Movember 10

464 29 0
                                    

Iklan sebentar, ya.

Bagian ini sudah direvisi sedikit. Bagi yang sudah membaca kemarin dan ingin baca ulang silakan, tapi kalau mau skip juga silakan. Yang jelas, di periode revisi ini Pinky bakal kasih tambahan yang belum ada dalam cerita ini sebelumnya.

Enjoy and happy reading!

***

"Kamu happy liburan bareng aku di sini?" tanya Bhumi sembari menatap wajah ayu sang kekasih. Padahal di depannya ada pemandangan yang amat digemari orang-orang, yakni tenggelamnya matahari alias sunset.

Kayesha tersenyum lebar dan mengangguk. Matanya berbinar tatkala melihat sunset di depan matanya, suatu hal yang amat dia kagumi. Angin sepoi-sepoi membuat rambutnya beberapa kali terbang, namun tak menghalangi kecantikan yang ada di dalam diri Kayesha. Diam-diam Bhumi mengangkat ponselnya dan memotret Kayesha yang tengah selfie di ponselnya.

Asha-ku itu cantik, sangat-sangat cantik, batin Bhumi yang entah sudah berapa kali memuji kekasihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Asha-ku itu cantik, sangat-sangat cantik, batin Bhumi yang entah sudah berapa kali memuji kekasihnya.

Beberapa saat kemudian, bibir Kayesha mengerucut sambil menoleh ke arah Bhumi. "Padahal kita udah dua minggu di sini, tapi aku ngerasa kayak kurang banyak," katanya.

Bhumi tersenyum simpul dan membenahi rambut-rambut nakal yang tersampir di wajah kekasihnya. "Kita bisa liburan lagi nanti. Aku akan ajak kamu ke Yogyakarta lagi, atau ke tempat-tempat yang kamu ingin kita datangi. Kita kelilingi semua penjuru dunia berdua aja," balasnya sambil menatap dalam mata Kayesha, seolah-olah dia ingin terus tenggelam dalam manik mata yang sangat indah itu.

Katakanlah bahwa Bhumi itu sangat bucin, karena memang itulah adanya. Kayesha memang bukan perempuan pertama yang hadir dalam hidupnya, tetapi Kayesha adalah perempuan pertama yang berhasil menembus hati hingga seluruh saraf di tubuhnya. Bhumi sudah jatuh cinta sedalam-dalamnya kepada sosok Kayesha Apriliani, sejak pertama kali mereka bertemu. Sesuatu yang sudah membuat Bhumi jatuh hati, tak akan pernah ia lepaskan sampai kapan pun.

Iya, sampai kapan pun.

"Nanti, kamu mau kita pergi ke mana lagi?" tanya Bhumi ketika Kayesha bersandar di dadanya. Meski matahari telah tenggelam sepenuhnya dan berganti menjadi bulan, Bhumi dan Kayesha senantiasa duduk di tempat yang sudah Bhumi sewa sebelumnya.

"Aku mau ke Korea Selatan berdua sama kamu. Di sana ada keluarga besar dari Mama. Nanti aku kenalkan kamu sama mereka. Bila perlu, aku juga akan kenalkan ke dunia bahwa Respati Bhumi Nawasena itu miliknya Kayesha Apriliani," jawab Kayesha sembari tersenyum lebar. Sangat lebar dan manis di mata Bhumi.

movemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang