CHAPTER 24

412 55 11
                                    

Wen Kexing menarik Li Lianhua masuk ke bilik tidurnya  bersama Zhou Zishu.

"Ayo sini...."

"Ada apa Die?" Tanya Li Lianhua

Wen Kexing mendudukkan Li Lianhua diatas ranjang

"Besok kan kau sudah berangkat ke Aula Tianji. Jadi malam ini Hua tidur bersama Die dan Niang ya" pinta Wen Kexing sembari menepuk punggung tangan anaknya.

Li Lianhua tersenyum lembut dan mengangguk. Wen Kexing menangkup kedua pipi Li Lianhua

"Biarkan Die memilikimu untuk yang terakhir kali sebelum kau di ambil orang"

Zhou Zishu datang menghampiri mereka dan membelai lembut rambut Li Lianhua.

"Niang membuatkanmu kue, makan ya?"

"Biar Niang suapi untuk terakhir kali"

Li Lianhua mengerutkan dahinya.

"Niang... Die... Aku kan akan menikah, bukannya meninggal-"

Wen Kexing langsung menarik Li Lianhua kedalam pelukan yang dalam.

"Jangan katakan itu.... Tolong jangan katakan apapun tentang kematian"

Memori kematian Gu Xiang terputar kembali di kepalanya.

"Ma-maaf..."

Zhou Zishu mengambil sepiring kue osmanthus segar yang baru saja dimasak.

"Sudah ayo makan!"

Li Lianhua mengambil gigitan kecil dan mulai mengunyah.

"Giliran ayahnya!"

Wen Kexing mengambil kue osmanthus di tangan Zhou Zishu dan gantian menyuapi Li Lianhua.

"Enak tidak?" Tanyanya.

Li Lianhua mengangguk.

Keduanya menghabiskan malam penuh tawa dan bermain bersama anaknya. Untuk pertama kalinya Li Lianhua merasakan kasih sayang dari orang tua nya.

Tapi Li Lianhua menyadari ada ketakutan yang terbalut oleh kesedihan dimata Wen Kexing.

"Die..." Li Lianhua memanggil lembut

"Hmn?"

Li Lianhua menatap Wen Kexing dengan tatapan sendu, bulir air mata mulai terbentuk di mata rubah itu

"Terima kasih. Kalian datang disaat aku sudah dewasa, tapi kalian menyembuhkan kerinduan masa kecilku. Kau dan Niang. Die... Jangan takut sampai kapanpun aku tetap anakmu yang pertama dan istri orang yang kedua"

Wen Kexing menyeka air mata di wajah Li Lianhua.

"Anakku yang cantik jangan menangis"

Tapi perasaannya mengkhianati perkataannya Wen Kexing pun ikut menangis. Dia memeluk erat Li Lianhua. Zhou Zishu yang biasanya kuat pun ikut menangis, dia lalu ikut memeluk Li Lianhua dan mencium puncak kepalanya.

"Sudah... Sudah... Besok kita akan berangkat, ayo tidur"

Li Lianhua mengambil tempat di tengah, sedangkan Zhou Zishu di kanan dan Wen Kexing di kiri.

Mereka langsung saja memeluk erat Li Lianhua. Wen Kexing membelai lembut kepala Li Lianhua, menyingkirkan rambut yang menutupi matanya.

"Anakku...." Dia lalu mencium dahi Li Lianhua

"Die...Niang! Wajahku basah karena air mata kalian!"

Dan mereka bertiga tertawa
.
.
.
.

    Pagi harinya, Zhou Zishu menyisir rambut Li Lianhua dan memakaikannya baju.

"Niang, A-die dimana?" Tanya Li Lianhua yang tidak menemukan kehadiran sang ayah.

"Katanya ingin membeli makanan" Jawab Zhou Zishu sambil terus membuat kepangan sederhana pada rambut Li Lianhua.

"Selesai..."

Zhou Zishu lalu membuka sebuah kotak merah di meja depan.

"Ini adalah mahkota phoenix yang keluarga Fang kirimkan untukmu. Sangat mewah, Hua-er" katanya takjub.

Tiba-tiba Wen Kexing menerobos masuk dengan bungkusan pao dan sebuah kotak hitam ditangannya

"Lao Wen kau kemana saja?" Tanya Zhou ZiShu

"Ah aku beli makanan untuk Hua-hua dan ini"

Wen Kexing meletakkan bao di meja dan membuka kotak hitam ditangannya. Didalam kotak itu berisi sebuah gelang kaki emas mewah.

"Ini untuk anakku!"

Li Lianhua masih terperangah oleh kecantikan gelang itu. Wen Kexing berjongkok, dia lalu menarik kaki Li Lianhua dan memasangkan gelang kaki itu.

"Lihat, emas memang cocok untukmu. Kau sangat bersinar"

Li Lianhua memandang Wen Kexing dengan tatapan bahagia bercampur sedih.

Menyadari, Li Lianhua hampir menangis, Wen Kexing langsung menyambar kue pao di meja.

"Ayo makan, ini masih sangat segar baru di kukus"

Wen Kexing menyobek dua kue bao ditangannya, lalu menyodorkannya pada Li Lianhua.

Ketika Li Lianhua ingin memakan bao itu, Wen Kexing tiba-tiba menarik kembali kue pao itu.

"Aduh masih panas ternyata. Biar die tiup dulu"

Wen Kexing meniup beberapa kali kue bao ditangannya.

"Sudah" dia kembali menyodorkannya kue itu pada Li Lianhua.

Li Lianhua memakan kue pemberian Wen Kexing, namun tidak disangka-sangka ia justru menangis melihat Wen Kexing yang sangat memperhatikan dirinya.

Wen Kexing yang juga sebenarnya sangat sedih didalam hatinya pun ikut menangis.

"Hua! Kenapa menangis!" Wen Kexing menyeka air mata Li Lianhua .

"Tapi Die juga menangis" Jawab Li Lianhua

"Aku menangis karena melihatmu menangis"

"Sudah... Sudah... Aku sudah susah payah mendandaninya Berjam-jam, kalau luntur bagaimana?!" Zhou Zishu mulai emosi.

Wen Kexing menghapus air mata di pipinya dengan tangan kosong, setelah itu dia mengambil sapu tangan di dalam kantongnya dan menyeka air mata Li Lianhua dengan sapu tangan itu.

"Sudah ayo, kita selesaikan semuanya. Die dan Niang akan mengantarmu"

CRIMSON LOTUS WANDERERS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang