🔞CHAPTER 19🔞

779 55 11
                                    

"Aku menemukannya disini"

Fang Duobing menunjuk arah dimana dia menemukan hiasan rambut Li Lianhua.

Hulijing mengambil hiasan rambut Li Lianhua dari tangan Fang Duobing dan mulai menghirup aromanya.

"Aroma Hua Gege tidak pernah berubah. Mungkin aku bisa menemukannya"

"Lihat ada bekas seretan kaki" Kali ini Di Feisheng buka suara.

Mereka bertiga mengikuti bekas seretan kaki di tanah hingga berjalan menuju jalanan berumput. Hulijing mencabut beberapa rumput dan menghirup aromanya.

"Benar. Pada aroma rumput ini, ada samar aroma Hua gege"

Hulijing terus berjalan maju yang diikuti oleh Fang Duobing dan Di Feisheng.

Mereka berjalan memasuki gang gelap dan ditengah-tengah gang, Hulijing menghentikan langkahnya dan mengambil sesuatu di tanah.

Itu adalah sebuah biji gelang. Hulijing menghirup aroma biji itu.

"Ini milik Hua gege!"

Fang Duobing mengambil biji itu "Ini bukankah gelang tasbih yang sering dipakai Li Lianhua?"

"Lihat masih ada lagi!" Di Feisheng menunjuk biji-biji gelang yang berhamburan di tanah

"Kita harus cepat menemukan Hua Gege, karena hidungku sudah tidak sekuat ketika aku masih menjadi anjing, dan sewaktu-waktu, aroma Hua gege bisa hilang!"

Mereka berlari, dan masuk semakin dalam hingga menembus sebuah kompleks perumahan orang kaya.

"Tunggu dulu! Jadi gang tadi adalah jalan pintas kesini?!" Fang Duobing berkata

"Bukankah ini kawasan orang kaya?" Di Feisheng bertanya.

"Ayo semuanya terus berjalan"

Tapi tiba-tiba Hulijing berhenti.

"Kenapa Huli?" Tanya Fang Duobing

"Ada dua jalan. Kanan dan kiri, bagaimana ini"

"Yasudah, aku ambil kanan, kau dan A-fei ambil kiri

Mereka bertiga akhirnya berpisah. Fang Duobing berjalan perlahan menyusuri jalan, gelapnya malam ia tembus sambil memegang erya di tangannya. Di kepalanya hanya ada Li Lianhua dan keselamatannya. Di tidak memikirkan hal lain selain itu.

Langkah Fang Duobing terhenti ketika dia mendengar deritan pintu, dia langsung bersembunyi dibalik salah satu tong sampah dan mengintip. Pria itu adalah Duan Peng Ju, dia sedang berjalan keluar bersama beberapa pengawal yang gerak-geriknya mencurigakan.

"Cepat bawa kereta kuda nya kesini, kita harus memindahkan Li Lianhua ke ibu kota kita sebelum matahari terbit"

Seketika mata Fang Duobing membelalak. Tanpa pikir panjang dia langsung menarik erya dari sarungnya dan melompat dari tempat persembunyiannya.

Di dalam kamar, Helian Yi sudah meletakkan Li Lianhua di atas ranjang, dia bahkan dengan lancang sudah melepaskan celana Li Lianhua dan membuangnya ke sembarang tempat.

Li Lianhua terus menggeliat merasakan panas yang menyerang tubuhnya.

Untuk menjaga dirinya tetap waras, Li Lianhua menggaruk-garuk lehernya dengan kuat hingga lecet dan mengeluarkan darah.

"Lepas... Lepas..." Pintanya lemah.

Helian Yi tertawa puas. "Kau tidak bisa menolakku lagi sekarang, kau akan sangat menikmati setiap detik yang kita lewati malam ini"

Helian Yi menarik perlahan tali hanfu Li Lianhua yang masih menutupi tubuhnya.

'BRAK!'

Pintu kamar terdobrak hingga hancur, beberapa pengawal bahkan terpental masuk dan mati ditempat.

Fang Duobing berjalan masuk dengan erya di tangannya, ada lonjakkan energi yang sangat aneh mengelilingi tubuhnya.

Helian Yi kaget melihat Fang Duobing yang sekarang seakan kerasukan setan, langsung meloncat dari tempat tidur dan mengambil pedangnya.

Melihat Li Lianhua sudah setengah telanjang, membuat Fang Duobing murka, bahkan Helian Yi bersumpah dia melihat mata Fang Duobing sempat berubah menjadi merah.

Dengan sekali tebasan erya, Helian Yi terdorong hingga menabrak meja.

Fang Duobing berjalan kearahnya, dia ingin menebas Helian Yi tapi langkahnya terhenti ketika mendengar rintihan Li Lianhua.

"Xiaobao.... Xiaobao... To-tolong!"

Fokus Fang Duobing terpecah, seketika energi di sekitarnya kembali normal, dia menyarungkan erya dan menghampiri Li Lianhua. Fang Duobing menggendongnya bridal style dan membawanya pergi meninggalkan Helian Yi yang sudah terluka cukup parah.

Fang Duobing setengah berlari membawa Li Lianhua di gendongannya.

"Xiaobao... Xiaobao turunkan aku!"

"Bagaimana bisa?! Kau sangat-sangat lemah!"

Li Lianhua justru berguling dari gendongan Fang Duobing dan jatuh ke tanah. Ia merangkak untuk beberapa langkah sebelum Fang Duobing menghentikannya.

"Xiaohua...Xiaohua!" Fang Duobing menelentangkan Li Lianhua dan menahan kedua tangannya.

"Apa yang telah dilakukan manusia brengsek itu padamu?!"

Li Lianhua tidak bisa berpikir jernih, yang dia lihat adalah bibir Fang Duobing dan dia ingin merasakan bibir itu.

Li Lianhua langsung menabrak bibir Fang Duobing dan mengulumnya cukup lama. Fang Duobing mendorong perlahan Li Lianhua

"Obat perangsang!" Pekiknya.

"Xiaobao... Obatnya ti-tidak mau berhenti... Harus lakukan ini!"

Li Lianhua mulai membuka bajunya dengan tidak sabar.

"Li Lianhua kalau kita melakukan ini aku bisa dibuat mati oleh ayahmu"

"To- tolong.... Panas... Seluruh badanku sakit...." Rintihnya.

Fang Duobing bingung, dia berpikir sejenak namun otaknya menjadi berkabut.

"Tuan Wen maafkan aku!!!!"

Dia lalu mulai menciumi bibir Li Lianhua, mereka beradu bibir dan lidah cukup lama. Fang Duobing menggendong Li Lianhua dan membawanya ke dekat semak-semak lalu menidurkannya disana.

Karena Li Lianhua yang sudah tidak memakai celana, membuat Fang Duobing semakin mudah melakukannya.

"Kau sudah cukup basah... Apakah si brengsek itu menyentuhmu disini????!"

Li Lianhua menggeleng "Tidak ingat...."

Fang Duobing mengendurkan celananya dan mengeluarkan adik kecilnya. Dia lalu melebarkan kaki Li Lianhua dan meletakkan kaki itu pada pinggangnya dan mulai mendorong masuk.

"Aah..." Erangan mulai keluar dari mulut Li Lianhua

"Ada apa?! Apakah sakit!" Fang Duobing panik.

"Terush..." Li Lianhua menjawab tak tahan.

Fang Duobing terus mendorong keluar dan masuk keluar dan masuk selama beberapa kali.

Erangan Li Lianhua bergema di telinga Fang Duobing namun tidak ingin dirinya hilang kendali karena erangan itu, Fang Duobing mencium bibir Li Lianhua untuk membuatnya diam, dan terus menusuk keluar dan masuk beberapa kali.

Dia melakukan gerakkan itu beberapa kali selama waktu yang cukup lama hingga akhirnya dirinya mencapai klimaks didalam Li Lianhua.

Seketika Li Lianhua pingsan, Fang Duobing pun terkapar tepat disebelah kekasihnya itu, melihat matahari perlahan mulai naik menggantikan gelapnya malam menjadi terang.

Fang Duobing menatap wajah Li Lianhua yang kelelahan.

"Mati aku... Wen Kexing akan menjadikanku tumbal" ucapnya meratapi nasibnya.

CRIMSON LOTUS WANDERERS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang