27

3.6K 210 38
                                    

Sudah ada satu minggu dimana hari kemarin Oline terciduk merokok oleh Erine dan keduanya belum membuka pembicaraan bahkan hanya untuk sekedar menyapa.

Seperti sekarang di tempat makan, Erine dan Oline makan tanpa ada suara canda tawa seperti biasa yang mengiringi sarapan pagi mereka.

Erine menghela napas pelan, jika sudah seperti ini Erine lah yang harus mengalah. "Kamu kenapa?" Tanya Erine pelan.

Oline menatap Erine sekilas dan melanjutkan makan nya. Gadis itu tak bergeming untuk menjawab pertanyaan Erine tadi.

"Aku ada salah?" Cicit Erine pelan mencoba menanyakan apa masalah sebenar nya.

"Apa kamu gini karna ada cewe baru?"

"Kamu udah ga sayang sama aku?"

"Kamu udah ga obses lagi sama aku?"

"Apa kamu mau kita Put-"

PRANG!

"GA BAKAL ANJING!" Teriak Oline setelah melempar piring makan nya kelantai.

Tadi nya Oline tidak akan menjawab pertanyaan Erine, tapi tidak untuk pertanyaan terakhir.

Oline berjalan mendatangi kursi Erine dan mencengkram kedua bahu nya dengan erat. "Lo mikir bisa lepas dari gue hm?" Tanya Oline penuh penekanan.

Erine dengan cepat menggelengkan kepala nya ketakutan, mata nya mulai berkaca-kaca akibat kejadian yang baru saja menimpa nya.

Jujur, ia tak suka Oline yang tempramen seperti ini. Apalagi jika alasan Oline marah itu karena hal kecil seperti sekarang.

"Awsh..." Lirih Erine ketika Oline menjabak kuat rambut nya ke belakang.

"Lo dengerin Gue baik-baik sialan." Ucap Oline dengan mata yang sudah memerah akibat marah.

"Sampai Lo mati pun, Lo gaakan pernah bisa Gue lepasin." Tekan Oline pada setiap kata nya.

Air mata yang sedari tadi ia tahan, kini turun menerpa pipi nya. "Kamu ko jadi gini lagi sih?" Lirih Erine.

Oline berdecih sinis, "Orang pembangkang kaya lo emang harus gue giniin. Biar jera." Jawab Oline dingin.

"Lo pikir Gue ga tau rencana busuk Lo itu hah?!" Bentak Oline murka.

Erine terkejut, bagaimana bisa rencana yang ia tutupi bisa ketahuan seperti ini? Apakah ini yang menyebab kan Oline se marah sekarang? Pikir nya.

"Masuk kamar!" Titah Oline dengan nada tegas.

"G-ga. Aku mau sekolah." Cicit Erine pelan.

Oline menatap Erine dengan tatapan jengah, "Masuk Erine..." Ucap Oline lagi namun dengan nada yang lebih pelan.

"Gabisa gitu, Aku udah minta jemput Dellyn buat kesini." Jawab Erine dengan nada yang sangat pelan, takut jika Oline marah.

Dan benar saja, Oline yang mendengar hal itu pun kini semakin marah dan menyeret Erine yang sedang duduk di kursi makan untuk pergi ke kamar nya.

Cengkraman erat di pergelangan tangan nya membuat sang empu kesakitan. "Oline sakit!" Ucap Erine mencoba melepaskan tangan Oline yang mencengkram tangan nya.









•||•

GUE BNERAN LUPA ALUR SATTT😭😭😭😭😭😭

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OBSESSED (Orine) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang