"Li Lianhua.... Li Lianhua...."
Fang Duobing memanggil istrinya seraya berjalan memasuki kamarnya.
"Xiaobao..." Jawab Li Lianhua yang sedang memijat-mijat pelan pinggangnya.
"Eh kau kenapa?"
Fang Duobing berjalan kearah Li Lianhua kemudian tangannya menggantikan tangan sang istri untuk memijat pinggang ramping itu yang sekarang agak berisi.
Li Lianhua menggeleng. "Ini normal kok hanya sedikit nyeri"
Fang Duobing mengelus perut Li Lianhua lembut.
"Anak kita tidak menyusahkanmu, kan?"
Li Lianhua menggeleng."Tidak..." Jawabnya lembut memberikan senyum kecil pada Fang Duobing.
"Berarti sepertinya kita tidak bisa jalan-jalan sore ini?"
Li Lianhua mengernyit. "Jalan-jalan?"
"Hmn. Aku berencana membawamu untuk jalan-jalan dan makan malam diluar. Besok aku sudah harus kembali ke Balai Baichuan"
Li Lianhua terlihat berpikir sejenak.
"Baiklah kita pergi saja"
"Kau yakin?!"
Li Lianhua mengangguk. "Lagi pula aku tidak kuat harus memasak hari ini"
"Hehe maaf ya, besok pegawai kita baru akan datang untuk membantu"
Li Lianhua mengangguk. "Iya tidak apa-apa"
Fang Duobing menawarkan tangannya pada Li Lianhua. Dengan senyum sumringah Li Lianhua melingkarkan tangannya pada lengan Fang Duobing dan berjalan bersama.
"Xiaobao tidak usah naik kereta ya... aku ingin jalan"
"Kau yakin? Nanti kalau kelelahan bagaimana?"
Li Lianhua menggeleng. "Kan bisa duduk sebentar di kedai"
Fang Duobing menatap wajah Li Lianhua. Tangannya yang bebas membelai rambut Li Lianhua.
"Apa kau bahagia?" Tanyanya
Li Lianhua mengangguk.
"Bagaimana bisa aku tidak bahagia ketika bersamamu?"
Fang Duobing mengeratkan pegangannya pada tangan Li Lianhua.
"Baiklah sekarang Xiaohua mau apa?"
"Per-"
"Aaah permennya nanti, kita makan terlebih dahulu bagaimana?"
"Jadi mau apa?"
"Mau Iga sapi. Boleh tidak?"
"Tentu saja boleh! Ayo kita pergi ke restoran iga sapi langgananku"
Mereka berdua berjalan memasuki restoran yang dimaksud Fang Duobing.
"Aiyoo Tuan Muda Fang dan Fang-furen juga. Silahkan duduk" sambut pelayan itu ramah.
Fang Duobing membantu Li Lianhua duduk di kursi dengan hati-hati.
"Bagaimana apakah nyaman?" Fang Duobing bertanya dengan penuh perhatian.
Li Lianhua mengangguk. "Hanya mengganjal sedikit tapi tidak apa-apa"
"Tuan Muda mau apa?" Si pelayan bertanya
"Mie iga sapi dua" Fang Duobing berkata.
"Dan minumnya?" Tanya si pelayan.
"Ar-"
Fang Duobing tadinya ingin berkata arak, namun terdiam ketika melihat Li Lianhua membelai perutnya lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRIMSON LOTUS WANDERERS
أدب الهواةketika Wen Kexing bangun setelah koma selama puluhan tahun, dan mendapati berita dia memiliki seorang anak. disaat itu juga dia memaksakan dirinya untuk menemukan anaknya yang telah lama hilang itu