Catherine bangun dengan tatapan bingung nya, "Dimana gue?" Gumam nya pelan. Dengan perlahan ia bangun dari kasur dan menyusuri setiap lorong rumah yang mewah ini.
"Bentar, baju gue ko jadi gini?" Monolog nya saat melihat pakaian nya tak sama saat pertama ia pergi.
Catherine melihat lift, ia pikir ia akan menggunakan lift itu sekarang untuk pulang. Namun saat ia akan menekan tombol, lift itu berhenti tanda ada seseorang yang akan keluar.
"Mau kabur hm?" Tanya Oline dengan tatapan sinis nya.
Catherine terkejut karna orang yang keluar dari lift adalah Oline. "Gue mau pulang..." Lirih Catherine memelas.
"Pulang? Ga semudah itu cantik." Ucap Oline dengan senyum miring nya.
Oline dengan stelan jaket hitam dan celana casual nya menambah kesan dominan yang kuat. Ditambah Catherine yang memakai pakaian feminim membuat aura dominan dari Oline terpancar.
"Brengsek! Minggir Oliniel Zerion!" Kesal Catherine.
"Panggil lagi dong sayang." Ucap Oline memancing.
Catherine menatap kesal pada Oline, sungguh dirinya terlalu lelah hanya untuk berdebat dengan orang ini.
Catherine menghela nafas nya pelan, "Lin, gue mohon... Gue mau pulang..." Ucap Catherine memohon.
"Pulang? Sekarang rumah ini rumah lo juga." Jawab Oline santai.
"Gue bilangin Papa dan lo bakal tau akibat nya!" Ancam Erine yang terdengar lucu di telinga Oline.
Oline menggeleng pelan meremehkan, "Tuan puteri Atmaja, apa anda tau bahwasanya orang yang anda kira bisa menolong anda dengan uang nya ternyata adalah bawahan saya?" Ucap Oline dengan nada meledek.
Catherine tidak peduli, dia mencoba menerobos masuk kedalam lift meski di depan nya ada Oline.
Dengan santai Oline memegang satu tangan Catherine yang membuat nya tidak bisa masuk kedalam lift.
Oline menggeram kesal menghadapi tingkah Catherine yang selalu membantah pada dirinya. Oline mendorong tubuh Catherine ke tembok dengan keras sehingga membuat gadis itu kesakitan.
Catherine meringis pelan merasakan kepala nya berdenyut sakit akibat benturan tadi. Oline menaruh kedua tangan Catherine di atas kepala gadis itu sendiri, dengan rakus ia melumat kasar bibir Catherine yang manis.
Oline terus mendesak Catherine untuk membalas ciuman nya, dengan kesal Oline menggigit keras bibir Catherine hingga membuat bibir gadis itu berdarah.
Decapan demi decapan terdengar menggema di ruangan luas ini, dengan sekuat tenaga Catherine mencoba menarik lengan nya untuk kembali kebawah.
Saat ia berhasil menarik lengan nya, Catherine menampar pipi Oline dengan sangat keras.
Nafas Catherine memburu seusai ciuman dan tamparan yang ia berikan pada Oline.
Sungguh ia tidak berniat menampar si Oline Oline itu, namun karena tindakan Oline yang berlebihan membuat tangan nya refleks menghampiri wajah Oline.Mungkin saat ini Catherine menyesal karena telah menampar cewe tempramen itu, terlihat dari muka nya yang langsung datar dan tangan yang mengepal menunjukan bahwa Oline sedang emosi.
"Brengsek lo anjing!" Bentak Catherine dan berlari kearah Lift.
•••
mau minta spam komen sama follow akun bolee gaaa???Kalo yang follow tt lebih dari 1000 gue debutin deh wp giemy, renin, lilyn, zeesha, delshel, na2 😀
@iyas.kece
Awokawokwkkkk
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSED (Orine)
Teen FictionApa yang terjadi ketika ada seseorang yang terobsesi padamu?