalu berdecih sinis. Lalu Oline memungut kembali helm nya yang tadi dia hempaskan.

Tanpa sepatah kata pun dia keluar dari BaseCamp dengan menarik Erine keluar.

"Sama siapa?" Tanya Oline.

"Aku pesen gojek, soal nya kaget tadi tiba tiba ada yang nelpon terus bilang kalau kamu berantem. Terus dia ngirim alamat nya disini." Jelas Erine panjang lebar.

Erine yang menyadari kalau Oline masih marah karna kejadian pun lantas menarik tubuh Oline untuk berhadapan dengan nya lalu ia sedikit berjinjit dan mengecup pipi Oline singkat.

Oline mendadak diam mendapat ciuman singkat dari Erine. Tubuh nya seketika nge freeze ketika bibir Erine menyentuh permukaan kulit nya.

•||•

Siap siap ada konplikkk konplikkkk brutall ya sengggg kuuuuuuu 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘

OBSESSED (Orine) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang