Seharian ini Salma benar-benar merasa lelah bukan karena fisiknya tapi mentalnya ia benar-benar di keroyok dengan berbagai hinaan yang mereka katakan, naitnya tadi pergi ke rumah orang tuanya hanya untuk bertemu. Namun seperti biasanya ia diusir dengan hinanya mereka enggan melihat Salma tidak pernah tahu apa yang membuat mereka seperti itu pada dirinya.
" Assalamualaikum mah, ini Salma" ucap Salma sambil mengetuk pintu rumah masa kecilnya. Pintu utama terbuka menampakkan mama angkatnya dengan tatapan mata yang tidak lagi penuh kasih sayang.
" Ada apa kamu datang kesini" ucap Mama Reni yang merupakan ibu angkatnya saat berniat menyalimi tangan Salma dihempas seperti jijik.
Bukan pelukan hangat seperti Ibu dan anak yang sudah lama tidak bertemu tapi justru tatapan yang bisa diartikan jika mama angkatnya itu tidak sudi melihat wajah Salma. Namun hal itu bukan hanya bagian besar masih banyak yang telah ia dapatkan lebih dari itu. Saat anak kandungnya lahir sikap dan perlakuan keduanya sudah sedikit berbeda hingga puncaknya saat Salma dituduh mencuri barang milik teman sekelasnya. Sejak saat itu perlakuan kasar sering ia dapatkan dari kedua orang tua angkatnya.
" Gimana kabarnya ma" Tanya Salma pada Reni
" Ga usah tanya jelas baik karena tanpa kamu anak pungut ga tau diri " ucap Reni menohok dengan tatapan sinis. Ucapan itu langsung masuk ke hatinya. Sepertinya percuma saja ia pulang ke sini memang kehadirannya sudah tidak diinginkan lagi.
" Alhamdulillah kalo mama sama papa dan adik sehat, Salma mau tau kabar kalian aja karena masih ada kerjaan jadi Salma pergi dulu ma, Assalamualaikum" ucapnya sopan sambil berlalu pergi
" Kalo bisa jangan kesini lagi" ucap Reni yang masih terdengar oleh Salma
Setelah dari rumah orangtuanya ia bergegas pergi ke restoran tempat ia bekerja dengan motor Scoopy menyusuri jalanan kota jogja. Baru sampai ia langsung mendapatkan cemoohan dari managernya. Ia memang telat beberapa menit tapi memang sudah biasa apa yang wajar bagi orang lain tidak untuk Salma.
****
Udara Amerika menghembus dengan awan yang cerah gedung tinggi menjulang di berbagai sisi Rony telah menjalankan tugasnya. Untuk penerbangan hari ini ia berada di Amerika. Saat ini ia sedang berjalan santai di kawasan jembatan Brooklyn New York.
" Gue kadang kasian tau sama lo " ucap Paul
" Kenapa gue " tanya Rony
" Ya gitu lo cakep karir ga usah diraguin, tapi ga ada cewek sama sekali yang nempel ke lo " ucap Paul dihadiahi tatapan tajam oleh Rony
" Kata siapa " ucap Rony membuat Paul tersedak minuman mineral ditangannya bagaimana tidak Rony dan wanita bagai minyak dan air tidak ada kemungkinan sama sekali. Paul sangat mengenal Rony jika orang bertanya kenapa sangat sulit dengan yang namanya wanita. Mungkin Paul tau jawabannya.
" Yang bener lu awas aja asal ngomong doang gini" ucap paul
" Sekarang si masih penasaran aja ga tau ke depannya" ucap Rony dihadiahi pukulan di lengannya oleh Paul
" Sekali kenal cewek cuma dijadiin bahan penasaran doang parah lu " ucap Paul namun tiba-tiba ponselnya berdering tercantum nama Bidadari ku sudah pasti itu istrinya.
" Assalamualaikum" ucap Paul
" Kamu udah sampai" ucap Istri Paul
" Udah tiga jam lalu, kenapa kangen besok aku pulang kok cuma Rony yang masih stay " ucap Paul
" Ooh yaudah hati-hati" ucap Istri Paul
" Kamu lagi diluar" Tanya Paul
" Iya ini lagi di restoran biasa, laper soalnya tapi males masak" ucap Istri Paul menampilkan sebuah restoran yang biasa ia kunjungi bersama. Tiba-tiba pandangan Rony menangkap seseorang yang beberapa waktu belakangan ini mengusik pikirannya. Yah Salma muncul di layar genggam milik Paul yang sedang melakukan panggilan video dengan Istrinya. Gadis dengan pakaian pelayan restoran dengan hijab instan yang sangat ia kenal.
" Sal, lama ga liat gue " ucap Paul
" Lo yang jarang ke sini parah lu ninggalin istri sendirian di kota orang dibawa orang tau rasa" Ucap Salma
" Ga gitu gila kali gue ninggalin Istri sendiri lagian gue juga sering main kali " ucap Paul
Rony yang melihat interaksi tersebut hanya diam sampai tiba-tiba ada yang pelanggan yang memanggil Salma ia pun menghampiri orang tersebut." Eh jalang lo kerja di sini " ucapnya yah dia Syarla. Salma hanya diam tidak berniat menanggapi. Ia tetap profesional mengingat sekarang masih jam kerja.
" Mau pesen apa " ucap Salma
" Gue mau lo nemenin gue aja malem ini gimana gue bayar tiga kali lipat dari gaji lo di sini " ucap lelaki yang bersama Syarla. Dimas anak arsitektur di kampusnya yang terkenal dengan gaya bad boy nya yang merupakan idaman para wanita di kampusnya. Saat tangan dimas berusaha menyentuh Salma nabila sudah menahannya hal itu tak lepas dari pandangan Rony karena panggilan yang belum terputus.
" Jangan kurang ajar" ucap Nabila menghempaskan tangan Dimas dari Salma namun ucapan tersebut tidak dihiraukan Dimas terus menggoda Salma dengan berbagai cara sampai dengan gerakan ingin menarik tubuh Salma lebih dekat. Hal itu tentu membuat Rony tidak tinggal diam sampai ia merebut ponsel paul.
" Jangan macem-macem lo " ucap Rony diseberang sana dengan tatapan tanpa ampun
" Eh ini bukannya pelanggan lo sal " ucap Syarla yang tidak sengaja melihat wajah Rony. Hal itu membuat Salma dan Rony bingung
" Sekali lagi lo coba sentuh dia gue ga segan buat habisin lo " ucap Rony. Paul yang melihatnya hanya tersenyum penuh arti.
" Gila lo puasin gimana sal sampe rela gitu dia " ucap Syarla
Omongan tersebut membuat Salma malu pasalnya saat ini ia sedang bekerja dan ia takut hal yang tidak diinginkan terjadi. Hingga tiba-tiba managernya datang menghampiri karena melihat ada keributan, dan mendengar apa yang dikatakan Syarla.
" Salma apa benar" Tanya manager tersebut
" Ga bu saya ga mungkin seperti itu " ucap Salma membela
" Halah ngaku aja Sal orang ada buktinya " ucap Syarla. Melihat situasi yang semakin panas Nabila memutus panggilan sepihak. Salma hanya bisa memohon agar tidak dikeluarkan dari pekerjaannya. Entah bukti apa yang Syarla miliki sampai membuat berita yang membuat Salma disalahkan.
" Kamu saya pecat, Gimana reputasi restoran kalo ada yang tau pegawainya menjual diri pada laki-laki " ucap manager tersebut
" Jangan bu saya berani sumpah " ucap Salma dengan air mata yang sudah mengalir deras
Nabila yang melihatnya tak kuasa ia hanya menenangkan Salma dan memeluknya." Udah sal, tenang " ucap Nabila
" Yuk Dim pergi aja males gue makan disini ada jalang soalnya" ucap Syarla berlalu pergi.
Salma masih dalam tangisnya ditemani Nabila yang saat ini berada di kamar kost miliknya sejak tadi Salma hanya diam dengan aur mata yang terus mengalir. Nabila yang melihatnya ikut menangis melihat apa yang dialami sahabatnya itu tatapan Salma kini kosong ke depan.
" Sal jangan kaya gini " ucap Nabila tak henti mengelus bahu Salma
" Nab, se engga berarti itu gue hidup ya sampai semua ga menerima kehadiran gue,sejijik itu gue di mata orang, apa gue salah kalo gue cuma mau bahagia kenapa hidup gue penuh dengan sedih dan tangis nab omongan orang yang memandang jijik ke gue, Orang tua kandung gue ga tau dimana, orang tua angkat gue udah ga mau lagi ketemu bahkan liat wajah gue aja mereka muak nab apa salah gue apa hanya kematian gue yang akan bikin mereka bahagia, tapi ada mimpi yang pengen gue capai nab tapi kenapa seolah ga bakal bisa " ucap Salma dengan tangis yang terdengar semakin pilu nafas yang kian pendek.
" Ngga jangan ngomong gitu lo harus buktiin lo juga bisa capai mimpi lo, ada gue sama yang lain yang akan selalu dukung lo buat gapai mimpi lo" ucap Nabila
" Makasih Nab gue sangat beruntung ada kalian di tengah hidup gue yang kacau " ucap Salma
Haiii Gimana nih part ini komen dong...
Btw makasih ya yang udah mampir jangan lupa tinggalin jejak yaaa..
MV Salma bikin salting ga si haha
Selamat Membaca
🐟🐟🐟
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhirnya BeRSama (OPEN PRE-ORDER)
Ficção AdolescenteFIKSI BANGET INI MAH SERIUS!!! Lukaku terlalu pilu sampai aku terbiasa dengan itu pandangan sinis omongan hina sudah menjadi biasa di hidupku. Berbeda denganmu yang penuh kehangatan dan tatapan memuja dari seluruh insan yang kamu temui. Abadi dalam...