Hari senin pun tiba, semua orang disibukan dengan awal hari ini, begitu juga Oline. "Papa ga masalah mau kamu sama siapa saja. Yang Papa peduliin cuma perusahaan keluarga kita yang harus kamu urus kedepan nya. Paham Oline?" Tanya Zerion selaku Papa Oline.
Oline menganguk paham, "Papa tau cewe nya pasti gamau sama kamu kan?" Ucap Papa nya dengan nada mengejek.
Oline menatap kesal kearah Papa nya itu, anak dan ayah itu berbincang ringan di antara sofa yang terhalang oleh satu meja.
Pagi hari ini Oline sedikit senang karena bisa berbincang dengan Papa nya, meski hanya sebentar. Oline mengakui bahwa dia sangat menyayangi ayah nya itu, di saat dia kehilangan sosok ibu, ayah nya yang siap jadi pengganti ibu nya itu.
"Intinya kamu harus dapetin cewe itu mau gimanapun caranya. Karena tidak ada sejarah nya keturunan Zerion kalah dengan lawan nya." Ucap Papa Oline dan menepuk bahu Oline pelan lalu setelah itu pergi keatas.
Oline mengangguk paham, dia mengenakan jaket hitam nya lalu mengambil kunci motor nya untuk menjemput Catherine.
Dengan kecepatan penuh Oline menancapkan gas nya dan langsung melesat melewati jalanan kota yang masih sepi karena jam masih menunjukan jama enam pagi.
Sesampai nya dikediaman Catherine, Oline di sambut dengan satpam yang membuka kan pintu gerbang rumah gadis itu lalu masuk.
Oline memarkirkan motor nya itu lalu mengetok pintu rumah Catherine, pintu pun terbuka menampilkan seseorang yang sangat ia kenali.
"Bos Oline? Ngapain kesini pagi pagi bos?" Tanya orang itu ramah.
Oline hanya menanggapi nya dengan deheman kecil, "Saya mau jemput anak anda." Jawab Oline datar.
Orang itu terkejut, "Masuk dulu bos, kita omongin di dalem aja." Ajak orang itu dan di iyakan oleh Oline.
"Maaf bos, ada urusan apa ya dengan anak saya?" Tanya orang itu pada Oline yang berada di hadapan nya.
"Saya ga suka basa basi, saya mau anak anda menjadi milik saya." Titah Oline dengan nada yang tidak ingin di bantah.
"Apapun alasan nya, jika anda menolak saya pastikan perusahaan anda tidak mendapat donatur dan impostor dari Perusahaan saya, Greeselo Atmaja." Sambung Oline dengan ancaman nya.
Greeselo menatap Oline dengan pandangan tajam, mau bagaimanapun juga perusahaan nya adalah hal yang utama. Persetan dengan putri nya, toh hidup putri nya sudah pasti terjamin dengan Oline?
Greeselo menghela nafas pelan, "Terserah, jika kamu bukan anak dari Onielio Zerion saya pastikan anda terbunuh saat ini juga." Ucap Greeselo yang didapati kekehan pelan dari Oline.
"Terserah mu pak tua." Balas Oline.
"Panggil pacarku secepat nya!" Titah Oline yang langsung dituruti oleh Greeselo.
"Ada siapa sih yah? Masih pagi loh ini." Ucap Catherine kesal sambil menuruni tangga dengan Ayah nya.
"Hai sayang." Sapa Oline yang di balas tatapan terkejut dari Catherine.
Catherine menggeleng keras, "Ayah tolong Erine, Erine ga mau sama dia yah..." Ucap Catherine takut dan bersembunyi di balik punggung ayah nya.
Sementara Greeselo dengan terpaksa menarik Catherine ke depan agar jangan bersembunyi. "Kamu sayang sama Ayah?" Tanya Greeselo pada Catherine.
"Ya iyalah Erine sayang." Jawab Catherine.
"Kalau sayang, kamu harus nurut sama Oline yah nak? Nyawa, harta sama keselamatan kita ada di tangan kamu sayang. Kalau kamu ngebantah kita juga yang kena imbas nya. " Jelas Greeselo pada Catherine.
Wajah Catherine memelas, "Ayah ga sayang ga sama Erine?" Cicit Catherine pelan.
Dengan kesal Oline menarik paksa Catherine dan membawa nya keluar rumah gadis itu. "Apasih! Lepas gak?!" Ucap Catherine kesal.
"Nyawa keluarga lo ada di tangan gue, inget itu." Ucap Oline yang membuat Catherine terdiam.
"Naik." Titah Oline pada Catherine yang langsung diturunti oleh Catherine.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSED (Orine)
Novela JuvenilApa yang terjadi ketika ada seseorang yang terobsesi padamu?