Movember 21

386 30 4
                                    

Guys, mau nanya sebentar.

Kalian lebih suka Pinky update 2 hari sekali seperti biasa, atau mau Pinky update tiap hari tapi Minggu libur?

Sebentar lagi tamat, nih. Yeiy!

happy reading

Soekarno - Hatta International Airport.

Kayesha telah berada di bandara Soetta sejak 15 menit lalu, menanti kedatangan sang sepupu yang katanya ingin berkunjung ke Indonesia. Seharusnya Kama-lah yang menjemputnya, namun pria itu tiba-tiba tidak bisa karena ada pekerjaan dan mau tidak mau dia yang harus menjemput. Kafe bandara adalah tujuan utama Kayesha untuk menanti kedatangan sepupunya itu.

Segelas iced americano telah menemani Kayesha begitu dia sampai di kafe. Tadinya, Kayesha ingin menolak karena sejujurnya dia harusnya sekarang sedang meeting bersama tiap kepala divisi, untuk membahas project bulanan yang biasa dilakukan di awal bulan. Akan tetapi akhirnya meeting itu harus ditunda keesokan harinya. Seharian ini Kayesha sudah diperintahkan untuk menemani sang sepupu berkeliling Jakarta oleh Kama dan orang tuanya.

"Awas dia dateng gak bawa oleh-oleh," gumam Kayesha ketika dia asyik menjelajahi sosial medianya.

Tak lama kemudian, Kayesha merasa seseorang tengah berdiri menjulang di sebelahnya. Hingga orang itu berseru, "Woi!"

Kayesha pun terperanjat dan langsung menolehkan kepalanya. "Yak! Paboya¹!" sentaknya dengan wajah kesal, sedangkan orang yang membuatnya terkejut itu malah tertawa.

"Dateng tuh salam, kek. Bukannya ngagetin!" tegur Kayesha ketika orang itu duduk di depannya. Orang tersebut adalah sepupunya yang sedari tadi ia tunggu kedatangannya.

"Mianhae². Long time no see, Nuna³. Bogo siposso?" tanya sepupunya itu. Dia adalah sepupu dari pihak Mama Keira yang keturunan asli Korea Selatan, namanya Park Soobin. Panggil saja dia Abin.

Kayesha berdecak. "Nggak! Lo ngapain, sih, ke sini? Tumbenan banget tiba-tiba ke Jakarta, biasanya langsung ke Bali dulu," balasnya.

"Disamperin salah, nggak disamperin nanti dibilang nggak inget sama saudaranya. Lo repot banget dah!" sahut Abin dengan wajah sinis. "Gue bakal tinggal di Jakarta lumayan lama, soalnya gue mau bikin konten a day in my life tinggal di Jakarta. Sekalian mau menjelajahi semua makanan Jakarta, meskipun gue sebenarnya udah nyobain semua makanannya," sambungnya lagi.

Abin memang keturunan Korea Selatan asli, tapi pria itu fasih berbahasa Indonesia karena sempat tinggal di Jakarta selama 3 tahun lamanya. Terlebih lagi Kayesha dan Kama sering berkunjung ke rumah kakek dan nenek mereka di Korea, kadang-kadang mereka berbincang dengan banyak bahasa. Kadang berbahasa Korea, kadang menyahut dengan bahasa Inggris, kadang juga dijawab dengan bahasa Indonesia.

"Oke-oke. Ini kita makan siang dulu aja, ya? Nyari di deket sini aja, soalnya udah masuk jam makan siang, udah pasti macet jalanan," ucap Kayesha seraya menghabiskan iced americano miliknya.

"Makan bakso dong! Gue lagi kepengen makan bakso, nih," cetus Abin dengan mata yang berbinar.

Tiap kali Abin datang ke Jakarta, makanan yang selalu ia cari adalah bakso. Bahkan ketika berada di Bali sekali pun, Abin selalu mendatangi kedai bakso yang sudah menjadi langganannya acap kali berkunjung ke sana. Kalau kata Abin, bakso ada di urutan nomor 1 dalam list makanan favoritnya.

Pada akhirnya, mereka pun makan siang dengan bakso yang tempatnya lumayan dekat dari bandara. Jakarta ketika memasuki jam makan siang benar-benar ramai, jantung negara itu memang selalu dipadati oleh kendaraan di jam berapa pun. Kedai yang mereka datangi pun cukup ramai, tapi beruntungnya mereka masih mendapatkan meja untuk makan di tempat.

"Berapa lama lo di sini nanti, Bin?" tanya Kayesha kala minuman pesanan mereka telah datang lebih dulu daripada baksonya.

Abin mengangkat tangan kanannya tanda bahwa ia sedang menikmati es teh manis yang amat dirindukannya. "Ah, leganya," desahnya pelan. "Maybe, one month? Soalnya gue juga ada urusan di sini, sih," imbuhnya.

Kedua alis Kayesha bertaut. "Urusan apa?" tanyanya. Entah kebetulan atau bagaimana, Kama pun juga mengatakan demikian kala ia tanyai. Pun juga Papa Keenan dan Mama Keira, mereka tinggal di Indonesia cukup lama karena sedang ada urusan.

"Gue ada diundang ke nikahan temen—ya, masih lama, sih, akhir bulan ini. Tapi kebetulan juga gue mau bikin konten sebulan tinggal di Jakarta. Followers gue katanya pengen lihat konten gue sama Kama lagi," jawab Abin seraya mengambil kerupuk dan memakannya.

Kayesha pun manggut-manggut. Sepupu Kayesha yang satu itu adalah seorang content creator YouTube, lebih tepatnya juga seorang food vlogger. Abin sudah membuka akun YouTube pribadinya sejak di masa sekolah, ide itu tercetus ketika sekolah sedang libur. Karena bingung ingin melakukan apa ketika libur sekolah, alhasil Abin coba-coba dengan membuat konten. Awalnya memang hanya sedikit yang mengetahui kontennya, tapi lama-kelamaan banyak yang mengikuti dan menjadi followers setia akun bernama Binsoo Park hingga sekarang mencapai hampir 5 juta subscribers.

Abin memiliki hobi makan sejak kecil, dia juga tipe yang tidak pilih-pilih makanan. Lidahnya selalu mengetahui keberadaan makanan enak, meski di tempat terpencil sekali pun. Abin sudah mengelilingi hampir semua negara di dunia ini, karena cita-citanya ingin mencoba semua makanan di seluruh dunia. Sungguh cita-cita yang mengenyangkan.

Dan selama Kama tinggal di Korea Selatan, beberapa kali wajah sang kakak itu wara-wiri di kanal YouTube milik Abin. Kayesha pernah beberapa kali ikut serta dalam konten Abin, tapi lebih sering Kama yang berada di dalamnya. Maka tak heran lagi jika Abin dan Kama nantinya akan membuat konten bersama.

"Gimana soal percintaan lo? Masih jomlo atau udah punya gandengan baru?"

Uhuk-uhuk!

Karena pertanyaan tiba-tiba Abin itu membuat Kayesha tersedak. Kenapa blak-blakkan langsung membahas percintaan, sih?

"Yak! Pabo! Kalo minum tuh pelan-pelan, Yes!" tegur Abin yang hampir kena sembur oleh Kayesha.

"Harus banget lo nanya begitu, ya?" tanya Kayesha dengan raut kesalnya.

"Loh, emang salah, ya, gue nanya begitu?" sahut Abin dengan tampang polosnya.

"Gue masih sendiri. Belum ada gandengan baru—ada, sih, temen deket. Tapi cuma lagi deket aja," jawab Kayesha kemudian.

Mendengar itu kedua alis Abin langsung bertautan. "Berarti lo belum balikan sama Bhumi, ya?" tanyanya yang tiba-tiba membawa-bawa nama Bhumi.

Kayesha terheran-heran. "Bukan belum, tapi emang nggak ada yang balikan, Bin. Gue sama dia itu udah selesai tiga tahun lalu. Dan lagian, setelah apa yang dia lakuin sama gue selama ini, buat apa gue balikan sama dia coba? Gue nggak mau kembali dibuat terbang setinggi langit, terus dibuat jatuh sampai ke kerak bumi. Sakit!" jawabnya.

"Gue emang bego, sih, dulu. Bisa-bisanya naruh harapan setinggi langit ke Bhumi, dan berakhir gue ditinggalin tanpa kejelasan," sambung Kayesha lagi.

"Wah, ada yang nggak beres, nih," celetuk Abin tiba-tiba hingga membuat Kayesha terheran-heran.

— to be continued —

(1010)

Kamus Pinky📖
¹ Paboya: dasar bodoh
² Mianhae: maaf
³ Nuna: sebutan kakak perempuan
⁴ Bogo siposso: (apakah kamu) merindukanku?

Koreksi Pinky kalau ada yang salah, ya🙏🏻

Kalian mau ending yang bagaimana nanti?

Pinky beneran lagi buntu, butuh banyak inspirasi, nih😭🙏🏻

See u next part!

Ditulis pada tanggal 15 Juli 2024

movemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang